Creed, Kisahku dan Konser Terakhir di Indonesia

in Music3 years ago

creed 3.png

Hari ini puasa tidak terlalu berat. Mendung dan hujan kecil membuat udara lebih sejuk. Pastinya hari pertama puasa ini belum sibuk dengan rutinitas. Aku sempat diri bersantai dengan anak-anak dan istri

Tapi tetap saja laptop dan smartphone tidak bisa jauh dari jangkauan. Walau tidak ada tulisan atau data berita yang harus dikirim ke redaksi, aku sempatkan buka file-file lama di laptop jadulku sambil bercanda dengan bocah-bocah kecil ku

Sebagian besar yang ku buka adalah folder lama, satu persatu kubuka termasuk foto-foto lama yang usianya diatas 5 tahun. Sampai akhirnya kutemukan foto-foto momen diundang sebagai pewarta foto pada konser Creed di Hotel JW Marriot Medan tahun 2012 lalu.

creed 1.png

Tepatnya Kamis malam tanggal 8 November. Itu adalah tur penutup band asal Florida Amerika Serikat itu setelah melakukan tur Guinness Arthur's Day di beberapa kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta, Makasar dan Surabaya.

Senang rasanya bisa mendapat kembali foto-foto itu. setelah 10 tahun sudah foto itu tersimpan di folder tersembunyi. Beberapa tahun lalu sempat kucari, namun tidak kutemukan. Bahkan aku anggap sudah hilang atau terhapus, ternyata tidak.

Nah, aku ingin berbagi cerita ketika diundang ke konser band yang sedang hit saat itu. Awalnya aku hanya datang ke Medan berkunjung ke kantor pusat redaksi media cetak tempat aku bekerja dulu. Sehari kemudian aku diberikan tiket dan undang oleh si bos redaksi. Kaget campur senang, soalnya itu undangan masuk sebagai pewarta foto yang dibayar.

creed 4.png

Ditambah lagi, Creed salah satu band favoritku, bahkan beberapa lirik lagu hits nya masih kuhafal dengan baik. Seperti My Sacrifice dan One Last Breath dua lagu yang paling sering ku dengar.

Sehari setelah mendapat tiket undagan itu, seorang teman dari media juga mengajakku naik angkot dari Simpang Amplas menuju hotel paling top di kota Medan itu. sampai disana sudah banyak orang dan penontong yang antri menuju ke lantau dua hall hotel.

Penjagaan sangat ketat, polisi dan petugas dimana-mana. Orang yang masuk ke lokasi konser wajib melewati beberapa pintu pemeriksaan tak terkecuali undangan khusus pewarta seperti kami berdua.

creed 5.png

Setelah mengisi buku undangan di pintu penjagaan terakhir kami diberikan kartu ID khusus jurnalis. Tak ayal saya dan teman bernama Amin langsung masuk ke ruang khusus yang ternyata sudah ramai pewarta foto lainnya. Set kami tepat berada di samping kirin panggung. Wew.. senangnya diistimewakan.

Sekitar pukul 20.30 WIB suara sound sistem dan lighting dinyalakan. 10 kemudian muncul Naif , band Indonesia sebagai musik pembuka. David sang vokalis menyanyikan dua lagu hitsnya Posesif dan Benci untuk Mencintai. Usai penampilan langsung muncul dua presenter yang mulai bercerita tema tur asia Creed. Penonton dan fans langsung riuh ketika presenter mempersilahkan Mark Tremonti cs menggebrak panggung.

creed 6.png

Kami yang sudah stay di depan langsung diarak masuk ke ruang depan panggung untuk sesi pemotretan. Lagu My Sacrifice jadi pembukan penampilan Scott Stap (vokalis) bersama rekan-rekannya. Sapaan ramah dan mencoba bahasa Indonesia sang vokalis kepada fansnya di Medan membuat suasana konser semakin meriah.

Semua pewarta langsung mengarahkan lensa ke personil Creed yang bereaksi di panggung. Pencahayaan yang padat membuah mata lensa dan pandangan kami sedikit terganggu, namun hasil foto lumayan bagus karena didukung cahaya yang berfariasi.
Aku juga tak mau kalah, kamera jadul Eos 550 D langsung fokus ke arah sang gitaris Mark Tremonti.

creed 2.png

Salah satu hasil foto yang paling aku suka , saat sang gitaris itu melirik ke lensa kamera setelah aku panggil “Mark please , Look at Me!,”.

Ternyata, untuk sesi pemotretan hanya diperbolehkan dua lagu pembuka dan dua lagu di akhir konser. Sisanya kami harus bergabung dengan penonton sambil berdesakan. Bedanya berdesakan di hall hotel lebih nyaman dibandingkan diruang terbukan seperti saat konser band metal Megadeth di Lapangan Teladan Medan tahun 2001 lalu. Panas, pengab dan lebih melelahkan.

creed 7.png

Pukul 23.30 konser berakhir, sejurus kemudian kami juga ikut keluar dari hall, namun kami harus menghadap EO. Beberapa hasil jepretan diambil oleh panitia. Hasil jepretan dari aku diambil lima. Kata EO nya itu untuk bahan publikasi mereka. Ternyata per foto yang diambil diganti rugi Rp 500 ribu.

creed 8.png

Alhasil malam itu aku dapat 2,5 juta. Lumayan untuk ongkos pulang ke Aceh dan ajak makan kawan-kawan di kantor. Selain dapat uang aku juga diberikan paket minuman bir Guinness, tapi aku tak jadi ambil karena aku tak minum bir.

creed 123.png

Sepertinya itu adalah konser terakhir Creed di Indonesia, setelah itu band rock alternatif tersebut bubar dan Scott Stap sempat muncul diberita musik dunia jatuh miskin dan terjerat dengan kasus narkoba.

creed 10.png

creed 11000.png

Nah, teman-teman steemian begitulah alur memori lama yang aku ingat lagi dari foto-foto kenangan tahun 2012 itu, terima kasih sudah membaca kisah ini.

Sort:  

mantab mas bro.., btw salam kenal ya 🤗👍🏻
mohon support balik 🙏🏻