Kenangan yang di ingatkan Faccebook

4xqsib.jpg

Seperti biasa, usai bangun pagi beranjak salat subuh dan olahraga sejenak lalu memantau smartphone. Layaknya jni sudah menjadi rutinitas yang susah di ubah.

Begitu membuka Facebook yang pertama ditampilkan di beranda adalah Reminder 6 berisi foto 6 tahun yang lalu. Dimana dalam foto itu ada teman-teman diantaranya Ulul Azmi, Yasin, saya dan satu kawannya kawan lupa namanya.

Saya terkekekeh sendiri mengenang foto tersebut. Itu adalah foto di abadikan di ruang doa museum Tsunami Aceh di Banda Aceh. Foto itu sudah 6 tahun berlalu saat masih awal masa perkuliahan saat itu, kami bersepakat menjelajah nanggro ketika musim tiba dengan menggunakan motor.

Yang membuat saya terkekeh bukan mengenang kenangan itu. Tapi orang-orang dalam foto tersebut sangat cungkring seperti anak kehilangan gizi, juga sangat lusuh sekilas jika kita perhatikan wajah kami.

Kondisi itu sama sekali berbeda dengan sekarang jika diabndingkan dengan dulu. Azmi yang dulunya kurus dan lusuh kini 360 derjat berbeda karena saya rasa makanan yang sudah cukup bergizi dan merutinkan olahraga. Begitu juga dengan yasin Rahmat yang nampak jelas disitu masih berani dengan potongan rambut Mohawk mirip anak punk. Sekarang sudah sangat rapi dan penuh wibawa.

Begitu juga dengan saya. Saya menerawang diri saya saat itu sangat kurang vitamin, makanya terlihat sekali kulit-kulit hanya sebagai penutup daging yang nampak karena jarnagnya makan dikarenakan selalu menumpang nginap di kos kawan tersebut atau kalaupun ada kami hanya membeli nasi 5 ribu yang dijual di depan terminal anglot kota lhokseumawe. Sekarang pelahan sudah Allah anugerahkan sedikit rejeki untuk membalikkan keadaan.

Tapi begitulah takdir membawa kami. Gak tau apa yang terjadi kedepannya. Mudahan allah senantiasi merahmati kehidupan kami. aminn

Muhammad Irwan
Minggu,9 Agustus 2020