Balada Si Kucing Hitam

in #indonesia5 years ago

Ada seekor kucing, tepatnya anak kucing yang sekira dua bulan lalu datang sendiri tanpa diundang ke tempat huniaku, Bivak Emperom. Si kucing berbulu hitam, badannya kurus dan terlihat tidak terurus. Kondisi naif itu mungkin karena diusianya yang masih belia ia sudah harus hidup sendiri, tanpa kandang dan tanpa asuhan dari induknya.

Pastinya aku tidak tahu kapan ia datang, tapi sebelum kehadirannya ke Bivak, dua anak kucing lain memang sudah lebih dulu ada, keduanya diasuh dengan baik oleh induknya. Hingga, nampak jelas kalau hidup mereka lebih baik dan sejahtera. Dalam banyak hal, terutama saat ada makanan, kucing hitam selalu merasa tidak kebagian. Padahal, walau sedikit ia selalu mendapat jatahnya.

Hingga tibalah saat dimana hujan hampir saban sore turun, dan lokasi sekitar hunian pun sebagian tergenang. Beradaptasi dengan kondisi ini, kedua anak kucing dibawa induknya mengungsi ke rumah tetangga kami. Di sekitar rumah tetangga, genangan tidak terlalu parah. Hingga kucing hitam kurus kini harus tinggal sendiri di lantai dua Bivak.

Keseharian kucing hitam, ia selalu bermain atau tidur di kamar belakang. Mungkin karena aktivitas kawan-kawan lebih banyak disana. Bahkan jika malam hari pun ia mencari celah dengan memanjat dan masuk dari celah kaca nako, semata-mata hanya untuk bisa tidur diatas baju yang sudah terlipat rapi. Tidak jarang ia dikeluarkan lagi dari kamar, hingga terpaksa tidur dalam tumpukan baju kotor.

Hingga suatu malam, diam-diam kucing hitam sengaja buang hajat di atas kasur. Itu satu-satunya kasur tempat kami merebahkan diri kala malam menjelang. Spontan, kucing dilempar temanku dari lantai dua, dan hanya terdengar sedikit mengeong, lalu senyap.

Dengan terpaksa malam itu kami bergotong royong mini untuk membersihkan taik kucing yang baunya luar binasa. Pun kami mencuci tilam agar malam itu bisa digunakan walau harus membalikkannya. Di tengah-tengah kesibukan kami, entah dari mana datangnya, tiba-tiba kucing hitam sudah kembali mengeong di hadapan. Lagi, ia dicampakkannya begitu saja hingga menghilang di kegelapan.

Mulai malam itu, kucing hitam dilarang keras berada di kamar, apalagi saat tidur malam. Pun begitu si kucing malang tetap berbaring persis di depan pintu kamar. Tak jarang pula ia hampir terinjak saat kami hendak keluar kamar. Walau sudah dibenci, tetapi si kucing tetap saja mengikuti siapa saja yang lewat di depannya. Pastinya ia sedang mencuri perhatian dari siapa saja yang mungkin akan memberinya.

Di suatu malam yang lain, kucing berhasil masuk diam-diam dan kembali mengulang kesalahannya. Lebih parahnya, si kucing kencing dan beol diatas kasus yang kemarin. Juga ia lakukan disaat kami sedang asik dengan kesibukan masing-masing. Kali ini ia benar-benar tidak bisa diampuni lagi. Sebelum pagi ia harus diungsikan, lebih tepatnya dibuang.

Oleh Dek Fad, lepas subuh itu kucing dibawa dengan motor ke arah Lamjamee. Persis di persimpangan, dimana ada lapak jualan ikan, disanalah kucing hitam dilepas. Semoga saja si kucing jera, Inshaf dan mendapat majikan yang layak dan baik hati.

@pieasant

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq