Senyawa Eksplore Seni Tradisi Aceh

in #indonesia5 years ago

Mereka teman baru dalam hidupku. Mereka datang dari luar Sumatra. Menurutku mereka membawa musik bernuansa etnik dipadu dengan modern. Hasilnya, luar biasa dan terbilang berbeda dari yang lain. Mereka menamakan diri Senyawa. Mereka adalah Rully dan Uring yang dikenalkan oleh temanku.

Setelah kurang dari 24 jam lalu aku kenal mereka, aku pun berkesempatan menemani mereka untuk latihan di Frandiaz Studio. Tidak lama, hanya dua jam saja. Latihan ini sebagai persiapan perform yang awal November akan dipentaskan di satu cafe seputar Seutui. Kalau berkesempatan, sebaiknya anda datang untuk menyaksikan.

Senyawa yang katanya sudah melanglang dunia untuk tour musiknya, kali ini akan mengeksplor nada tradisi di Aceh. Menurut mereka, nada tradisi adalah kekuatan yang selalu hidup dalam setiap masyarakat. Dan mereka juga menyebut apa yang mereka lakukan adalah eksperimental musik. Ini istilah baru di telingaku.

Dalam kesempatan di Aceh, Senyawa juga mempunyai agenda untuk bertemu beberapa pelaku seni di Aceh yang dianggap pantas, Fajar Raket, Rafli Kande dan juga berkunjung ke Mukim Buah dimana Rapai Uruoh dapat ditemui. Saat kesana, aku juga berkesempatan menemani Senyawa.

Perjalanan kami ke Mukim Buah, Aceh Utara menghabiskan waktu selama enam jam. Banyak cerita yang kami bingkai selama perjalanan yang mengasyikkan.

Tepat pukul 17.40 WIB, rombongan tiba di Buah. Kami disambut hangat oleh orang setempat. Seperti biasanya, kopi adalah menjadi hidangan pembuka sebelum pembicaraan dan rencana kedatangan Senyawa kesana. Dalam remang lampu warung ala kampung, pembicaraan pun berjalan sebagaimana rencana.

Sesi wawancara pun dimulai. Seperangkat alat rekam pun dikeluarkan dari ransel. Keuchik Nazaruddin alias Raja Buah pun bersiap untuk bicara. Tidak lama, sekira setengah jam sudah berlalu dan wawancara pun usai. Sebelum beranjak ke lokasi latihan, kami pun dijamu dengan mie udang untuk mengganti makan malam.

Suara tabuhan Rapai Pasee yang ukurannya terbilang besar dibanding rapai lain pun dimulai begitu kami sampai di lokasi latihan. Tua muda terlihat penuh semangat saat memainkannya. Seketika itu pula alat rekam audio dan video kembali dipasang untuk merekam kegiatan seni tradisi ini.

Walau tidak dalam waktu yang cukup, setidaknya dalam kunjungan kali ini, keinginan Senyawa sudah terpenuhi. Dan malam itu juga tim harus bergerak ke Banda Aceh untuk menyelesaikan beberapa agenda lainnya.[]

@pieasant

Sort:  

Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.