Since 2015, Acehnese fishermen have rescued 1872 Rohingya refugees and Bangladeshi migrants [BILINGUAL]

in #photography4 years ago (edited)

[EN]
Acehnese fishermen, on Wednesday morning, May 20 2015 at 2:00 rescued a total of 433 Rohingya and Bangladeshi immigrants. They were found around 40 miles off the coast of East Aceh.

DSCN7555.jpg

They were rescued and evacuated to the mainland of Julok twice by a fishing boat, the first 102 Rohingya refugees with bad conditions found in a ship that nearly sank at night. Because there were still some Rohingya refugees left at sea, fishermen left for the sea to evacuate them. Finally 331 Rohingya refugees were evacuated again. Then, as many as 433 Rohingya refugees and Bangladeshi migrants were accommodated in Meunasah, Simpang Lhee Village, Julok, East Aceh. Some local residents work together to prepare drinks and food for immigrants who are in very bad condition.

In 2015 Acehnese fishermen rescued Rohingya refugees and Bangladeshi migrants who were stranded and adrift in the middle of the Malacca Straits sea east of Aceh. The first time were 582 Rohingya refugees and Bangladeshi migrants stranded off the coast of Seunundon, North Aceh, on Sunday, May 10, 2015.

On Friday, 15 May 2015, Acehnese fishermen rescued 682 Rohingya and Bangladeshi immigrants by Langsa fishermen. On 20 April 2018 Aceh's Bireun fishermen also rescued 76 Rohingya refugees.

And on Thursday May 25, 2020, Lancok fishermen, Bayu, North Aceh rescued 99 Rohingya refugees, refugees consisting of children, women and elderly people were relocated to the former Immigration Office of Lhokseumawe, Aceh.

Since 2015, Acehnese fishermen have rescued 1872 Rohingya refugees and Bangladeshi migrants.

[BAHASA]

Nelayan Aceh, pada hari Rabu pagi, 20 Mei 2015 pukul 02:00 menyelamatkan Sebanyak 433 imigran Rohingya dan Bangladesh . Mereka ditemukan sekitari 40 mil di lepas pantai Aceh Timur.

Mereka diselamatkan dan di evakuasi ke daratan Julok dua kali dengan perahu nelayan, pertama 102 Pengugsi Rohingya dengan kondisi buruk ditemukan dalam kapal yang hampir tenggelam pada malam hari. Karena masih ada beberapa pengungsi Rohingya yang tersisa di laut, nelayan berangkat lagi ke laut untuk mengevakuasi mereka. Akhirnya 331 Pengungsi Rohingya dievakuasi lagi. Lalu, sebanyak 433 pengungsi Rohingya dan dan migran Bangladesh ditampung di Meunasah Desa Simpang Lhee, Julok, Aceh Timur. Beberapa warga setempat bekerja bersama untuk menyiapkan minuman dan makanan untuk para imigran yang dalam kondisi sangat buruk.

Dalam tahun 2015 nelayan Aceh telah menyelamatkan pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh yang terdampar dan terombang ambing di tengah laut Selat Malaka pantai timur Aceh. Pertama kali adalah sebanyak 582 pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh yang terdampar di lepas pantai Seunundon, Aceh Utara, pada hari Minggu, 10 Mei 2015.

Pada hari Jumat, 15 Mei 2015, nelayan Aceh kembali menyelamatkan 682 orang Rohingya dan imigran Bangladesh oleh nelayan Langsa. Tanggal 20 April 2018 nelayan Bireun Aceh juga telah menyelamatkan 76 orang pengungsi Rohingya.

Dan pada hari kamis 25 Mei 2020, Nelayan Lancok, Bayu, Aceh Utara kembali menyelamatkan 99 orang pengungsi Rohingya, para pengungsi yang terdiri dri anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia di relokasi ke bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Aceh.

Sejak tahun 2015 lalu, nelayan Aceh telah menyelamatkan 1872 orang pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh.