Assalamu’alaikum sahabat steemit. Kali ini saya akan mereview sedikit salah satu buku dari Bapak Kamaruzzaman Bustamam Ahmad atau sering disapa ‘Pak KBA’ yang berjudul Acehnologi (volume 2). Beliau adalah salah satu dosen di UIN Ar-Raniry tepatnya mengajar tetap di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Beliau merupakan seorang etnografer muda yang telah banyak menjelajah dan meneliti hal-hal yang bersifat keantropologian.
Pada umumnya jika kita berbicara tentang sejarah Aceh pasti terlintas di kepala kita tentang Kerajan Samudera Pasai (Kerajaan Aceh Darussalam) yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Ternyata setelah saya membaca buku Acehnologi vol 2 bab 14 tentang Sejarah Aceh banyak kerajaan-kerajan lain seperti yang terdapat di Peureulak, Aceh Tamiang, Gayo, ataupun lain sebagainya. Ya, bagaimana tidak hampir semua isi sejarah yang ada dalam buku IPS ketika kita duduk di bangku SD/MI atau SMP/MTs bahkan SMA/MA diwarnai dengan Sejarah Kerajaan Hindu dan Kerajaan Islam di Pulau Jawa. Ketika sampai di Kerajaan Aceh hanya membahas beberapa bahagian baris saja, dan itupun hanya disebutkan pada masa kayajaan Kerajaan Samudra Pasai. Selain itu tidak, tidak memuat informasi apapun jika dibandingkan dengan Sejarah Di Pulau Jawa.
Di dalam buku ini bukan hanya tentang kerajaan-kerajaan yang ada di Aceh saja yang dibahas, melainkan sejarah Aceh di Tanah Melayu dan juga Sejarah Aceh di Pulau Jawa. Karena begitu luasnya negeri dan juga negara yang bersentuhan dengan Aceh, maka sejatinya Sejarah Aceh bukanlah hanya semata-mata sejarah Aceh Besar dan Banda Aceh belaka.
Lebih lanjut, dalam buku ini menuliskan bahwa sejarah merupakan rekonstruksi masa lalu. Dengan demikian, Sejarah Aceh, bukanlah merupakan romantisme belaka, melainkan hanya sebuah rekontruksi, sebagaimana yang ditulis oleh Pak KBA dalam bukunya menurut Kuntowijoyo. Menurut Kuntowijoyo ada 5 hal yang direkonstruksi oleh sejarah yaitu: pikiran, perkataan, pekerjaan, perasaan, dan pengalaman. Jika dikatikan dengan sejarah, maka Sejarah Aceh akan memuat tentang Sejarah Pemikiran Aceh, Sejarah Perkataan Aceh, Sejarah Pekerjaan Aceh, Sejarah Perasaan Aceh, dan Sejarah Pengalaman Aceh.
Dari pembahasan di atas, Sejarah Aceh memiliki wilayah yang sangat luas untuk dikaji. Semua dari berbagai aspek dapat disajikan serta dijadikan sabagai upaya ulang untuk merekonstruksi Sejarah Aceh. Upaya lain yang harus dilakukan adalah yaitu dengan cara memperkokoh jati diri kita sebagai rakyat Aceh. Ini dapat dilakukan dengan pemerhatian sejarah sebagai kesadaran diri (self awareness) {Acehnologi vol 2 halaman 387}.
Ini saja yang dapat saya kupas dari buku Acehnologi vol 2 ini sahabat steemit. Buku ini saya sangat recomended loh buat dibaca oleh sahabat steemit, khususnya rakyat Aceh sendiri. Sebagai rakyat Aceh kita tidak boleh luput akan sejarah yang telah berlalu karena dengan sejarah kita dapat memperkokoh diri kita sebagai ‘tameng’ untuk kehidupan di masa yang akan datang (masa depan). Sehingga kejadian itu tidak terulang lagi serta mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Wassalamu’alaikum.
✅ @fakhrurrazi737, I gave you an upvote on your first post! Please give me a follow and I will give you a follow in return!
Please also take a moment to read this post regarding bad behavior on Steemit.