AYAH TAK KUNJUNG DATANG

in #buku6 years ago (edited)

Selamat malam para steemians, sekilas menoleh kebelakang, dimana pada masa itu diberlakukan DOM untuk aceh oleh Pemerintah pusat "Jakarta". Dimana pada saat itu banyak terjadi penghilangan orang secara paksa oleh tentara yang dikirim oleh Pemerintah pusat ke aceh untuk melawan/ membasmi mereka yang mencoba memperjuangkan Kemerdekaan untuk Aceh. Sayangnya, penghilangan orang secara paksa itu banyak dialami oleh masyarakat sipil, dan disini saya ingin sedikit menulis/memposting salah satu kasus yang saya baca dari buku yang saya dapat diantaranya adalah kasus:

image


Kasus muslim:
Sebagaimana yang dituturkan Aminah dan M. Ali Kepada Kontras Aceh

Hari minggu 18 mei 2003, M. Ali santri Pesantren Ashabul Yamin, Bakongan sedang menempuh ujian. Dia berjanji pada ayahnya, muslim 54 tahun akan pergi membeli perbekalan untuk satu bulan bersama-sama. Saat sang ayah tiba, M. Ali tak dapat segera menemuinya karena ujian belum selesai. Karena itu pak muslim memutuskan untuk menunggu di sebuah kedai kopi.

Sehari-hari pak muslim berdagang hasil kebun kecil-kecilan untuk menyambung hidup. Kadang-kadang padi, pala, atau berjual beli pinang. Seringkali ia membawa petai ke kota fajar. Hari itu, seraya menengok anaknya, ia membawa kacang dengan niat menjualnya di kota Tapak Tuan.

Sampai di Simpang Raja Bakongan, pak muslim singgah di sebuah kedai kopi seraya menunggu Ali selesai ujian. Selain pak muslim, di kedai itu ada kira-kira lima belas orang lain yang tengah duduk-duduk menikmati kopi seraya berbincang-bincang.

Tanpa pikiran buruk pak muslim duduk dan memesan kopi. Waktu itu sekitar pukul sebelas Ali akan selesai ujian pukul 12. Jadi pak muslim punya satu jam untuk minum dan beristirahat.

image

Gambar Ilustrasi


Tapi ternyata rencana tinggal rencana. Belum begitu lama pak muslim duduk dikedai, datanglah empat orang tinggi besar mengenakan pakaian aparat. Tanpa mukadimah, mereka menyentakkan pak muslim agar berdiri, menyuruhnya membenahi semua barang bawaan, lalu membawa laki-laki yang kebingungan itu ke pos mereka yang jaraknya sekitar 10 meter dari kedai kopi tadi. Motor ayah enam anak ini juga diambil.

Semua orang yang tengah berada di warung menyaksikan kejadian tersebut, namun tak dapat berbuat apa pun.

Maka hari itu, selesai ujian Ali menunggu ayahnya datang. Tapi hingga pukul enam sore ternyata sang ayah tak kunjung tiba. Sementara itu, dikampung salah satu warga sudah memberitahu istri pak muslim tentang apa yang terjadi.

"saya sedang menggiling cabe, Lalu tetangga itu datang. 'Ayah siti Hadijah sudah diambil tentara', begitu katanya." cerita ibu aminah, istri pak muslim. Itu sekitar pukul empat sore. Satu atau dua jam setelah diberitahu, Ibu Aminah dengan disertai lima orang saudaranya mendatangi pos tentara di Simpang Jaya, kemana suaminya konon dibawa.

"kami tidak mengambil suami ibu." kata tentara yang berjaga.

"orang banyak diwarung kopi bilang suami saya dibawa kesini." Ibu Aminah berkeras.

"Tidak. Untuk apa kami ambil suami ibu? " tentara itu membantah kasar, seraya mendorong dengan senjatanya. Karena 'karena menubruk tembok', ibu aminah serta keluarganya terpaksa pergi, meninggalkan pos itu.

" motor suami saya sudah tidak terlihat lagi di pos Simpang Jaya." ibu aminah melanjutkan. "padahal lebih dari sepuluh orang menyaksikan bahwa suami saya beserta motor dan barang bawaannya semua digiring ke Pos." wajah ibu aminah bertambah gelap saat melanjutkan. Bahkan ada tetangga yang rumahnya di dekat pos mengatakan bahwa suami saya sudah tewas.

Seminggu setelah ayah hilang saya bertemu ayahcut, adik kandung ayah yang membantu mencari. Menurut ayahcut ayah di bawa ke arah Subulussalam, lalu tewas disana. Tambah Ali.

Lima belas orang saksi tak dapat membuat para penggiring pak muslim mengakui perbuatannya. Muslim menghilang tanpa bekas. Sampai sekarang, Ali masih tetap mengingat hal terakhir yang dibicarakannya dengan ayahnya.

Saya minta belanja. Kata Ali. Ternyata itu percakapan terakhir saya dengan ayah. []

Itulah sepenggal kisah yang terjadi di aceh pasca diberlakukannya DOM di Aceh.

Baca juga kisah kasus penghilangan orang yang saya posting sebelumnya yang berkaitan dengan penghilangan orang saat konflik aceh:

nasibnya tak semanis gula-gula dagangannya

terbangun oleh todongan senjata

tidak mengantongi identitas sama saja dengan mengantar nyawa

duduk santai membawa celaka

removing after the coffee

antara bireun-lhokseumawe

mahasiswa aktivis menghilang di tengah keramaian

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by andrew from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.