Oase Ramadan #4: Meluruskan Sejarah Meugang yang Sesat di Postingan Sebelum ini

in #culture-vulture6 years ago (edited)

Manusia tidak luput dari kesalahan, buktinya yang mendapat sepatu emas liga Inggris tahun ini bernama Salah. Saya harus meminta maaf dan mengklarifikasi sejarah Meugang yang saya tulis tadi pagi, padahal itu sengaja saya tulis salah dan untuk bahan candaan, supaya ada yang menulis benarnya, tapi tak ada juga. Terpaksa saya tulis sendiri lagi. terlalu fokus pada meuglang yang salah, kita jadi lupa sama judulnya yang sebenarnya sengaja saya tulis masyakarat.

meugang-06.jpg
Source

Tulisan tadi pagi seperti pencicip makanan raja Asia dulu sebelum sendok perak ditemukan. Ada yang mencicip makanan raja, kita sebut saja misalkan namanya @jeulamei, dia mencicip dulu semua makanan raja sebelum raja makan. Kalau ada yang meracuni raja, dia yang mati duluan. Dalam sejarah kerajaan di Asia baik Jepang, Korea dan Cina banyak @jeulamei yang mati akibat racun makanan dan minuman, yang paling anyar di Indonesia adalah sianida. Tapi semua berubah saat sendok perak ditemukan. Posisi Jeulamei dimasa itu berubah dari pencicip menjadi pencelup. Dia mencelupi semua makanan dan minuman raja, kalau sendok perak yang dicelup itu berubah warna, maka racunlah penyebabnya. Maka tulisan yang saya buat ini adalah sendok perak untuk racun tadi pagi, walaupun tulisan tadi pagi racunnya cuma di paragraf pertama.

Ini Link Tulisan yang bermasalah itu; https://steemit.com/culture-vulture/@riodejaksiuroe/meugang-tradisi-unik-masyakarat-aceh-menyambut-ramadan

Baiklah sudah siap semua, kata makmeugang bukan dari kata Mak Meuglang tapi dari kata Makmu Gang. Menurut catatan sejarah, tradisi ini telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, masa Kerajaan Aceh Darussalam. Sultan kala itu membagi-bagikan sejumlah daging, uang hingga kain kepada fakir miskin, duafa dan penyandang disabilitas di waktu meugang.
DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png
Pada masa Sultan Iskandar Muda berkuasa era 1607-1636 Masehi, tradisi meugang ini makin membumi. Selain daging dan uang, Sultan juga menyumbang koin emas kepada kaum miskin. Sebelum meugang, Sultan Iskandar Muda memerintahkan otoritas kerajaan, Qadi Mua`azzam Khazanah Balai Silaturrahmi, mendata fakir, miskin, anak yatim, hingga penyandang disabilitas. Sultan lalu memerintahkan bawahnya untuk menyediakan dirham, kain-kain, kerbau dan sapi.
Sultan-Iskandar-Muda-1.jpg Source
Selanjutnya pada hari meugang, kerajaan membagikan daging, uang lima koin emas dan kain sepanjang enam hasta pada orang-orang yang sudah didata. Satu hasta dihitung dari ujung tangan hingga siku. Namun pembagian tersebut bukan langsung diberikan kepada masyarakat. Sultan mempercayakannya kepada Keuchik (Kapala Desa).
DQmSYSaM6RGDNtrTes3btHqGUHYt45baPnMSyedVjUxkfxN.png
“Tradisi meugang mulai resmi dilaksanakan masa Sultan Iskandar Muda setelah dikeluarkan maklumat dalam Qanun Meukuta Alam pada 1608 Masehi mengenai meugang,” kata Budayawan Aceh, Tarmizi Abdul Hamid.
Dalam Qanun Meukuta Alam bab 2 pasal 47 pada masa kerajaan dahulu disebutkan, pemberian bekal pada hari meugang dan pertolongan Sultan Aceh karena kecintaan sultan terhadap rakyatnya.

DQmSvrzbzMJQgaARo7ygn4evtVRGR6yEdTLcZkPFSUtLqNR.jpg Source

Konon, nama meugang atau makmeugang diambil dari sebuah kawasan (sebuah gang besar) yang makmur dan menjadi tempat persinggahan para saudagar kaya nan alim dengan kapal-kapal besar di wilayah Peunayong, Bandar Aceh Darussalam tempo dulu.
mesjid-peunayong.jpg
Image Source

Para saudagar lalu menjadikan daerah itu untuk menyembelih ternaknya saat menjelang Ramadan. Kemakmuran di kawasan atau gang itu kemudian terdengar hingga seluruh Aceh. Tanpa kesepakatan bersama, tradisi menjelang Ramadan ini diberi nama meugang atau makmeugang. Source

Demikian pelurusan saya tentang sejarah Meugang, saya mohon maaf atas kesalahan pada postingan tadi pagi, banyak yang menghujat saya dan tak apa-apa yang penting hujatan positif dan membangun. Kritisi dan berikan solusi itulah salah satu syarat bagaimana adab mengkritik. Selamat berpuasa teman-teman steemians!

aci.jpg
DQmPA1qCNDbUw86sYARp4RNKrvGXMqXnwYCQrFodA5dxkXH.jpg

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://news.okezone.com/read/2017/05/26/340/1700286/menilik-tradisi-meugang-peninggalan-sultan-iskandar-muda-yang-awet-hingga-kini

I put Source in it, don't you see? in the second last paragraph

Tiban bg,, ka lheuh pajoh Sie Mak Meugang....hehhw

ka 3 ge

Hahahahaha bereh2....

Cukup informatif, sebagai pendatang dari luar aceh saya juga sebelumnya juga sempat bertanya2..

senang bisa memberi info yang jelas..

Luar biasa, , di Aceh memang banyak tradisi yang didesain untuk perkembangan dan kesejahteraan rakyat. Contoh lain "hari pekan", mkin bang rio bisa kasih tau kami sejarahnya juga! 😇😅