TOLONG MENOLONG UNTUK PESTA

in #culture4 years ago

Pelaksanaan Duek Pakat Dalam Masyarakat Gampong Paloh

oacwd4.jpg

ii0h33.jpg

Bagi sebagian masyarakat Aceh, tradisi pesta perkawinan merupakan suatu keharusan yang wajib diadakan walaupun mereka kurang mampu sehingga ada istilah untuk mengadakan pesta perkawinan lampoh jrat tapeugala (untuk melaksanakan pesta perkawinan, tanah kuburan pun digadaikan). Duek pakat merupakan tradisi dalam masyarakat Aceh, dimana warga dalam satu Gampong saling bantu membantu mengumpulkan dana untuk membantu warga Gampong yang akan mengandakan kenduri baik pesta perkawinan maupun sunat rasul.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Gampong Paloh Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara secara langsung kepada warga dengan melakukan pengamatan dan wawancara di Gampong Paloh Kecamatan Tanah Pasir, maka dapat penulis gambarkan pelaksanaan duek pakat dalam pesta perkawinan di Gampong Paloh melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

  1. Penetapan jadwal duek pakat dan pesta
    Berdasarkan pengamatan penulis dan hasil wawancara, setelah kedua mempelai dan keluarga besar mereka menentukan jadwal pelaksanaan pesta perkawinan, maka bagi sebuah keluarga dalam masyarakat Gampong Paloh Kecamatan Tanah Pasir yang berencana untuk mengadakan pesta perkawinan sekaligus menggelar duek pakat, terkait jadwal tersebut mereka harus berkonsultasi dan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Ureung Tuha Gampong, dalam hal ini adalah Geuchik dan Teungku Imum.

3w215z.jpg
Dalam masyarakat Gampong Paloh telah dibuat kesepakatan bersama semacam peraturan tingkat Gampong dimana dalam kesepakatan tersebut pelaksanaan pesta perkawinan dan duek pakat dibatasi hanya maksimal 3 (tiga) kali dalam satu bulan. Adapun tujuan pembatasan tersebut adalah demi kebaikan semua warga, dimana warga yang kurang mampu secara ekonomi tidak akan terlalu terbebani dengan adanya duek pakat yang lebih dari 3 (tiga) kali, sekaligus kemaslahatan bagi Ureung Tuha Gampong juga tidak terlalu disibukkan dengan jadwal pesta yang padat.
Terlepas dari dampak positif kebijakan pembatasan pelaksanaan duek pakat dan pesta perkawinan yang membatasi maksimal 3 (tiga) pesta dalam satu bulan, ada beberapa warga khususnya para pengantin baru di Gampong Paloh yang mengeluh dan kurang setuju dengan peraturan tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh saudari Nurlailawati kepada penulis, “sebenarnya kami kurang setuju dengan peraturan tersebut, pesta perkawinan saya yang telah lama saya rencanakan terpaksa kami geser jadwalnya karena bulan september ini sudah ada tiga keluarga yang akan mengadakan duek pakat dan pesta“

  1. Pengumuman acara duek pakat
    Setelah pihak keluarga yang akan mengadakan duek pakat dan ureung tuha Gampong mencapai kesepakatan tentang jadwal pelaksanaan duek pakat, maka Imum Gampong akan membuat pengumuman melalui pengeras suara yang ada di Meunasah yang ditujukan kepada seluruh warga Gampong Paloh untuk menghadiri acara duek pakat pada salah satu warga Gampong. Pengumuman acara duek pakat ini biasanya diumumkan setelah pelaksanaan shalat magrib berjamaah satu malam sebelum malam pelaksanaan duek pakat.
    Sedangkan pengumuman bagi warga yang tinggal di luar Gampong Paloh dan saudara serta kerabat dari keluarga yang akan mengadakan acara duek pakat adalah menjadi tanggung jawab keluarga tersebut. Biasanya pihak keluarga yang akan mengadakan acara duek pakat akan mendatangi secara langsung keluarga dan kerabat mereka yang berada di luar Gampong Paloh dan menyampaikan undangan untuk mengahadiri acara duek pakat secara lisan atau terkadang dengan mengutus salah seorang anggota keluarga untuk mewakilinya.
    Berdasarkan hasil wawancara penulis, selain mengundang seluruh warga Gampong Paloh untuk menghadiri acara duek pakat dan juga saudara dan kerabat dari keluarga yang akan mengadakan duek pakat, undangan biasanya juga disampaikan kepada kawan akrab dari Kepala Keluarga tersebut yang berada di luar Gampong Paloh. Dalam memilih orang yang akan diundang tersebut, pertimbangan utama yang dipakai adalah orang tersebut sebelumnya telah mengundang pihak keluarga yang akan mengadakan acara duek pakat, sehingga terkesan adanya sikap balas jasa dan pemrih. Hal tersebut seperti disampaikan Bapak M. Yusuf “ Untuk undangan duek pakat bagi kawan-kawan saya yang berada di luar Gampong, saya hanya berani mengundang kawan-kawan yang telah lebih dulu mengundang saya dalam duek pakat di rumahnya, kalau tidak, saya tidak berani mengundang walaupun kawan tersebut termasuk sangat akrab dengan saya”.
  2. Pelaksanaan duek pakat
    Pada hari yang telah dijadwalkan untuk pelaksanaan duek pakat akan terlihat kesibukan dalam mempersiapkan acara duek pakat di rumah yang akan melaksanakan duek pakat pada malamnya. Suasana kegotongroyongan dan solidaritas sosial antar sesama anggota masyarakat yang tinggi sangat jelas terlihat. Para pemuda biasanya akan mempersiapkan tempat dan memasang tenda, sedangkan ibu-ibu sibuk mempersiapkan hidangan untuk menjamu para undangan yang akan mengahadiri acara duek pakat.
    Untuk menjamu para undangan, biasanya tuan rumah akan mempersiapkan hidangan sesuai kemampuannya, terkadang ada keluarga yang menghidangkan nasi kepada para undangan yang menhadiri acara duek pakat, dan banyak juga yang menyajikan minuman teh atau kopi dengan bermacam kue sebagai hidangan untuk para tamu, hal tersebut sebagaimana diutarakan Bapak Azhari “telah menjadi tradisi di Gampong kami, bagi undangan acara duek pakat akan disuguhkan kenduri, terkadang kalau keluarga tersebut tergolong mampu biasanya menyajikan nasi goreng, tetapi banyak juga yang sekedar minuman dan kue-kue disajikan untuk para tamu”.
    Pelaksanan duek pakat di Gampong Paloh biasanya dimulai pada sore hari yaitu khusus untuk ibu-ibu warga Gampong, dalam pelaksanaannya Ibu Geuchik atau Nyonya Teungku Imum akan mengumpulkan sumbangan dari semua ibu-ibu yang hadir untuk diserahkan kepda tuan rumah. Selain mengumpulkan sumbangan juga dibahas pembagian kerja untuk mensuksekan pelaksanaan pesta yang biasanya dilaksanakan tidak terlalu lama berselang dari pelaksanaan acara duek pakat.
    Acara duek pakat biasanya akan dimulai setelah shalat magrib, setelah semua undangan telah hadir dan berkumpul, maka Geuchik Gampong atau yang mewakilinya akan memberikan sambutan pembukaan acara duek pakat, dimana dalam pidato tersebut akan diumumkan kepada seluruh warga Gampong dan undangan lainnya tentang jadwal pelaksanaan pesta perkawinan di rumah tersebut, baik acara intat linto maupun preh dara baro, juga akan diumumkan target jumlah tamu yang diperkirakan akan mengahadiri pesta tersebut, serta ditunjuk orang-orang yang akan bertanggungjawab dalam bidang tertentu untuk mensukseskan pesta tersebut, seperti pihak yang akan bertindak menerima tamu dan pihak yang diserahi tanggungjawab memasak dan sebagainya.

gblck0.jpg
Selanjutnya pengumpulan sumbangan dimulai secara berurutan dimana salah seorang warga akan mengumpulkan sumbangan yang diberikan oleh para undangan dan salah seorang lainnya akan mencatat nama penyumbang, alamat dan besarnya sumbangan yang diserahkan pada buku khusus yang telah dipersiapkan oleh tuan rumah. Setelah semua sumbangan dari undangan terkumpul selesai dihitung dan dijumlahkan, maka diserahkan kepada Geuchik untuk selanjutnya diberikan kepada tuan rumah.
Setelah acara pengumpulan sumbangan dari para undangan selesai, selanjutnya tuan rumah dan dibantu oleh para pemuda Gampong akan menyuguhkan hidangan yang telah dipersiapkan kepada para undangan yang telah berkenan menghadiri acara duek pakat tersebut. Pada saat tersebut juga Geuchik Gampong mengumumkan jumlah sumbangan yang berhasil dikumpulkan dan ucapan terima kasih dari tuan rumah kepada seluruh hadirin.
Dari hasil wawancara penulis, ada sebuah kesepakatan yang tidak tertulis dan komitmen bersama diantara warga Gampong terkait jumlah sumbangan yang diberikan oleh warga dalam acara duek pakat. Patokan jumlah sumbangan tersebut adalah minimal Rp. 20.000,- untuk warga Gampong yang bukan termasuk saudara dari tuan rumah, Rp. 50.000,- untuk warga tergolong saudara dari keluarga yang mengadakan acara duek pakat, dan lebih dari Rp. 100.000,- untuk warga yang termasuk saudara dekat seperti saudara kandung dari tuan rumah yang mengadakan acara duek pakat.

jg0nm4.jpg
Menurut Bapak Tgk. Idris selaku salah seorang tokoh masyarakat Gampong Paloh, kesepakatan untuk mematok jumlah sumbangan walaupun secara tidak tertulis lebih mempertimbangkan sisi kemaslahatan yaitu dengan jumlah sumbangan yang lumayan besar dari setiap warga Gampong diharapkan jumlah nominal sumbangan yang terkumpul juga akan besar dan dapat mencukupi kebutuhan keluarga dalam mempersiapkan pesta perkawinan. Ketentuan besaran jumlah sumbangan walaupun telah menjadi komitmen bersama, tetapi dalam pelaksanaannya terdapat banyak kelonggaran, dimana terkadang ada warga yang juga menyerahkan sumbangan sekedar kemampuan dan keikhlasannya.

Sort:  

Kami telah upvote dan reblog ke ribuan follower.. :c) Terima kasih telah memvoting @puncakbukit sebagai witness dan kurator.

Thanks for using Esteem!
Your post has been voted as a part of Esteem encouragement program. Keep up the good work!
Dear readers, follow and support this author, Install Android: https://android.esteem.app, iOS: https://ios.esteem.app mobile app or desktop app for Windows, Mac, Linux: https://desktop.esteem.app
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.me/esteem

Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.

Manually curated by @jasonmunapasee

r2cornell_curation_banner.png