Sejenak Di Kanot Bu - Markasnya Orang-orang Kreatif

in #esteem6 years ago (edited)

Tempat ini bukan tempat yang baru buat saya. Sedari awal tempat ini didapuk sebagai markas @kanotbu jauh sebelum teman-teman di sana disibukkan dengan dunia steemit, saya sudah sering berada di sana. Sering juga tempat ini saya jadikan sebagai tempat transit dan istirahat. Juga sering saya bermalam di sini menunggu shubuh dan melanjutkan perjalanan ke Aceh Jaya atau ke Kampung.

Tempat ini kini sudah menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki kreativitas. Mulai dari seni. Menulis. Mendidik. Mendesign seperti design grafis, desing sablon baju. Sampai melakukan berbagai diskusi menarik. Seputar kehidupan. Pernah suatu ketika saya berkesempatan nimbrung dalam sebuah diskusi yang digagas oleh orang-orang kreatif yang ada di sini dengan tema "Hutan Waqaf". Saya tidak tau bagaimana kelanjutan dari diskusi itu. Apakah mereka berhasil mewaqafkan sebidang tanah untuk dijadikan hutan, yang disana akan hidup beragam tumbuhan hutan hingga menjadi hutan alami. Kemudian menjadi rumah bagi beraneka satwa.

Tidak kalah menariknya. Di sini juga pernah dihelat sebuah acara peluncuran sebuah buku hasil karya steemian. Buku yang berjudu "Judul di belakang", lalu entah tipu macam apa yang sedang dimainkan mereka. Ketika kita lihat di belakang tertulis di sana "judul di dalam". Sebuah acara yang dihadiri oleh steemian senior dari seluruh Indonesia. Turut hadir saat itu kurator Indonesia @levycore, steem ambassador kak @mariska.lubis. tentunya juga ada @bookrak sebagai asoe lhok @kanotbu, @fooart, @marxause. Bila saya sebut satu persatu saya khawatir akan dituding sebagai penulis licik untuk membuat tulisan ini mencapai 500 karakter. Maka saya padai saja pada nama-nama yang sudah saya sebutkan itu. Dan saya minta maaf bila ada nama penting seperti @pieasant tidak tersebut di atas.
source
Ini sebagai bukti bahwa tempat ini pernah dikunjungi oleh pembesar-pembesar steemit di abad ini. Lalu bagaimana mungkin saya tidak mengunjunginya kembali. Mengenang masa sendiri atau hanya berdua dengan asoe lhok @kanotbu yaitu @bookrak yang oleh @sangdiyus sudah di dapuk sebagai PYM. Mengenang masa sendiri dengan auman harimau Sumatera yang berada dibelakang dinding bertuliskan KOMUNITA KANOT BU, atau pekikan siamang yang sedang kelaparan di tengah malam.
Saya tidak sedang membual tentang kreatifnya mereka yang berada di sini. Lihatlah beberapa hasil karya mereka yang terpajang di setiap sudut dinding di bivak emperom. Sebagai bukti kalau mereka betul-betul kreatif. Bukan sebatas itu. Hampir semua yang bernaung di komunitas ini memiliki prestasi membanggakan. Sebut saja @marxause yang pernah menyabet pretasi dalam ajang Jakarta Biennale PortalSatu. detik. Ini perlu saya lampirkan untuk memperkuat argumen saya kalau mereka yang ada di @kanotbu bukanlah orang-orang biasa.

Mereka juga peduli dengan segenap masalah yang ada di sekeliling mereka. Pernah juga mereka membuat film dokumenter sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap hutan yang berganti dengan lahan perkebunan sawit. Coba saja browsing dengan keyword kanotbu atau pane band, kalian akan menemukan bentuk-bentuk kepedulian mereka.

Sejenak saya berada di markas mereka bukan untuk mengungkit-ungkit kehebatan mereka. Melainkan hanya sekedar beristirahat sebagaimana pernah saya lakukan beberapa tahun lalu. Sekalian jepret-jepret beberapa foto untuk bisa saya lampirkan dalam postingan ini.
Di sini hampir tidak ditemukan dinding yang polos. Semua sisi dinding sudah penuh dengan mural. Dan tentu dalam mural itu ada pesan moral yang ingin disampaikan. Coba saja lihat dengan teliti. Kita pasti akan menemukan berbagai pesan moral. Juga bisa jadi menjadi sebuah masukan atau lebih pedasnya lagi di beberapa tulisan yang ada dalam mural itu sarat dengan kritikan.