Kehancuran/Keruntuhan Dari Sebuah Negara.

in #esteem6 years ago (edited)

Berbicara negara, pastinya kita berbicara tentang kemakmuran, kemunduran dan juga kehancuran/
keruntuhan dari suatu negara tersebut.

Untuk para steemians, dimana di kesempatan ini saya ingin membagikan sedikit tentang kehancuran/ keruntuhan dari sebuah negara.

image

Karena pada hakikatnya, semua kehidupan yang ada di dunia ini pasti akan ada akhirnya. Dikarenakan dunia ini bersifat fana dan sementara. Dimana semuanya akan musnah, semuanya pasti akan berakhir. Dan hanya ada satu kehidupan yang kekal, yaitu kehidupan "AKHIRAT". Kehidupan akhirat inilah yang akan kekal dan abadi selamanya.

Begitu juga negara. Sekuat apapun negara itu, dan sepandai-pandainya seorang pemimpin dalam sebuah negara pasti suatu saat negara itu akan berakhir, dan kemudian diganti dengan kaum-kaum berikutnya dan negara-negara yang baru. Tapi tentang hal ini jangan salah persepsi, karena kembali lagi pada hakikat dari kehidupan yaitu hanya bersifat fana dan sementara.

image

Adapun Kehancuran/keruntuhan dari sebuah negara:

  • Lahirnya Penguasa Yang Dzalim

Dengan lahirnya penguasa yang dzalim dimana dengan jabatan yang disandangnya, "MEREKA" (para penguasa) membuat aturan-aturan yang dapat menguntungkan diri dan keluarganya, walaupun kadang-kadang harus mengorbankan rakyat mereka. Aturan monopoli, proteksi, tataniaga dipakai sebagai alasan untuk menyedot keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Sedangkan untuk merealisasikan keinginannya, mereka tidak segan-segan melakukan penggusuran, pembunuhan, pemberangusan dengan bungkus demi pembangunan dan kebaikan nasional.

Bila terdapat penguasa dzalim di suatu negara yang menindas rakyat dan terjadi pemusatan kekuasaan yang menyengsarakan wilayah regional, maka disaat itulah dekatnya negeri tersebut dengan hukuman dari Allah SWT. Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka, dan mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman (Al-Hasyr: 2).

  • Orang Kaya Yang Durhaka

Bila orang-orang kaya dalam sebuah negeri mulai mengingkari ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya negeri itu mulai memasuki usia tua. Orang-orang kayanya hanya membanggakan banyaknya harta yang ditumpuk serta keturunan-keturunannya. Tidak sedikitpun mereka memikirkan nasib orang-orang miskin yang menderita di sekelilingnya. Mereka berkata: "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diadzab (Saba: 34)".

  • Mengusir Orang-orang Salih

Keberadaan orang-orang shalih di sekitar penguasa atau masyarakat yang jahil dirasakan seperti duri yang manusuk daging tubuhnya. Sehingga penguasa atau masyarakat jahil itu merasa gerah dan marah, kemudian berupaya keras mengeluarkan duri itu dari dalam tubuhnya. Bila penguasa atau masyarakat sudah berani mengusir orang-orang shalih atau mengisolasi mereka, maka sesungguhnya negeri itu sangat dekat dengan datangnya kehancuran.

image

Dengan demikian, ketika sebuah negeri telah tersebar kemaksiatan, menjamur penyimpangan seksual, orang kayanya berbuat durhaka serta pemimpinnya adalah orang yang dzalim, maka negeri itu telah memasuki usia tua. Dan Negeri itu sudah dekat dengan masa kehancuran. Akan tetapi dengan kasih-sayang-Nya, Allah SWT tidak serta merta melenyapkan negeri itu. Akan tetapi diberi-Nya peringatan penduduk negeri itu dalam berbagai macam bentuk peringatan. Itu bisa berupa penderitaan, bencana ataupun rasa takut. Tetapi bila pemimpin dan penduduk negeri itu tetap bertahan dalam kedzalimannya, maka Allah SWT akan menimpakan adzab-Nya yang sangat pedih kepada mereka. Jikalau Allah menghukum manusia karena kedzalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai pada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, maka tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya (An-Nahl: 61).
source

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://riesalatuna.wordpress.com/2015/12/05/tanda-tanda-kehancuran-sebuah-negara/