Selamat tengah malam steemian.
Muniru iya muniru begitulah sebutan untuk api-apian guna menghangatkan badan ala masyarakat suku GAYO yang berada di dataran tinggi provinsi aceh.
Daerah yg berada di dataran tinggi yg kadang-kadang mencapai 13 derajat celcius, membuat kegiatan muniru sebagai alternatif guna menghangatkan badan.
Sebelum era milenia beranak pinak menjadi sebuah popularitas dengan sebutan kekinian, masyarakat suku gayo selalu mempunyai tempat khusus di dalam rumah yg bernama "dapur penirun". Dapur penirun seperti sudah menjadi keharusan pada masanya.
Namun setelah negara api menyerang dapur penirun pun hilang perlahan dari rumah2 masyarakat suku gayo.
Aktifitas muniru biasanya dilakukan dengan diikuti aktifitas lainnya seperti bermain masik, menikmati secangkir kopi dan menikmati makanan khas gayo yaitu lepat tunu. Lepat tunu artinya lepat (bentuknya seperti timpan namun bahan dasarnya berbeda) yang dibakar atau lebih afdhol nya dipanggang. Karena bakar terkesan meletakkan lepat sepenuhnya kedalam api.
Begitulah sedikit cerita "Muniru" dari dataran tinggi GAYO kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh.
Harus di angkat lagi ini budaya, supaya tidak hilang di telan zaman.. Mantap @woy.zikri..
Iya bg ini saya lagi cari2 gambar dapur penirun bg...
Sebenarnya kalau di kampung2 masih ada tapi belum ada waktu buat explore...
@bonbons
Itulah ya.. Kdg bukan gak mau posting, tapi yaaaa gitu lah, .. Semangat trus ya,.. Di tungguin ni posting selanjutnya...
Heheehe, siap2.....
Ntar kalo posting lg di beritahukan ke grooup WA...
@bonbons
Budya dn adat istiadat yg baek, memng perlu diperthankan
Iya bg,
Kalau untuk sekarang kebiasaannya dilakukan udah diluar rumah sambil main musik atau sambil nongkrong...
Masih dilakuin sama anak2 muda tapi bedanya kalo zaman old di dalam rumah, kalo zaman now diluar rumah...
@lord-geraldi
Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.