Kacamata Kemul: Apa Intensi GSB ?

in #gsb6 years ago

image
Yang menentukan ke mana arah kita berjalan adalah diri kita sendiri. Yang menentukan di mana akhir tujuan dari perjalanan pun kita sendiri.

Aku pernah membaca bahwa hidup kita ini ibarat sebuah buku. Kita bisa lihat apa yang terjadi di awal cerita sampai pertengahannya. Tapi yang menentukan akhirnya kita sendiri. Jika Kita beragama, berarti penentuan tadi, campur akan kehendak yang Maha Pencipta.

Nah, Aku, Kemul, ingin menceritakan awal kisah diriku dengan Gerakan Surah Buku (GSB). Apa Intensi GSB? Intensi berupa tujuan-tujuan kecil. Intensi membantu kita sampai ke tempat tujuan atau keinginan yang akan dicapai.

Malam itu, aku mengajak lagi Presiden Lempap @kitablempap untuk membaca bersama, sembari diskusi. Tapi, juga belum terlaksana wacana itu. Padahal beberapa hari yang lalu, sudah kami rencanakan dan sepakat untuk membaca berdua, di belakang asrama Sabena, tempat yang sekarang di kenal KSB (Kelas Surah Buku). Lihat gambar berikut:
image


Presiden Lempap:"Malam Singeh nyan ka pasti jadeh, leuh insya, malam nyoe ka jula tat, "
"Malam besok saja, setelah Isya, malam ini sudah sangat larut"

Kemul: "Ok ok, man buku peu tabaca? sang buku madilog paih bg? Kiban?"
"Ok ok, terus buku apa yang kita baca? Kalau Madilog kayaknya pas bg? Gimana?“

Tanpa memperpanjang percakapan, aku dan dirinya telah sepakat esok malamnya akan membaca bersama - buku materialisme, dialektika, dan logika (MADILOG) .

Malam esok pun tiba, aku mengambil gelas di rak piring. Setelah kucari bubuk teh, lalu kumasukan bubuknya ke dalam dua gelas. Kutuangkan air, yang 15 menit lalu kupanaskan.

Kami mengajak yang lainnya untuk ikut membaca bersama, diantaranya; Maulana @cucoabuchiek, Teuku Islahuddin (Kontak), Bg Nazar@penyeduhkopi, Jefri Zulizar (Bg Buleun) dan Gustira monita. Hanya satu perempuan malam itu, yang menjadi saksi lahirnya GSB. 20 januari 2017 silam.

Seingatku, Jam 21:30 WIB, kami membuka buku dan membacanya secara bergantian, lalu menyurahnya. Kisah berdialektika pun dimulai. Kami berenam malam itu, mulai berlayar menyambung jembatan keledai memaknai beberapa lembar masterpiece Tan Malaka; MADILOG.

Pada awalnya, memang sulit untuk memahami isi buku itu, apalagi sebagian besar dari kami malam itu, bisa dikatakan pembaca pemula. Masih perlu pelbagai nutrisi-nutrisi pengetahuan untuk dapat sampai pada strata berpikir buku tersebut.

Malam selanjutnya baca lagi. Dengan catatan, kami harus sudah tahu kata-kata asing dalam buku itu, kan pembaca pemula. Tesis - Anti tesis - Sintesis, telah kami pahami. Terdapat pada bab filsafat buku MADILOG itu. Sedikit demi sedikit jamaah GSB pun semakin ramai.

Ada yang telah banyak membaca buku, namun belum pernah membaca buku Tokoh partai Murba ini. Ada yang telah mencoba membacanya, namun agak susah memahaminya, maka ia tidak menamatkan buku tersebut. Dan ada yang masih gagal paham, karena baru hadir di GSB, yang telah berlangsung dua bulanan.

Pelbagai Jembatan berpikir pun telah hadir di KSB. Pergumulan semakin seru nan asyik lagi mengelitik. Sesekali Presiden Lempap membuat gelak tawa, memecah ketegangan dan keseriusan bagi kawan-kawan yang baru beberapa kali berhadir di GSB.

Mungkin, Kamis, 25 januari 2018, adalah rekam jejak ingatanku yang kutulis di steemit.com, tentang kisah awal lahirnya Gerakan yang keren ini - GSB.

Setelah satu tahun GSB berjalan, aku sadar bahwa GSB memberikan banyak perubahan kepada diriku. Iya, Aku mulai sadar bahwa di GSB aku banyak mendapat pengetahuan, bertukar informasi, melatih retorika, dan menambah cakrawala. Aku menemukan kemerdekaan dalam berekspresi, beda halnya seperti di kampus, yang kaku, hanya menerima dan mendengar penjelasan power point.

quote
Memang indah hidup ini, ketika kita banyak tahu, seakan nikmat dan merdeka. Menemukan cara untuk berelasi dengan pikiran. Harus merasa bodoh!

Sekarang akan kujabarkan menurut perspektifku. Apa Intensi GSB?

  • menciptakan ruang asyik nan santai sembari menyambung intelektual.
  • mencintai ilmu pengetahuan
  • mendapat pelbagai informasi tanpa paksaan dalam memberi.
  • berbagi semangat membaca dan argumentasi tanpa tekanan dan menyudutkan, yang penting santai. Rileks aeeeee.
  • Memancing partisipan untuk mengecek ulang sumber dan dialektika yang berlangsung ketika kembali ke habitatnya masing-masing.
  • So, mulai sadar untuk membeli buku dan membacanya untuk mendapatkan konektivitas dalam berpikir.

Berikut screenshot Instagram dari Gerakan Surah Buku - bisa di cek @gerakan_surah_buku:
image

image

image

image


Salam Stemian-stemian
Ig: @hendrikemul
Fb: Muhammad Hendri
Email: [email protected]

Sort:  

GSB penambah "cairan". Cairan ka habeh lon ka sadar. Hhehe

https://steemit.com/writing/@cucoabuchiek/gsb-gerakan-penambah-cairan-6320bfababf7d

Gerakan Surah Buku. Gerakan penyadartahuan. Nyanban. Lempap. Salam Surah. Salam Lempap.

GSB, gerakan aneuk muda keren. Aneuk muda penerus Aceh. Semangat. Salam GSB.

bereh rakan

Hana dawa. Hehe