Legenda Gula dan Tebu dari Polynesia Hingga India

in #history6 years ago

gula.jpg
sumber

Selama ribuan tahun orang-orang Polynesia dan penghuni sekitar Papua mulai mengenal tumbuhan keluarga rumput yang mereka sebut tongkat dewa. Tanaman yg disebut tongkat dewa ini adalah tumbuhan tebu. Lewat perjalanan yang panjang, tanaman ini tiba di India, sebelum lanjut ke Barat. Orang Polynesia mengunyah batang bambu untuk memperoleh rasa manis. Di Cina, tanaman tebu dan rasa manisnya dianggap bisa menjadi obat kuat. Bagaimana dengan orang Eropa? Setelah sekian lama, mereka baru mengenal tebu. Untuk memperoleh rasa manis mereka mengandalkan madu yang harganya sangat mahal. Secara sejarah, madu punya tempat khusus di Timur Tengah dan Eropa, terkait dengan agama Yahudi, Kristen dan Islam yang mengagungkan madu.

gula1.jpg
sumber

Hingga sekarang, madu masih menjadi pemanis paling digemari di Timur Tengah. Dalam legenda Polynesia, dua orang nelayan yaitu To-Kabwana dan To-Karvuvu menjala ikan, namun hanya mendapati batang tebu pada jala mereka. Malas melemparkan kembali batang-batang tebu itu ke laut, mereka mengubur batang tebu itu yang lalu tumbuh dan menjelma menjadi seorang wanita. Wanita itu yang kemudian menikah dengan salah satu nelayan tadi dan menjadi nenek moyang umat manusia dan menyebarkan bertanam tebu. Sebelum sampai di India, secara terpisah tebu dikembangkan di Indonesia. Tebu ini hanya bisa tumbuh di daerah tropis. Di India, di dalam kitab Veda sudah menyebut cerita tentang gula tebu, sementara Kautilya (325 SM) menyebut lima macam gula diantaranya khanda.

gula2.jpg
sumber

Dari kata khanda inilah muncul istilah yang dikenal dengan kata Candy. Dari India, gula tebu menyebar ke Cina sekitar tahun 286 SM. bersama dengan ajaran Buddhisme. Dalam tradisi Buddha, tebu dianggap berkhasiat. Di aliran Mahayana Cina, Buddha dikenal dengan sebutan Raja Tebu. Di luar tradisi Buddhist, di Cina tebu dikonsumsi pada acara penghormatan nenek moyang dalam perayaan Dewa Dapur naik ke langit. Pada abad ke-6, tebu hibrida India (yang sudah berbeda dengan tebu Polynesia) mencapai ke Persia dan orang mulai mengenal gula dari tebu di sana. Mereka sudah mengenal proses penampungan cairan hasil pelumatan batang-batang tebu yang lalu direbus hingga tersisa kristal-kristal gula. Dari Persia, tebu meluas hingga sampai ke Mesir pada abad ke 8. Dari sanalah gula di sebar oleh pelaut Arab ke Laut Tengah hingga mencapai Afrika.

gula3.jpg
sumber

Di abad ke-15, tanaman tebu telah meluas ditanam di Madeira, Canary dan Tanjung Verde hingga Sao Tome dan Afrika Barat. Seluruhnya ada enam jenis tumbuhan tebu. Yang paling umum ditanam adalah Saccharum Officinarum (gulanya tukang obat) atau Tebu Mulia. Mengapa disebut gulanya apoteker? Karena obat jaman dulu pada umumnya pahit, sehingga harus ditambahi gula supaya pasien mau minum. Seluruh Tebu tergolong dalam keluarga rumput, Graminaea. Saccharum Officinarum batangnya bisa setebal 5-6 cm dengan tinggi 3-4 m saat dewasa. Seperti keluarga rumput, tebu berkembang biak secara aseksual dari batang yang ditanam kembali. Warnanya kuning hingga coklat. Oleh karena keluarga rumput, maka tebu juga hanya bisa tumbuh bila banyak air. Dari ditanam hingga siap panen, perlu waktu 12-18 bln.

Kamu suka tebu? pasti di bulan Ramadan kamu sering membeli minuman dari air tebu, kita akan melanjutkan tulisan ini besok.


story.jpg

Sort:  

Ada nenek moyang dari tebu.

Gambar no 2 benar-benar menggoda 🙊

Posted using Partiko Android

hak hak hak hak