And So the Baton Is Passe - Review film

in INDONESIAN HIVE2 years ago

Kalau bisa dibilang ini adalah tulisan pertama kali yang kulakukan untuk mencoba menuliskan review tentang sebuah film yang pernah kusaksikan. Dan untuk pertama kalinya film yang ingin aku review adalah film dari negara Jepang yang berjudul And So the Baton Is Passed (Soshite, baton wa watasareta) yang diproduksi pada tahun 2021. Karena pertama kali buat saya mungkin lebih tepatnya dikatakan review bukan sebuah review sinopsis, karena hanya segelintir pandangan tentang makan dan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam sekenario film ini. Karena begitu dalam dan baiknya akan tujuan film ini dibuat menurut saya pribadi.

baton.jpg

Image Source: https://www.imdb.com/title/tt14605210/

Film ini bertemakan tentang masalah kasih sayang dan tanggungjawab orangtua terhadap anaknya. Yang diperankan oleh artis-artis ternama Jepang seperti Mei Nagano memerankan Mitan/Yuko sebagai pemeran utamanya, Satomi Ishihara sebagai Rika, Kurumi Imanagi sebagai Mitan kecil, Masachika sebagai Gahara Izumi, Kei Tanaka sebagai Morimiya.

Cerita film drama ini dimulai dengan memperkenalakan masing-masing karekter film berdasarkan plot yang diperankannya. Dan berlanjut pada kelanjutan kisah tentang problematika masing-masing peran serta keluarga yang terjadi. Yang pada awalnya hanya menceritakan tentang masalah bangaimana seorang tua tunggal yang berusaha sekuat tenaga memberikan kasih sayang dan segenap perhatiannya kepada anaknya. Yang akhirnya diperjelas dengan makna Baton (tongkat estafet) diambil. Dimana Mitan/Yuko yang akhirnya memiliki 3 orang ayah dan 2 ibu. Bagaimana para orangtua yang akhirnya menyanyangi keberadaan Mitan kecil hingga dewasa yang berganti nama menjadi Yuko diberikan oleh ibu keduanya Rika yang sangat mencintainya walaupun Mitan bukanlah anak kandungnya sendiri. Membesarkan, memperjuangkan anak yang dicintainya hingga membuat ayah tiri Mitanpun menjadi mencintai Mitan lanyaknya anak kandungnya sendiri.

Yang paling tersirat pada kisah ini adalah tentang langkah serta usaha Rika sebagai ibu sambung yang rela memberikan kebahagiaan demi Mitan. Tidakmemperdulikan akan keberadaan penyakit yang diderita serta pandangan orang yang menilainya. Dia memberikan pelajaran tentang betapa senyuman dapat menyimpan rasa sakit serta amarah demi kecintaan yang dia perjuangkan. Memberikan rasa percaya diri, memberikan kebahagiaan kepada orang lain tanpa pernah memberi tahu tujuan mulia yang sebenarnya ia ingin ciptakan.

baton2.jpg

Image Source: https://www.imdb.com/title/tt14605210/

Sosok Rika sebagai wanita yang pengoda, pecinta fashion, serta materi terjawab pada akhir kisah mengapa dia berlaku seperti itu. Dimana tujuannya hanya demi buah hatinya yang dicintainya Mitan walaupun bukan sebagai anak kandungnya. Semua dia lakukan memang dikarenakan penyakitnya yang dia derita dimana dia tidak bisa memiliki anak serta kesehatannya yang bisa dikatakan semakin memburuk. Sebagai wanita yang memiliki kodrat seabagai Ibu ia ingin merasakan itu dan akhirnya memilih Mitan untuk dapat dia salurkan keberadaan dia sebagai ibu dari anaknya.

Dilain pihak para sosok yang akhirnya menjadi Ayah Mitan baik Ayah kandungnya maupun Ayah-Ayha tirinyapun bukan tidak mencitai keberadaan Mitan, mereka benar-benar menerima dan mencintai Mitan lanyaknya orangtua dengan anaknya. Mencintai dengan karakter mereka masing-masing, dan menyadari bagaimana mereka mencintai Mitan sebagai anak yang mereka cintai karena mengetahui tentang keberadaan Rika yang begitu mencintai Mitan sebagai anak mereka.

Walau plot crita dalam film ini berpindah-pindah secara tak diduga pada awalnya yang akan disangka sebagai adengan terpisah dari kondisi masing-masing karakter. Pada ending akhirnya menjelaskan tentang mengapa plot film ini berpindah-pindah yang ternyata menjadi satu kesatuan tentang kisah masa lalu yang Mitan lalui bersama Ibunya Rika tanpa ia sadari dan ia menyadarinya begitu ia telah beranjak dewasa.

Yang bisa diambil adalah tentang pesan betapa kasih sayang orangtua yang tidak dapat dipungkiri akan kebahagian anaknya. Perjuangan, rasa sakit, masalah, pandangan orang lain, terkadang dapat ditepis semua demi kebahagiaan sang buah hati. Ketajutan, keletihan, dan amarah dapat disembunyikan dengan kesabaran dan senyuman yang memilukan. Memberikan pesan yang ditinggalkan kepada penonton yang menontonnya tentang kata tanggung jawab, kasih sayang yang tidak boleh dilupakan atau diindahkan bila telah menjadi seorang Ayah ataupun Ibu. Tak ada batasan akan kata kasuh sayang, cinta, dan tanggungjawab menyangkut kata orangtua kandung ataupun orangtua tiri. Sehingga memberikan pesan setiap anak wajib diperjuangkan masa depannya hingga penyerahan tongkat kewajiban itu diserahkan kepada yang akan diberikan kepercayaan untuk memikulnya kelak.

Publish dalam Bahasa Inggris:https://read.cash/@Alther/and-so-the-baton-is-passed-moview-review-9cbd0ee6