On Saturday 23 December 2023, I received an invitation to teach at the Basri Dahan Journalist Institute (BJI), a journalism school built by the Alliance of Independent Journalists (AJI) Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. I often come across this theme because for a long time, I wrote literature as well as journalistic reports.
I had practiced literary journalism in feature writing before I learned about this genre, when I was a journalist at Serambi Indonesia in the late 1990s. Later, I wrote in PANTAU magazine which emphasized the form of literary journalism reporting.
However, amidst the onslaught of social media and the flood of information in the form of short messages and videos, why is literary journalism still important? That was the beginning of my discussion with BJI students.
Literary journalism remains important because it has a special role in presenting information and stories through literary style. Several reasons why literary journalism is still important:
- Interesting language style: Literary journalism tends to use a more creative and in-depth language style. This makes readers more involved and interested in the story presented.
- Deeper Understanding: By using literary elements, literary journalism can help readers understand a topic in more depth. Rich word choices and sentence structures can help describe more complex nuances and contexts.
- Arouse Emotions and Empathy: Literature has the power to arouse emotions and empathy. By presenting information through literary journalism, readers tend to be more emotionally connected to the story and characters discussed.
- Creative Approach to Presenting Facts: Literary journalism can be a creative alternative in presenting facts and information. By combining literary elements, journalists can convey information in a more interesting and unique way.
- Preserving Cultural Heritage: Literary journalism can be a means of preserving and highlighting local stories, traditions and culture. This is important for maintaining the cultural identity of a society.
- Longer Impact: Literary stories have the potential to influence readers for a longer period of time. A unique and poetic narrative style can create a deep impression, making information easier for readers to remember and absorb.
- Encourages Critical Thinking: Literary journalism can stimulate readers' critical thinking. Through the choice of words and complex narration, readers are invited to think deeper and analyze the information more carefully.
- Attracts a Wider Readership: Literary style can attract the attention of readers who may not be interested in conventional news or reports. This opens up the opportunity to convey the message to a wider audience.
With the combination of the power of literature and the success of conveying facts, literary journalism remains a valuable tool in conveying information in a memorable and engaging way.[]
Mengapa Jurnalisme Sastrawi Masih Menarik?
Pada Sabtu 23 Desember 2023 lalu, saya mendapatkan undangan mengajar di Basri Dahan Journalist Institute (BJI), sekolah jurnalistik yang dibangun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe. Saya sering kebagian tentang tema ini karena sejak dulu, saya menulis sastra sekaligus laporan jurnalistik.
Saya sudah mempraktikkan jurnalisme sastrawi dalam penulisan feature sebelum mengenal tentang aliran tersebut, ketika di awal-awal menjadi jurnalis di Serambi Indonesia, pengujung 1990-an. Belakangan, saya menulis di majalah PANTAU yang menekankan bentuk laporan jurnalisme sastrawi.
Namun, di tengah gempuran media sosial dan banjir informasi dalam bentuk pesan serta video yang serba singkat, mengapa jurnalisme sastrawi masih penting. Itu awal diskusi saya dengan siswa BJI.
Jurnalisme sastrawi tetap penting karena memiliki peran khusus dalam menyajikan informasi dan cerita melalui gaya sastra. Beberapa alasan mengapa jurnalisme sastrawi masih penting:
- Gaya Bahasa yang Menarik: Jurnalisme sastrawi cenderung menggunakan gaya bahasa yang lebih kreatif dan mendalam. Hal ini membuat pembaca lebih terlibat dan tertarik pada cerita yang disajikan.
- Pemahaman yang Lebih Mendalam: Dengan menggunakan elemen sastra, jurnalisme sastrawi dapat membantu pembaca memahami suatu topik dengan lebih mendalam. Pilihan kata dan struktur kalimat yang kaya dapat membantu menggambarkan nuansa dan konteks yang lebih kompleks.
- Menggugah Emosi dan Empati: Sastra memiliki kekuatan untuk menggugah emosi dan empati. Dengan menyajikan informasi melalui jurnalisme sastrawi, pembaca cenderung lebih terhubung secara emosional dengan cerita dan karakter yang dibahas.
- Pendekatan Kreatif untuk Menyampaikan Fakta: Jurnalisme sastrawi dapat menjadi alternatif yang kreatif dalam menyajikan fakta dan informasi. Dengan memadukan unsur sastra, wartawan dapat menyampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan unik.
- Melestarikan Warisan Budaya: Jurnalisme sastrawi dapat menjadi sarana untuk melestarikan dan mengangkat cerita-cerita lokal, tradisi, dan budaya. Ini penting untuk mempertahankan identitas budaya suatu masyarakat.
- Pengaruh yang Lebih Lama: Cerita-cerita sastrawi memiliki potensi untuk mempengaruhi pembaca dalam jangka waktu yang lebih lama. Gaya naratif yang unik dan puitis dapat menciptakan kesan yang mendalam, membuat informasi lebih mudah diingat dan diresapi oleh pembaca.
- Mendorong Pemikiran Kritis: Jurnalisme sastrawi dapat merangsang pemikiran kritis pembaca. Melalui pemilihan kata-kata dan narasi yang rumit, pembaca diundang untuk berpikir lebih dalam dan menganalisis informasi dengan lebih seksama.
- Menarik Pembaca yang Lebih Luas: Gaya sastra dapat menarik perhatian pembaca yang mungkin tidak tertarik pada berita atau laporan konvensional. Ini membuka kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada audiens yang lebih luas.
Dengan kombinasi kekuatan sastra dan keberhasilan menyampaikan fakta, jurnalisme sastrawi tetap menjadi alat yang berharga dalam menyampaikan informasi dengan cara yang berkesan dan memikat.[]
Bersama Sarina, pengurus BJi yang sudah tak kurus lagi.
@tipu curate
Upvoted 👌 (Mana: 33/53) Liquid rewards.
Thank so much for your support @magicmonk and @tipu.