Trading Crypto dan "Uang Panas"

in OCD3 years ago

camera720_20210524_221351.jpg
Indodax

Saya bergabung dengan banyak grup Crypto yang ada di facebook. Ada banyak keuntungan bergabung dengan grup tersebut. Di samping mendapat informasi tentang dunia trading Crypto, kita juga bisa melihat banyak "hiburan" di sana.

Ada puluhan ribu trader yang berkumpul di grup-grup itu. Sebagian mereka melakukan investasi jangka panjang. Mereka membeli Crypto dalam jumlah banyak untuk disimpan dalam waktu yang lama dan akan dijual pada saat harga berada di pucuk. Benar-benar investasi. Mereka cenderung santai dan tidak peduli dengan nilai Crypto yang sangat fluktuatif. Ketika harga sedang down, mereka justru memborong koin dalam jumlah banyak.

Sementara sebagian lainnya melakukan trading kilat alias "ping pong". Mereka membeli dengan harga murah dan langsung menjual cepat ketika harga sedikit naik. Mereka tidak melakukan investasi, tapi benar-benar trading; membeli saat murah dan menjual saat mahal.

Para pemain trading kilat ini tidak mencari untung besar dengan model investasi, tapi mereka mengumpulkan recehan dari trading cepat. Bagi mereka, asal ada keuntungan sedikit saja sudah memadai dan langsung dijual, kemudian membeli lagi ketika harga turun.

Perbedaan para investor dan trader ini cukup mencolok. Para investor cenderung santai dan kurang peduli pada naik turunnya harga, karena mereka melakukan investasi jangka panjang. Sementara para trader akan kelihatan panik ketika harga Crypto turun drastis seperti saat ini dan bingung ketika harga naik tiba-tiba; apakah harus menjual atau menahan sampai harga naik lagi.

camera720_20210524_221448.jpg
Indodax

Fenomena unik lainnya dalam dunia trading adalah soal asal muasal modal. Sebagian trader menggunakan "uang dingin" alias uang yang memang tidak terpakai. Bagi mereka naik turunnya harga yang begitu cepat dan mencolok tidak begitu berpengaruh. Ketika terlanjur membeli di pucuk dan tiba-tiba harga turun, mereka tetap santai menunggu harga naik kembali. Mereka cenderung mampu menahan diri untuk tidak menjual di harga murah.

Sementara itu, tidak sedikit juga para trader yang menggunakan "uang panas" dalam melakukan trading. Uang panas di sini bisa berupa uang kebutuhan sehari-hari, uang pinjaman dan bahkan ada yang menggunakan uang jatah untuk membayar SPP kuliah dalam trading.

Para trader model ini banyak menghadapi masalah ketika melakukan trading. Mereka sering membeli ketika harga berada di pucuk, dan ketika harga tiba-tiba down mereka panik dan langsung menjual dengan harga murah guna menghindari kerugian yang lebih besar.

Trader model inilah yang paling banyak mengeluh di grup-grup Crypto. Tidak jarang ada yang stres dan sampai mencaci maki. Mereka adalah para trader gadungan yang hanya fokus pada keuntungan tapi tidak melakukan analisa ketika membeli.

IMG20210513070844.png
@tinmiswary

Karena itu, jika ingin terjun ke dunia Crypto, pastikan modal yang dipakai adalah uang dingin agar kita bisa tenang, bukan justru memakai uang panas sehingga menimbulkan kepanikan.