Kisah seorang peternak moderen Pak Mae, Pak Mae baru saja membeli seekor kambing jantan untuk menggantikan kambing jantan lama. Kemudian dilepaskanlah kambing jantan yang masih muda perkasa dan bergaya untuk menghamili lebih kurang 30 ekor kambing betina di peternakan.
Kambing jantan baru (KJB): setelah ini kau bisa beristirahat/pensiun dari tugas ini. Kau sudah tua dan tidak bertenaga lagi. Berikan kesempatan pada yang muda dan bertenaga.
Kambing jantan tua (KJL): Tidak boleh.
KJB: Itu tugas aku, Pak Bos membeli aku dengan tugas khusus untuk mengawini kambing betina di peternakan ini.
KJL: Kita kongsi lah Bro..Kau ambil sebagian dan aku sebagian.
KJB: Tidak boleh, kau sudah tua, tenaga mu sudah tidak kuat lagi. Kambing betina disini semuanya masih muda dan anak dara semua.
KJL: Nyoe meunan kabie meu sidroe manteng (Kalau begitu seorang pun boleh)
KJB: Aku kan sudah bilang tidak boleh ya tidak boleh, kamu paham tidak? setelah ini mungkin kamu akan dijadikan menu khauri blang (Kenduri sawah).
KJL: Kasihanilah aku, aku sudah tua, malam ini dingin sekali.
KJB: Itu masalah mu, aku pasti hangat dikelilingi kambing-kambing dara
KJL: Aku memohon pada mu, dapat seekor pun boleh sebagai teman dikala kesunyian di malam hari.
KJB: Paken hana meuphom dile (kenapa tidak paham juga), jangan kan seekor? lihat aja tidak boleh, semua milik aku.
KJL: Aku cuma memohon, kalau tidak boleh apa hendak dikata nasip orang tua. Cuma ada satu permintaan dari aku.
JKB: Mau minta? asal jangan yang tadi, cepat sikit
KJL: Bagaimana kalau kita adakan lomba lari? Jika kau menang, kau ambil semua kambing betina di peternakan ini, tapi jika aku yang menang maka semua milik aku.
KJB: Haha..haha.. (tanpa berpikir panjang) oke aku setuju
KJL: Karena aku sudah tua, aku minta 10 langkah didepan kamu, kalau setuju kita mulai.
Kambing jantan baru karena keangkuhan dan kesombongan tanpa berfikir panjang. lalu pertandinganpun dimulai. Maka berlarilah kambing jantan lama di depan dan kambing jantang baru dibelakang. Kambing jantan lama menghambat lari kambing jantan baru dengan menghalanginya sehingga kelihatan seperti menindih kambing jantan lama. Kejadian ini dilihat oleh Pak Mae sang pemilik peternakan.
Thum...Thuuum...terdengar suara ledakan senjata api. Lalu kambing jantan baru tersungkur mencium rumput dipeternakan. Dengan sumpah serapah kemarahan Pak Mae memaki, celaka kambing jantan sial. ini kali kedua aku beli kambing GAY.
Moral Of Story yang dapat kita ambil jika kita orang muda jangan meremehka kemampuan orang tua yang sudah mengenyam asam garam kehidupan lebih lama dibandingkan dengan kita. Meskipun kita hebat, penuh ilmu di dada, berpengaruh, pergaulan luas, uang banyak, namun jangan sombong dan angkuh dengan orang tua. Kita akan ditumpas tanpa kita sadari melalui keangkuhan dan kesombongan sendiri.