Suatu ketika, saya pernah membaca buku berjudul “2 Kali Gagal, 1 Kali Sukses” yang ditulis oleh Bobby Sajutie. Buku terbitan PT Elex Media Komputindo bercerita tentang bagaimana sebenarnya kegagalan kerap menjadi “teman sejati” dalam kehidupan kita. Kita sudah mengalami kegagalan sejak mulai dari bayi, ketika anak-anak, remaja, dewasa, bahkan ketika meninggalpun kita masih disebut gagal, jika tidak mampu meninggalkan sedikit warisan untuk keluarga.
Sebagai “teman”, kegagalan akan membawa kita pada kesuksesan, namun itu semua tergantung bagaimana kita memperlakukan “sang teman”. Hal inilah yang dibahas Bobby dalam bukunya.
salah satu bab yang masih saya ingat betul adalah bagaimana defenisi gagal yang diartikan oleh kaum pesimis. Gagal selalu dilihat sebagai sebuah hambatan menuju kesuksesan, sehingga mengganggap GAGAL merupakan perpaduan dari:
a) G = God’s Faults / Kesalahan Tuhan
Di sini, Bobby menceritakan pengalaman buruknya, juga pengalaman yang dialami Sinta. Mereka memiliki masa lalu yang sangat tidak diharapkan terjadi oleh manusia mana pun. Ketika itu, Bobby menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang menimpanya. Jika kita terus menyalahkan Tuhan atas apa yang kita alami, maka dapat dipastikan bahwa situasi akan semakin memburuk dan kita akan gagal untuk bangkit meraih kesuksesan. Mencari kambing hitam dengan menyalahkan orang lain, bahkan Tuhan sekalipun memang mudah dilakukan, namun itu tidak akan berarti apa-apa bagi kesuksesan kita di kemudian hari.
b) A = Aimless / Tidak Terarah
Selanjutnya, ketidakjelasan arah atau tujuan hidup juga menjadi jalan yang akan menuntun kita kearah ketidaksuksesan. Mungkin masing-masing kita pernah berada dalam kehidupan "tanpa arah", lantas bayangkan, apa yang didapat saat kita masih bertahan di lingkaran "tanpa arah" itu. Kehidupan yang tidak terarah hanya akan membawa kita semakin jauh dengan apa yang disebut sukses.
c) G = Groan / Mengeluh
Mengeluh bukanlah solusi atas semua permasalahan yang dihadapi. Meskipun banyak orang menyadari hal itu, namun tidak sedikit pula yang merasa nyaman hanya dengan “mengeluh” saja, sehingga mereka lupa untuk mempersiapkan diri menjadi lebih baik, mereka lupa untuk meningkatkan kualitas diri yang sebenarnya itu jauh lebih bermanfaat daripada hanya sekedar mengeluh. Mengeluh inilah yang kemudian semakin mendekatkan kita ke arah kegagalan.
d) A = Afraid / Takut
Rasa takut adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa ia ada dalam setiap jiwa manusia. Hanya saja yang membedakan antara satu individu dengan individu lainnya adalah bagaimana ia mengelola ketakutan tersebut. Dalam buku ini, Bobby membagi rasa takut menjadi dua; takut akan kegagalan dan takut akan kesuksesan. Namun intinya, kedua rasa takut tersebut akan menggiring kita kepada kegagalan jika kita tidak mampu menaklukkan keduanya, tentu saja dengan cara-cara yang positif.
e) L = Low Self-Esteem / Rendah Diri
Satu hal lagi yang dapat membawa manusia menuju kegagalan sejati adalah rasa rendah diri. Rasa ini akan selalu menyelimuti kita dengan perasaan “tidak bisa”, padahal kita belum pernah untuk mencobanya.
Begitu pun di dunia @steemit ini, banyak yang merasa gagal ketika apresiasi yang hadir tidak sesuai dengan ekspektasi awal. Manakala reward yang dihasilkan jauh panggang dari api, tidak seharusnya kita berlalu pergi, berhenti, sambil mengutuk diri dan mencaci. Perbaiki kualitas diri, sembari tetap konsisten dan bertahan dengan segala rintangan. Tulisan @levycore yang berjudul Kenapa di Steemit Rewardnya Berbeda? di https://steemit.com/indonesia/@levycore/kenapa-di-steemit-rewardnya-berbeda seharusnya dan patut dibaca sebelum kita lebih jauh berenang dalam dunia steemit.
Di satu sisi, saya berbahagia hadir di dunia steemit lebih lambat dari orang lain, bersebab saya bisa belajar banyak dari blog dan tulisan hebat para pendahulu. Namun di sisi lain, saya beribu kali lebih celaka, kala hadir sebagai pendatang baru dan tidak mau belajar kepada para pendahulu. Ketidakmauan inilah, jika terus dipertahankan, maka layak disebut MENYEMAI KEGAGALAN.
Keren kali tulisannya... Motivasi kali...
Terima kasih sudah berkunjung. Dunia akan lebih indah jika sesama penghuninya saling menasehati dalam kebaikan... salam kenal untuk bro @dicky
Bereh posting nya abu.