Blind Parents and Their Cute Baby #Sebuah Catatan Perjalanan

in #indonesia6 years ago (edited)

"Mereka pasangan buta ya Bang?" Tanya kami pada pelayan gerai makanan di kawasan Brickfield.

"Betul! suami istri, dua-duanya tuna netra," jawabnya.
"Bayi itu anak mereka, tapi penglihatannya normal", tambahnya lagi.

Tampak ceria, sepasang suami istri duduk menunggu datangnya pesanan makanan. Seorang bayi berumur sekitar setahunan didudukkan di pangkuan sang ibu.
Screenshot_2018-05-08-14-43-56-05.png

Bagiku ini bukan pemandangan biasa. Seorang bayi bercengkerama dengan dua orang tuanya, sang bapak tunanetra, ibunya juga.

Dua tunanetra ini bersepakat membina mahligai rumah tangga,
Alhamdulillah anak mereka normal dan sehat.

Imajinasiku sejenak delay.. Mendadak keramaian terasa begitu sunyi bagiku...

Ketika kucoba untuk membayangkan bagaimana mereka merajut hari-hari mereka, demi membesarkan sang buah hati. Bermacam pertanyaan muncul dibenakku. Tentang bagaimana cara mereka merawat dan mendidik anak mereka? Bagaimana mereka memgajarkan tentang benda benda kepada anak nya? Dan beribu pertanyaan lain yang membuatku terdiam cukup lama, dan hampir lupa bernafas.. Haaah.....

Harusnya kita lebih bahagia dari mereka.

Kita yang memperhatikan mereka akan membayangkan berbagai macam kesulitan, yang setiap hari mereka hadapi. Tetapi dari senyum lepas yang ada, tampaknya bagi mereka bukan persoalan lagi, saat harus menghadapi kenyataan hidup dengan keterbatasan penglihatan.

Sebentar-sebentar si bayi tertawa, saat dicolek sang ayah. Mereka bercanda, ceria, bahagia.
Subhanallah! Mereka yang tidak bisa melihat, tampak bahagia, bahkan mungkin lebih bahagia dari kita yang telah diberi nikmatnya anugerah penglihatan oleh Allah, tetapi suka lupa.

Brickfield kuala lumpur terletak tidak jauh dari KL Central. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekira sebelas menit.

Screenshot_2018-05-08-15-13-01-60.png

Kl Sentral merupakan Main Hub of Public Transport yang berada di pusat kota Kuala Lumpur.

Hampir semua jenis moda transport darat terkoneksi di Sentral KL. Mulai dari KTM, kereta api listrik yang hilir mudik antara negeri bahkan sampai ke Singapura.
Tersedia juga rapid KL, Monorail, MRT, KLIA Transit, KLIA Exprees. KL Sentral sekaligus menjadi stasiun bus antar bandar , maupun bus khusus ke destinasi wisata tertentu, seperti, Genting High Land, Cameroon Highland dan banyak lagi. Bus yang mengantar penumpang ke airport juga tersedia di sini.

Screenshot_2018-05-08-15-11-13-62.png

KL sentral mudah diakses dari berbagai bandar di seluruh Semenanjung.

Kalau sudah sampai di KL Sentral tinggal melangkah ke Brickfield.

Di Brickfiled terdapat sebuah jalan yang memang di dominasi oleh berbagai macam kegiatan terkait pembinaan tuna netra, satu dua tempat di Brickfield berupa unit usaha sekaligus lapangan kerja bagi mereka untuk profesi sebagai tukang pijat.

Screenshot_2018-05-08-15-53-14-52.png

Screenshot_2018-05-08-15-53-45-73.png

Screenshot_2018-05-08-14-08-32-41.png

Selain barisan tempat usaha untuk kegiatan para tunanetra, juga berjejer puluhan geray makanan di sepanjang jalan tersebut.

Banyak juga dari penghuni kawasan itu ternyata berasal dari keluarga yang cukup mapan secara ekonomi, namun dititpkan di kawasan tersebut.

Screenshot_2018-05-08-09-50-04-70.png

Tujuan beberapa keluarga mapan menempatkan anggotanya disitu agar tidak merasa terisolir secara sosial dan menumbuhkan rasa percaya diri. Hidup di sini akan menumbuhkan kesadaran bahwa mereka tidak sendirian. Mereka punya komunitas yang sama sama tidak bisa melihat.

Malam-malam di Brickfield adalah keceriaan, malam-malam di Brickfield adalah senda gurau. Satu dua pasangan nampaknya sedang pacaran atau pendekatan.

Begini barangkali proses awalnya sehingga kemudian cinta hadir dan kemudian mereka bersepakat, menghadapi bersama persoalan hidup. Dan menikmati bersama dunia yang gelap ini.

Aku tidak berani bertanya di manakah kedua pasangan suami istri yang punya anak tadi saling jatuh cinta. Bagaimana pula cara mereka meyakinkan orangtua, agar merestui pernikahan mereka.

Harus aku tinjau ulang konsep bahagia yang aku pahami selama ini. Ada yang salah. Atau bahkan juga salah semuanya.

Barang kali ada diantara steemian yang sudah pernah berkunjung, atau malah sudah pernah ngobrol-ngobrol dengan tunanetra di sana tentang, melihat cinta dengan mata yang lain.

Screenshot_2018-05-08-16-15-07-63.png
Malam semakin larut, dan mereka tetap tegar menatap masa depan, masa depan yang dipeluk erat dalam pangkuan sang ibu.

Sekian,
Kuala Lumpur sepuluh hari menjelang Ramadhan

Sort:  

Tulisannya penuh inspirasi dan menjadi bahan renungan bagi kita semua, good job bro @apayek

Dan 98% pengunjung gerai di kawasan tersebut adalah orang buta karena didekat kawasan tersebut memang terdapat satu bangunan besar yang disediakan pemerintah Malaysia sebagai tempat tinggal dan tempat melatih berbagai keterampilan untuk mereka.

Ketika pertama kali datang ke salah satu gerai (warung makan) disana, saya masih teringat satu cerita lucu. Setelah memesan makanan dan minuman, pramusaji menghidangkan semua pesanan kami diatas meja dengan tak lupa mencolek tangan kami sebagai tanda makanan sudah tersedia. Rupanya, pramusaji tersebut mengira kami juga pasangan orang buta dan colekan itu adalah kodenya. Awalnya kami tidak mengerti, tapi setelah memperhatikan sekeliling kami baru sadar ketika melihat puluhan pengunjung yang sedang makan dan minum semuanya orang buta. Ketika pulang kamipun tak dapat menahan tawa ...

MasyaAllah, sudah sepatutnya kita bersyukur atas apa yang telah di anugerhkan oleh-Nya 😥

Tulisan yang mampu menyentuh rasa. Kebahagiaan adalah barang langka di tengah nafsu manusia yang bergerak liar

cinta memang buta
..tulisan ini membuktikannya

membaca tulisan ini mengingatkan saya tentang 20 tahun yang lalu saat masih mahasiswa di bandung, ketika tanpa sengaja menjadi relawan bagi para tuna netra dibandung tepatnya di yayasan Wyata Guna yang awalnya bernama Rumah Buta Bandung yang didirikan pada tahun 1901 oleh seorang dokter Belanda bernama Cha Westhoff yang prihatin melihat para tuna netra pribumi saat itu.

sesuai dengan namanya Wyata Guna yang bermakna wadah yang berguna, yayasan ini memiliki falistas yang lengkap bagi para tuna netra, bediri di atas lahan seluas 4,5 hektar yang letaknya persis di depan Gor Padjadjaran Bandung sekitar 300 meter dari Asrama Mahasiswa Aceh Bandung .

Wyata Guna sendiri ini diyakini sebagai panti bagi tuna netra terbesar di asia tenggara karena mampu menampung sampai 250 0rang, disini para penyandang tuna netra mendapatkan pelayanan rehabilitasi dan bimbingan, pelayanan formal berupa sekolah dari mulai tingkat SD sampai dengan SMA, sedangkan non formal berupa pelatihan pijat , kurus Al Qur'an Braile sampai kelas musik, selain itu hanya di yayasan ini yang memiliki percetakan yang mencetak Al Qur'an Braille.

Interaksi saya dengan para penyandang tuna netra ini berawal dari seringnya acara buka puasa bersama masyarakat aceh di bandung yang turut mengundang warga aceh penyandang tuna netra yang ada di asrama wyata guna yang berjumlah puluhan orang, dari sini kemudian saya tahu bahwa mereka kerap mendapatkan kesulitan setiap mengikuti ujian nasional karena soal yang tidak tersedia dalam huruf braile dan butuh para reader untuk membacakan soal ujian bagi mereka, satu peserta ujian satu reader.

Dan singkat cerita jadilah saya reader panggilan setiap ujian nasional bagi para tuna netra aceh. dengan imbalan dapat pijat gratis dari mereka..😁 :)

dan bicara tentang moment bahagia adalah , ..saat saya mendapat telfon " Bang ! Allhamdulillah saya lulus ujian..

Harusnya cetita tentang tunanetra bandung diangkat juga sebagai postingan baru. Ayoo..

Baru kali ini saya membaca sebuah konten di Steemit yang membuat mata saya meleleh. Sangat menyentuh, menghujam kalbu, sekaligus menyentak jiwa, ada orang disabilitas tetapi tetap bahagia dan senantiasa bersyukur kepada Tuhannya. Kita yang lebih sempurna secara fisik, tapi nol dalam bersyukur. Astaghfirullah!

Semoga bermanfaat sebagai bahan renungan, terima kasih atas apresiasi @akukamaruzzaman

Buta mata tp terang hati, tq @apayek telah menyadarkan kita

Saya justru kagum dengan cara pemerintah Malaysia memberi fasilitas kepada mereka yang difabel. Itu yang harus kita terapkan di negeri yang katanya syariah, agar sahabat, saudara, anak dan cucu @apayek nanti tidak melihat rendah orang difabel, tapi tetap bisa mengambil hikmah seperti yang dirasakan @apayek dan @ijas.jaswar di KL...

This post has received a 10.34 % upvote from @booster thanks to: @apayek.