The Unique Tradition in Trunyan Village, Bali Island.

in #indonesia6 years ago

Dear Steemian friend, I kana share the unique info that exist in Trunyan Village, Bali Island.

As an island that majority embraced Hindu religion, surely of course when there are people died there will be Ngaben ceremony (burning jazad) although some areas do not do it, as in Panglipuran village, where if there are people died it will be buried. But not with the village Trunyan, here there is no such thing Ngaben ceremony or bury jazad people died. In this famous village as the oldest village in Bali, if anyone dies, the corpse will be placed in a place surrounded by woven bamboo, the place is benama "Seme Wayah". The corpse was simply laid to decay, unique even though there were many corpses rotting but the stench did not smell in this village. According to this story is caused by the existence of a tree named "Taru Menyan" located in the place where the corpses are located. Article Source: http://www.brobali.com

Sahabat Steemian yang saya muliakan, saya kana berbagi info yang unik yang ada di Desa Trunyan, Pulau Bali.

Sebagai pulau yang mayoritasnya memeluk agama Hindu, pasti tentunya saat ada orang meninggal maka akan diadakan upacara Ngaben (membakar jazad) walaupun sebagian daerah tidak melakukannya, seperti di desa Panglipuran, dimana bila ada orang meninggal maka akan dikuburkan. Namun tidak dengan desa Trunyan, disini tidak ada yang namanya upacara Ngaben ataupun menguburkan jazad orang meninggal. Di desa yang terkenal sebagai desa tertua di Bali ini, apabila ada orang meninggal, maka mayat akan diletakkan disebuah tempat yang dikelilingi anyaman bambu, tempat tersebut benama “Seme Wayah”. Mayat tersebut hanya diletakkan begitu saja hingga membusuk, uniknya walaupun terdapat banyak mayat yang membusuk tapi bau busuk tidak tercium di desa ini. Menurut cerita hal ini disebabkan karena terdapatnya sebuah pohon bernama “Taru Menyan” yang berada di tempat mayat-mayat tersebut berada. Sumber Artikel : http://www.brobali.com.


desa trunyan.jpg
sumber foto: http://www.brobali.com dari blog.vokamo.com

Sungguh kaya kan keanekaragaman Budaya Indonesia, Teman-teman?

TERIMA KASIH UNTUK KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

Original writing by @auliaurrahman12

DQmf3pq31DidBpaZju988VQPsGqHQSDHgU2ukWv4Z8awE7e_1680x8400.jpg