Hai stemmit. Masih dalam edisi si pengangguran edisi ke 2. Kali ini saya akan bercerita tentang sesuatu yang sudah lama tidak pernah saya dengar, POSYANDU.
Dikarenakan saya menggagur, pagi ini saya mendengar dari TOA mesjid dekat rumah supaya orang tua yg memiliki balita agar mengantar anaknya imunisasi.
Dirumah saya, saya "mengasuh" seorang bayi yg merupakan keponakan saya, jd hari ini saya bersama istri bergegas pergi kesana.
Jujur saja saya tidak menyangka jika posyandu ternyata masih ada. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah sebuah ide yang digagas oleh ibu negara alm Tien. Tujuannya agar putra dan putri bangsa "terpenuhi" dalan urusan gizi dan kesehatan.
Dizaman saya kecil, program posyandu yang masih saya ingat adalah program PIN "Bebas Polio", atau Pekan Imunisasi Nasional Bebas Polio.
Jaman dahulu, jika kita ke posyandu. Data Kita akan dicatat seperti berat badan dan tinggi badan. Setelah itu kita akan diberi bubur kacang ijo.
Walaupun bertujuan baik, tapi entah mengapa gaung posyandu menghilang pasca reformasi. Bahkan kata posyandu pun saya tidak pernah mendengar lagi sampai tadi pagi. Padahal, zaman dahulu posyandu sampai memiliki iklan di televisi.
Mungkin saya yang sudah beranjak dewasa hingga tidak pernah tau bahwa posyandu masihbada, atau program ini yang di terbitkan lagi.. Entahlah
Posyandu itu bagus, tidak semua yg dibuat era orde baru buruk... posyandu sangat membantu balita dan ibu2... bagus sampai kini walau tidak sebaik dulu, masih terus ada...
Betul sekali, cuma entah kenapa "pamornya" menghilang..