Evolusi Kecerdasan Buatan pada Sebuah Game

in #indonesia6 years ago (edited)

AI Evolution in game.png

Siapa yang tak suka bermain game, apakah di waktu senggang atau yang sudah menyiapkan waktu khusus bermain game. Mulai dari level game ringan di ponsel atau PC hingga berkapasitas settingan berat di konsol.

Game diciptakan dengan berbagai tujuan, salah satunya sebagai lawan main manusia saat AI akan punya lawan sepadan. Penulis sejak kecil pun sudah merasakan hal demikian, saat pertama sekali mengenal dunia game di tahun yang sama. Penulis yang masih seorang bocah ingusan dihadiahi sebuah video game konsol SEGA.

Tidak butuh lawan main anak tetangga kompleks yang pada sibuk main layang dan menangkap ikan cupang. Penulis hanya buat lawan sparring melawan program komputer sendiri. Memang saat itu level kemampuan AI dalam sebuah konsep game masih sangat sederhana sebelum era Playstation di mulai pada tahun 1998.

Kini revolusi game berkembang pesat, dahulunya game hanya bisa dimainkan di konsol atau bahkan PC. Saat ini di era praktis, ponsel sudah mampu melakukan hal serupa atau bahkan lebih. Misalnya bisa via AR dan VR.

Level sebuah game juga tak main-main, mulai dari grafis yang semakin nyata, gameplay semakin kompleks hingga kemampuan game yang makin pintar. Kemampuan game saat ini punya kemampuan lebih mumpuni dalam lawan yang ia hadapi. Ia bisa lebih pintar, gesit, dan sulit dikalahkan. Jelas pemain harus memutar otak untuk mengalahkannya.

Beberapa hari yang lalu penulis memainkan sebuah game dengan konsep battle dengan secara tim. Ia terkoneksi secara online dan pasti butuh koordinasi buat mengalahkan musuh. Game tersebut bernama F.E.A.R (dapatkan dimainkan di konsol dan juga pc).

Kemampuan yang ia miliki adalah kecerdasan buatannya (AI) yang begitu hidup. Ia akan mampu berkomunikasi dari setiap musuh, mengganggu pemain dengan gerakan tipuan seperti melempar granat, hingga gerakan tipuan lainnya. Ini membuat pemain kebingungan buat menyerang seakan AI-nya begitu hidup.

fear.jpg

Contoh sederhananya bagi yang sering bermain game battle, musuhnya akan menampakkan kepalanya di posisi yang sama sehingga akan mudah menembaknya saat ia menampakkan di posisi semula. Namun tidak di game F.E.A.R, walaupun sudah diluncurkan 13 tahun yang lalu, peran AI-nya begitu terasa. Sangat berbeda dengan game masa kini yang belum menyentuh level tersebut. Sepertinya game saat ini banyak fitur AI yang sepertinya stagnan.

AI yang sangat dibutuhkan para gamer

Menjadi gamer kadang membutuhkan tantangan khususnya misi dan lawan. Tak jarang banyak pengembang game yang mencoba membuat skrip cerita sebaik mungkin dan pastinya kemampuan AI yang mumpuni. Dengan algoritma yang lebih kompleks akan menghasilkan respons semakin kentara.

fear2seg2.jpg
kinerja gerak AI di sebuah game

Pengembang terus belajar menyesuaikan kepuasan pengguna, apalagi bisnis game sangat menjanjikan dari berbagai perangkat. Salah satunya menghadirkan AI yang lebih hidup dan pastinya mampu membaca reaksi dari pemain. Ia akan menyesuaikan trik yang pengguna mainkan.

Selain itu pastinya menghilangkan bug (celah) pada sebuah game sehingga terasa smooth buat pemain. Kesalahan ini jelas mengganggu apalagi game kini yang terkoneksi secara online. Andai saja terjadi gangguan bug, ia akan berada pada posisi merugikan. Inilah yang terus diperbaiki pengembang termasuk dalam AI yang makin realita.

Mungkin dahulunya kita bisa mengalahkan karakter dengan mudah, tapi kini ia akan gantian mengalahkan Anda dengan berbagai cara yang ia inginkan. Jelas ini sebuah tantangan buat gamer jadi lebih cerdas dan tidak kalah dengan kecerdasan yang ia ciptakan.

Semoga postingan ini memberikan pencerahan dan silakan komentarnya.

Have a Nice Day
FollowUpvote Resteem.png