Manajemen Blockchain dalam Sistem Lalu Lintas

in #indonesia6 years ago

blockchain management on road traffic.png

Setiap harinya ada kendaraan baru yang mengaspal di jalan raya. Namun intensitas jumlah penambahan jalan tak sebanding dengan volume kendaraan. Tak jarang angka kemacetan meningkat drastis. Bila dahulunya kita hanya butuh beberapa menit tiba di tujuan, kini dibutuhkan lebih banyak waktu lagi.

Jelas saja penyebab kemacetan beragam dan salah satunya adalah persimpangan. Tak jarang persimpangan menyumbang waktu tunggu yang sangat lama. Akibatnya banyak pengendara yang menerobos perlintasan lampu lintas dengan tujuan tidak ingin terlalu lama menunggu. Faktor cuaca yang panas atau tak rela basah kuyup diterpa hujan menjadi satu dari sekian banyak alasan pengguna menerobos.

Kecelakaan sering tak terelakkan dan merenggut korban. Memang dibutuhkan kesadaran yang besar dari pengguna jalan. Pemasangan CCTV atau bahkan polisi yang ada di persimpangan seakan tidak mengindahkan untuk menerobos jalan raya.

Di negara maju ada sejumlah solusi di jalan raya, salah satunya dengan teknologi IoT (Internet of Things) yang ada di persimpangan jalan. Melalui proses pengidentifikasian kecelakaan yang terjadi di lalu lintas, teknologi IoT tersebut akan mengirimkan sinyal pada ambulance, mobil polisi lalu lintas atas kecelakaan yang terjadi. Dengan cepat mereka akan tiba ke lokasi kejadian dan melakukan penangan pertama dalam kecelakaan.

iot traffic.jpg
penerapan Iot saat ini di lalu lintas

Tak hanya itu kehadiran IoT bisa lebih baik dikembangkan dengan konsep blockchain. Di negara kita ini, tingkat pelanggaran di jalan raya cukuplah tinggi. Mulai dari menerobos lalu lintas, tindak mengenakan helm, dan pelanggaran lainnya.

Pihak kepolisian kini sudah mulai menerapkannya yaitu dengan adanya CCTV di setiap persimpangan. Nyatanya CCTV hanya memantau tindakan kecelakaan atau aksi lainnya, ia tidak mampu mendeteksi pelanggar dengan jelas.

Di era teknologi jilid 4.0, semuanya mulai terkoneksi secara digital. Salah satu teknologi yang sangat membantu proses tersebut adalah implementasi blockchain di dalamnya. Konsepnya yang transparan dan real time membuat segala aktivitas yang terjadi di lalu lintas mampu terkontrol penuh. Tak cukup di situ saja, pengguna yang melanggar akan terdeteksi dan saat ia tiba di rumah maka ia harus membayar denda yang telah dilakukan. Denda itu bisa dikirim melalui notifikasi SMS, email, atau bahkan faksimile.

Penerapan blockchain membuat pengguna jadi dewasa

Masalah lalu lintas dan transportasi adalah masalah klasik yang belum ada penyelesai tuntasnya. Jumlah kendaraan yang terus membeludak jelas sesuatu yang tidak mengenakkan, ditambah dengan banyaknya pelanggar yang masih tetap melanggar. Adanya penerapan blockchain adalah sebuah solusi mengubah prilaku pengguna jalanan. Dari mereka yang liar saat menekan pedal gas menjadi pribadi yang santun dan teratur.

Bentuk pelanggaran yang umumnya terjadi harus adanya efek jera dan blockchain akan mencatat semuanya. Nantinya pelaku akan malu dengan sendirinya karena blockchain sangat transparan. Segala tindakan pelanggarannya akan bisa dilihat oleh orang lain, sehingga akan membuat ia berpikir berulang kali untuk melanggar.

Blockchain adalah alternatif dalam memperbaiki sistem lalu lintas terlepas dari kesadaran pengguna. Karena melanggar lalu lintas bukti si pelanggar gagal dalam tata krama berlalu lintas.

Semoga postingan ini menginspirasi dan silakan komentarnya

Have a Nice Day

FollowUpvote Resteem.png

Sort:  

Kapan Indonesia mengadopsi sistem ini ya, Bang?
Biar tidak ada lagi insiden tabrak lari. Karena semua terekam dgn jelas.

Seperti masih lama, tingkat sistem iot pada cctv aja belom apalagi berbasis blockchain.