You are viewing a single comment's thread from:

RE: Kisah Pilu di Hari Idulfitri

in #indonesia6 years ago

Kitab Durratun Nasihin yang memiliki arti mutiara para penasehat, merupakan suatu kitab yang menghimpun mutiara nasehat, peringatan-peringatan, dan juga kisah-kisah menarik yang meliputi ranah duniawi dan ukhrawi. Kitab ini sudah lama menjadi kitab yang dikaji di Indonesia. Dikaji, dan juga dipelajari oleh santri-santri pondok pesantren dan juga masyarakat Indonesia sendiri.

Kitab ini adalah sebuah karya pena dari Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi (ada yang menyebut al-Khubawi atau al-Khubuwi, wafat pada 1824 M).

[1] Dalam muqaddimah kitabnya disebutkan bahwa beliau menetap di Konstantinopel. Tidak banyak biografi yang didapatkan, karena pada kitabnya sendiripun biografi pengarang kitab tidak dicantumkan.

[2] Oleh karena itu, data tentang kapan tepatnya kitab ini masuk dalam Indonesia juga sulit ditemukan.

Untuk sebuah latar belakang penulisan kitab ini disebutkan dalam kitabnya bahwa pada mulanya al-Khaubawy sendiri menyadari bahwa di daerah beliau terdapat beberapa kalangan masyarakat yang benar-benar menggemari untaian kata berupa nasehat-nasehat. Hal inilah yang mengguagah hatinya untuk membuat kitab yang berisi tentang untaian kata-kata nasehat .

Faktor laian yang mendukung asal mula penulisan kitab ini diungkapkan oleh pengarangnya sendiri bahwa, pada saat itu, al-Khaubawy merasa adanya penyimpangan pada penyampaian nasehat-nasehat yang pada saat itu dibawakan oleh teman-temannya.