ACEH COFFEE

in #indonesia7 years ago

Well, this time for you coffee lovers and connoisseurs. In this opportunity I will discuss about coffee. What is sure coffee is delicious KOPI ACEH.
Okay guys, hopefully useful.
Aceh coffee originated from the Netherlands brought by a Dutch businessman in the XVII century through Batavia (now Jakarta) and then into Aceh. The first coffee introduced was Arabica type coffee which later developed with a more diverse type.
In the world, coffee can be divided into 2 groups by type, namely Arabica coffee and Robusta coffee. In Aceh these two types of coffee are cultivated by the local community. Arabica coffee is commonly cultivated in the highlands of Gayo Land, including Takengon, Southeast Aceh, and Gayo Lues. While in Pidie (mainly Tangse and Geumpang) and Aceh Barat, people prefer to develop Robusta coffee.
Aceh's lush natural conditions, combined with favorable weather, have made Aceh's coffee plants thrive into a high-quality, profitable commodity. Indonesia is the world's fourth largest exporter of coffee beans, and Aceh is one of the largest coffee producers capable of producing about 40% of the premium Arabica beans of total coffee harvest in Indonesia.
And this one, the type of coffee that I really like, at this time ulee kareeng coffee shot high will be his. Please refer back,
Ulee Kareng Coffee
Ulee Kareeng is one of the sub-districts of Banda Aceh, the capital of Nanggroe Aceh Darussalam Province. Ulee Kareng is famous for its Ulee Kareng coffee. Many say if you have not stopped by and tasted coffee at one of the coffee shops in Ulee Kareng, then you have not complete your trip in the city of Banda Aceh. One of the other characteristics of Ulee Kareng coffee is its very dark color.
Ulee Kareng coffee beans are produced from selected quality coffee beans from Lamno, Aceh Jaya District. The coffee beans are produced by small and medium enterprises. By the locals, this high-quality coffee powder is then uniquely processed, from grinding to filtering to a cup in a separate way. This is why Aceh coffee, especially coffee Ulee Kareng is then transformed into an icon of Aceh itself. The awesomeness of Aceh's coffee aroma has long been legendary in Indonesia, and is now also worldwide thanks to the large number of coffee lovers from international workers who came and lived in Aceh for many years to reconstruct Aceh after the tsunami.
Thanks all

Oke guys, mudah mudahan bermanfaat.
Kopi Aceh berasal dari Belanda yang dibawa oleh seorang pengusaha Belanda pada abad XVII melalui Batavia (sekarang Jakarta) lalu masuk ke Aceh. Kopi yang pertama sekali diperkenalkan adalah kopi jenis Arabica yang kemudian berkembang dengan jenis yang makin beragam.
Di dunia, kopi bisa dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan jenisnya, yaitu kopi Arabica dan kopi Robusta. Di Aceh kedua jenis kopi ini dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Kopi jenis Arabica umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi Tanah Gayo, termasuk Takengon, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues. Sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat, masyarakat lebih menyukai mengembangkan kopi jenis Robusta.
Kondisi alam Aceh yang subur, dipadu cuaca yang mendukung, menjadikan tanaman kopi Aceh berkembang menjadi komoditas yang bermutu tinggi dan menguntungkan. Indonesia merupakan pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia, dan Aceh adalah salah satu penghasil kopi terbesarnya yang mampu menghasilkan sekitar 40% biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia.
Dan yang satu ini, jenis coffee yang sangat saya sukai, pada saat ini kopi ulee kareeng melesat tinggi akan penjualan nya. Silahkan simak kembaliii,
Kopi Ulee Kareng
Ulee Kareeng adalah salah satu kecamatan di Banda Aceh, Ibu Kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ulee Kareng terkenal dengan kopi Ulee Karengnya. Banyak yang mengatakan jika Anda belum mampir dan mencicipi kopi di salah satu kedai kopi di Ulee Kareng, maka belum lengkap perjalanan Anda di kota Banda Aceh. Salah satu karakteristik lain dari kopi Ulee Kareng adalah warnanya yang sangat pekat.
Biji kopi Ulee Kareng dihasilkan dari biji kopi pilihan berkualitas yang berasal dari Lamno, Kabupaten Aceh Jaya. Biji-biji kopi tersebut diproduksi oleh usaha-usaha kecil menengah. Oleh penduduk setempat, bubuk kopi yang berkualitas tinggi ini kemudian diproses secara unik, sejak dari penggilingan hingga disaring menjadi secangkir minuman dengan cara yang tersendiri. Inilah sebabnya kopi Aceh, terutama kopi Ulee Kareng ini kemudian menjelma menjadi ikon Aceh itu sendiri. Kedahsyatan aroma kopi Aceh ini sudah sejak lama melegenda di Indonesia, dan saat ini sudah pula mendunia berkat banyaknya penikmat kopi dari kalangan pekerja internasional yang datang dan tinggal di Aceh selama bertahun-tahun untuk merekonstruksi Aceh pasca tsunami.
Thanks all
ytrhjk.jpg

Sort:  

I am a coffee drinker and my favorite coffee is from your area. I really like aged coffee from Aceh. I roast my own coffee

Congratulations @kasmiati! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!

Do not miss the last announcement from @steemitboard!

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://steemit.com/coffee/@furkanzai/the-origin-of-aceh-coffee-drink-of-aceh