Jika anda seorang pengendara yang sering berwara-wiri di sepanjang jalan raya, pasti anda pernah menjumpai beberapa pengguna jalan yang kerap melanggar aturan berlalulintas. Bahkan akhir-akhir ini pelanggaran-pelanggaran seperti itu sudah dianggap sebagai suatu kebiasaan yang lumrah dilakukan.
Pelanggaran-pelanggaran itu adakalanya dilakukan karena kebiasaan, kesengajaan, kelalaian, gengsi, malu harus tunduk pada aturan, atau justru karena ketidaktahuan semata, yang kesemuanya berujung pada ancaman keselamatan jiwa.
Berikut delapan kebiasaan pengendara di jalan raya yang berpeluang mengancam keselamatan jiwa diri sendiri dan orang lain :
#1. Menerobos Lampu Merah.
Menerobos lampu merah merupakan bentuk ketidakpatuhan pengendara pada aturan. Padahal semua pengendara memahami dan sangat mengerti makna lampu tiga warna yang dipasang di setiap persimpangan, baik itu di persimpangan tiga maupun persimpangan empat. Hanya saja sebagian pengendara merasa malu atau gengsi bila harus berhenti di lampu merah. Berdasarkan amatan, mayoritas pelanggar rambu lalu lintas ini berasal dari kalangan remaja yang memang cenderung lebih mengutamakan gengsi daripada keselamatan. Bagi mereka, berhenti di lampu merah merupakan tindakan memalukan, namun melanggarnya adalah suatu kebanggaan. Selain remaja, separuh dari orang tua yang masih mengedepankan gengsi juga turut melanggarnya.
#2. Mengirim SMS atau Menelepon Sambil Mengendara.
Jaman sekarang, mengirim SMS atau menelepon sambil mengendara sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan, baik itu sedang mengendarai sepeda motor atau pun sedang dalam keadaan mengendarai mobil. Pelakunya dari kalangan umum, bisa remaja, anak muda, orang tua, laki-laki dan perempuan. Selain mengancam keselamatan diri sendiri, mengirim SMS atau menelepon sambil mengendara juga bisa berbahaya terhadap keselamatan pengendara lain.
#3. Naik ke Badan Jalan Tanpa Melihat Kiri Kanan.
Biasanya pelanggaran jenis ini banyak dilakukan oleh pengendara usia lanjut, khususnya perempuan. Namun tidak tertutup kemungkinan, laki-laki dewasa juga pernah melakukannya. Stres atau pikiran yang sedang kalut dan tidak fokus merupakan penyebab utama terjadinya pelanggaran ini.
#4. Ugal-Ugalan.
Pada dasarnya ugal-ugalan merupakan ciri khas pengendara mabuk. Namun akhir-akhir ini konsep mengendara seperti itu sudah diadopsi oleh pengendara waras yang menjadikan jalan raya sebagai arena balapan. Selain sebagai prilaku suka-suka, ugal-ugalan juga sering dilakukan sebagai aksi unjuk kebolehan berkendara di tengah padatnya arus lalu lintas jalan raya. Ugal-ugalan biasanya dilakukan oleh ABG, adakalanya juga dilakukan untuk sekedar mengetes kecepatan kendaraan yang dimilikinya.
#5. Berbelok Arah Tidak Sesuai Lampu Samping.
Menghidupkan lampu kiri, namun beloknya ke kanan. Demikian pula sebaliknya, menghidupkan lampu kanan, namun beloknya ke kiri. Fenomena ini sering dilakukan oleh ibu-ibu. Oleh karena demikian, perlu kewaspadaan ekstra tinggi bagi pengendara yang berada di belakangnya. Jika tidak, bisa saja kecelakaan fatal akan terjadi.
#6. Saling Mendahului.
Pengendara bermental pembalap ini mayoritas adalah supir bus. Mereka saling mendahului dengan satu tujuan yang sama, mengejar penumpang. Selain supir bus, beberapa pengendara angkutan lain juga terlibat adu kecepatan di jalan raya yang kebiasaannya hanya dilakukan sebagai kesenangan atau hanya semata-mata untuk unjuk kebolehan.
#7. Memakai Earphone Sambil Mengendara.
Memakai earphone sambil mengendara selain dapat menghilangkan konsentrasi mengendara juga dapat berefek pada pendengaran. Pengendara dengan earphone di dalam telinga cenderung tidak mampu mendengar klakson atau bunyi kendaraan lain yang melintas di belakang atau di sampingnya. Pengguna earphone di jalan raya ini mayoritas didominasi oleh kalangan remaja. Mereka sering mendengar musik, mendengar radio, hingga berbicara dengan sang pacar.
#8. Mengendara Sambil Membonceng Pacar.
Bonceng pacar di jalan raya tidak boleh dipandang sebelah mata. Tindakan ini termasuk kategori berbahaya. Pada hari-hari libur, kecelakaan di jalan raya banyak didominasi oleh pasangan muda-mudi yang kerap menghabiskan waktu dengan bersantai di sepanjang jalan. Membonceng pacar di jalan raya dapat menghilangkan konsentrasi mengendara, apalagi jika yang membonceng dan yang dibonceng, keduanya sedang terlibat dalam candaan yang berujung pada rayu-rayuan hingga membuat keduanya menjadi lupa diri.
Demikian delapan kebiasaan pengendara di jalan raya yang saya analisa berdasarkan pengalaman pribadi. Mohon maaf bila ada yang salah dan khilaf. Kritik dan saran dari setiap kekurangan baik dari segi analisa ataupun tulisan yang mungkin masih jauh dari EYD sangat saya harapkan. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembaca yang bersedia membaca dan khusus terima kasih saya kepada @dokter-purnama yang telah menyelenggarakan kontes ini. Semoga ke depannya masih ada kontes-kontes lainnya yang terlaksana.
Hallo @malacanang, apa kabar? Kami sudah upvote ya..
Hallo juga @puncakbukit. Kabar baik tentunya. Terima kasih, akan divote balas.
Mantap that
Atra droneuh mantap cit. Kalheuh lon vote satnyoe 2 boh.
Semoga tulisan ini memberi kesadaran bagi pengendara kendaraan. Kelalaian kita bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga nyawa orang lain
Semoga demikian.
Bak na lampu samping hehe...
Emang bereh pak jo
Hahaha...Teurimoeng geunaseh. Logo droneuh kalheuh lon vote cit.
bakna bonceng dek Mulah
Suwah beuna. Meuhan hana menarik. Hahaha