Perjuangan Masih Panjang, Berjuanglah Bersamaku

in #indonesia5 years ago (edited)

"Perjuangan masih panjang," begitulah katamu. Aku terdiam dan itulah juga yang kurasakan.

"Walaupun panjang, tetap harus ditempuh. Seberat apapun, ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi yang benar ingin lebih baik dan ingin memiliki kehidupan serta masa depan yang lebih baik. Jangan menyerah ya, abang", kataku berbisik dalam hati.

Ora et labora.


IMG_20190606_054945.jpg

Menyaksikan banyak sekali yang terus melemah semangat berjuang rasanya hati saya hancur. Dapat dimengerti, apalagi bila ada banyak sekali harapan-harapan dan mimpi-mimpi indah yang bergantung pada keberhasilan perjuangan itu sendiri. Pahitnya perjuangan tidak bisa dihindari, namun itulah fakta dan kenyataan yang harus kita lalui bersama.

Saya masih teringat dengan wajah-wajah penuh semangat saat meneriakkan kata, " Merdeka! ". Ada jutaan arti dan makna yang tersurat dan tersirat yang saya tangkap. Sungguh sangat disayangkan bila kemudian menjadi harus layu, hanya karena pahit yang terus kita rasakan.

Bila sanggup memutar kembali momen tanggal 21-22 Mei 2019 lalu, rasanya saya pun ingin memperbaiki berbagai kesalahan yang sudah dibuat hingga kita semua kehilangan momentum terbaik untuk menang. Namun, saya sadar penuh bahkan pada saat itu pun, banyak yang belum siap untuk menang. Terlalu banyak yang hanya sanggup berteriak, tetapi nyali untuk turun berjuang bersama hilang entah lenyap ke mana. Bahkan iman dan keyakinan yang selalu digaungkan pun rasanya hanya sekedar kata dalam ingatan semata.

Ditambah lagi lalu kemudian dengan banyaknya tokoh yang ditangkap sementara ada banyak lagi yang terbukti hanya pecundang. Ya, para pecundang yang hanya memanfaatkan keinginan rakyat untuk mendapatkan eksistensi, jabatan, dan kekuasaan. Mereka penuh pamrih, dan rela mengkhianati perjuangan rakyat hanya untuk memuaskan nafsu dan ambisi diri mereka sendiri. Tentunya, dapat dimengerti bila banyak jiwa yang kemudian gontai dan melemah.

IMG_20190606_060442.jpg

Kita memang membutuhkan sekali seorang pemimpin. Pemimpin yang benar bernyali dan tulis ikhlas dalam berjuang. Soal tuduhan-tuduhan dan penangkapan, itu hanyalah bagian dari proses perjuangan yang bila benar yakin beriman, berpegang teguh pada kebenaran, tidak perlu membuat takut. Ini hanya masalah mental semata, yang semestinya kita semua miliki dengan sangat kuat.

Terlepas dari soal Pilpres, sesungguhnya ini adalah perjuangan rakyat untuk mendapatkan hak-haknya. Kesulitan ekonomi dan berbagai ketidakpastian di dalam hukum, itu pun seharusnya sudah membuat kita semua yang memiliki nurani untuk merasa tergugah. Lihatlah mereka yang berjuang di jalan-jalan, mereka harus sedemikian rupa menangis berjuang untuk hidup. Sementara jerih payah mereka, menjadi gembira dan suka cita sebagian anggota masyarakat yang bekerja dan digaji rakyat. Siapa yang peduli dengan rakyat?! Yang penting sudah dapat THR dan gaji ke-13, kan?!

Hati saya teriris-iris mendengar langsung dan menyaksikan semua ini. Saya teringat dengan Nabi Muhammad SAW dengan perjuangannya, yang dengan terhormat dan mulianya bahkan bisa bersyukur dan bahagia bisa mengenakan pakaian penuh tambalan dan makan makanan basi pada Hari Raya. Beliau tidak perlu harus menjadi pejabat dan penguasa, atau pamrih atas segala jerih payah yang diberikan kepada semua untuk perjuangan dan kemenangan bersama. Cukup menjadi seorang pemimpin yang sejati, Nabi yang dimuliakan Allah ini, mampu mengubah dunia.

Ah, saya tak mau berandai-andai akan ada manusia yang sanggup bahkan meniru jiwa ksatria seorang Nabi dan keluarganya. Namun, saya yakin bahwa Allah Maha Baik, Maha Pengasih dan Penyayang. Di malam pertama setelah Idul Fitri 1440 H ini, saya bersyukur. Allah memang memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita minta. Yang kita butuhkan adalah iman dan keyakinan penuh, hanya bersandar pada Allahlah semestinya kita berharap. Manusia tidak akan sanggup, hanya Allah yang sanggup.

Biarlah Allah yang Maha Tahu, yang melakukan segalanya. Saya yakin akan ada yang benar bernyali dan tulus ikhlas berjuang bagi rakyat. Tanpa pamrih, tanpa harus ada balas jasa dan puja-puji. Siapa yang pernah tahu rencana besar Allah?! Saya tidak tahu, saya hanya meyakini bahwa Allah tidak akan tinggal diam. Allah yang akan memberikan saya kemerdekaan. Tidak ada yang perlu saya takutkan selain Allah.

IMG_20190606_055829.jpg

"Seperti katamu abang, yakinkan hatimu. Itulah yang sesungguhnya kuminta agar dimiliki oleh semua. Jangan jadikan kata hanya sekedar kata. Perjuangan ini akan terus berlanjut. Berjuanglah bersamaku."

Pantai Ranca Buaya, 06 Juni 2019

03:55 WIB

Mariska Lubis