Why Vietnam

in #indonesia5 years ago

Picture: Uncle Ho, Hanoi

Pertama masuk ke negara ini datang di sore hari bersama kedua teman yang sama-sama baru kenal. Kami tiga orang Indonesia yang sama-sama first time visit to Vietnam. Bagi teman saya, Vietnam itu cari makanan lokal, hunting instagramable and shoping. Bagi saya, Vietnam itu seperti saya bercermin. Mirip dengan indonesia. Saya yang berkerudung ini memang seperti antik sendiri diantara orang-orang. Tapi bukan saya namanya jika merasa terasing. Cara satu-satunya cuek aja, tapi santun.

Kami hanya bersama hari pertama keliling hoan kiem lake, mencari kuliner halal dan foto-foto. Malam kami kembali ke hostel masing-masing. Sampai hari kedua kami satu tujuan, halong bay. Hari ketiga kami memiliki acara sendiri. Karena saya ada penerbangan malam ke Danang dan itu artinya sore sudah harus berangkat ke bandara. Tentu perjalanan hanya bisa keliling kota Hanoi.

Kesukaan saya saat traveling itu berbeda sendiri. Mungkin aneh sendiri. Saya suka sekali ke museum. Apalagi Vietnam memiliki banyak tempat bersejarah. Jika ke tempat sakral seperti ini saya lebih suka sendiri. Banyak hal yang ingin saya lihat, bahkan untuk direnungkan.

Kisah tentang seorang pahlawan bernama Ho Chi Minh yang sampai diawetkan. Ia diceritakan sebagai sosok yang mengingatkan saya pada Soekarno. Kisah-kisah zaman peperangan dimana banyak rakyat yang mati sia-sia. Replika orang-orang yang menjadi tahanan politik demi berbicara untuk kemerdekaan. Rakyat yang mati dengan tulang belulang yang tak utuh. Foto-foto yang diabadikan oleh fotografer media. Anak-anak dan perempuan tergeletak meregang nyawa dengan area kemaluan berdarah. Saya tidak tahu lagi bagaimana rasa saat wartawan-wartawan memberitakan peperangan itu.

Picture: Hoan Kiem Lake, Hanoi

Melihat kesedihan mereka di masa peperangan seperti saya diingatkan bagaimana kisah nenek moyang di masa penjajahan. Tentu di negara kita sendiripun tragedi mengerikan itu ada. Tapi kenapa dokumentasinya tidak seperti Vietnam? Saya berpikir keras, kemana saya harus melihat tentang tragedi itu di masa itu untuk dilihat saat ini agar kita bisa lebih mencintai negeri ini. Agar rasa syukur akan pengorbanan mereka itu kita sekarang merdeka dan tidak harus mengangkat senjata. Tidak mati sia-sia.

Berkat dokumentasi yang sangat lengkap itu setiap orang ramai memasuki museum. Walau bukan di hari libur. Banyak tersusun tulisan tahan Uncle Ho di masa silam. Perjuangan rekan-rekan sejawatnya. Saya melihat museum dengan rasa kagum yang teramat besar. Bersyukur mereka menikmati kemerdekaan yang memang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang dan negara.

Picture: HCMC

Melihat banyaknya bangunan bersejarah yang membuat saya sedih karena hanya memiliki sedikit waktu. Ada terbersit satu sesal yang saya ucap. Kenapa Indonesia tidak dibangun banyak bangunan megah oleh Belanda? Dijajah aja ratusan tahun tapi tidak menyisakan sebuah negara yang indah untuk dikenang bangunan sejarahnya. "Dasar tukang hisap kekayaan!"

Setelah saya pikir kembali. Jika bukan karena tidak ingin dijajah kembali, tidak akan mungkin ada Bandung Lautan Api. Demi tidak diduduki kembali, di masa lalu pilihan beratnya adalah hanya dengan membumi hanguskan. Ketidakmampuan kita sekarang hanya membangun kembali replikanya.

Pejuang yang siap mati dan berkorban segalanya hadiah sebuah negara yang merdeka. Tentu saja diplomasi politik antar negara yang juga salah satu faktor penting. Sikap dan sifat yang dituliskan dalam kisah itu membuat saya terpesona dengan sosok Uncle Ho. Betapa beruntungnya rakyat Vietnam pernah memilikinya.

Picture: Hanoi

Kibaran bendera Vietnam dari kejauhan membuat saya merindukan merah putih yang berkibar dengan gagahnya diangkasa. Saya menaiki sebuah benteng yang masih berdiri kokoh dari sejak zaman peperangan. Mengambil sudut yang pas untuk bendera itu tegak berdiri. Sebuah penghormatan akan kuatnya arti sebuah negara yang merdeka.

Walau, di sana sini masih banyak hal yang membuat saya sedih. Kehidupan banyak yang belum merasakan lebih baik. Scam yang masih harus diwaspadai. Awalnya saya geram jika hampir kena tipu. Sebal luar biasa, walaupun waspada tetap saja jadi tidak bisa traveling santai. Tapi setelah saya renungkan, jika kehidupan mereka sudah lebih baik dan negara memberikan mereka keadaan yang baik. Rakyat Vietnam akan lebih makmur dan scam mungkin tidak ada lagi. Kadang, kalau sudah urusan perut sulit untuk berpikir dengan baik. Bahkan imanpun banyak dijadikan pertaruhan. Inilah kenapa saya melihat Vietnam sama dengan Indonesia. Dan, tentu saja dengan kesamaan lainnya.

Posted using Partiko Android

Sort:  

Sudah kami resteem ke ribuan follower.. :] Terima kasih telah memilih kami sebagai witness.

Thank you so much for being an awesome Partiko user! We have just given you a free upvote!

The more Partiko Points you have, the more likely you will get a free upvote from us! You can earn 30 Partiko Points for each post made using Partiko, and you can make 10 Points per comment.

One easy way to earn Partiko Point fast is to look at posts under the #introduceyourself tag and welcome new Steem users by commenting under their posts using Partiko!

If you have questions, don't feel hesitant to reach out to us by sending us a Partiko Message, or leaving a comment under our post!

Congratulations @ristianti! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You received more than 2000 upvotes. Your next target is to reach 3000 upvotes.

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Follow saya