Ingat Lagu "Father and Son"

in #indonesian5 years ago (edited)

Melihat foto ini aku langsung teringat pada satu judul lagu ciptaan Cat Steven, yang belakangan berganti nama menjadi Yusuf Islam paska ia hijrah ke Islam di usianya yang mulai menua. Dilirik lagu yang ia nyanyikan jelas tergambar sebuah percakapan antara seorang ayah dengan anaknya. Lagu ini benar-benar menggambarkan sebuah kisah dalam keluarga pada umumnya.

Ini gambar berawal dari sesuatu yang biasa, dimana seorang ayah pergi membawa main anaknya kala sore hari datang. Juga seperti hari-hari sebelum, sore ini @harock membawa Ahsan ke komunitas dimana ayahnya sering berkumpul. Disanalah Ahsan berjalan kemana ia suka dan boleh menegang apasaja yang ia senang. Ia benar-benar merdeka.

Seorang penghuni komunitas memberi Ahsan harmonika. Ahsan mengambil, memegang dan mencoba meniup sebisanya. Berkali-kali ia meniup sembarangan saja tanpa menghiraukan harmonisasi nada. Baginya itu tidak penting, yang penting ia telah memiliki satu mainan baru yang akan ia perlihatkan pada ayahnya. Oleh keinginan itu, berselang menit ia pun turun menjumpai ayahnya.

Satu persatu anak tangga ia turuni, dengan sangat perlahan dan hati-hati. Maklum saja, panjang kakinya masih seukuran anak tangga. Dengan harmonika di tangan, ia terus menuruni anak tangga yang jumlahnya hampir dua puluhan. Segera, di anak tangga terakhir ia pun memanggil ayah dan menghampirinya.

Ahsan memperlihatkan apa yang sudah ia miliki. Dan bapaknya mengajak Ahsan duduk di kursi beton bekas tiang pagar. Ayah mengajari Ahsan meniup harmonika, dan Ahsan memegang gitar.

Karena Ahsan kukenal sebagai anak yang aktif, ia pun mulai menunjukkan rasa bosan. Ia minta ayah memegang gitar dan harmonika hendak ia mainkan. Lagi-lagi Sanga ayah mengalah. Ia ingin melihat anaknya berkreasi tanpa ada intervensi dari orang tua. Ahsan mulai merasa bebas lepas berekspresi.

Setelah beberapa menit, Ahsan bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan kesana kemari berputar-putar di halaman yang masih lembab setelah hujan tadi pagi. Ia tidak menggubris akan kondisi sekitar, ia terlihat asyik dengan apa yang sedang ia kerjakan. Hanya sesekali sang ayah memanggil sebagai bentuk masih peduli.

Hari sudah lebih sore, sudah saatnya ayah mengajak Ahsan pulang ke rumah. Kini, satu harmonika sudah di tangan Ahsan dan siap untuk dibawa pulang. Sore itu, Ahsan juga terlihat riang setelah beberapa nada di harmonika ia tiup sembarangan tanpa ada yang melarang. Semoga Ahsan segera bisa memainkannya.

Mungkin saja, lagu milik Yusuf Islam yang pernah ia nyanyikan itu lahir dari sebuah hubungan seorang ayah dan anaknya. Persis umpama Ahsan dan ayahnya.

@pieasant

Sort:  

omen kop luekit aneuk mata sinyak meutuwah nyan.. galak teuh bak ta kalon. jadi ka mulai ji ba keuno keudeh si Ahsan lee yah @harock nyeuh. nyou pasti di bivak emperom, kanot bu.. wa uroe teuk ka jeut keu anggota termuda.

anggota muda bivak emperom kak cici :D

Congratulations @pieasant! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

Click here to view your Board

Do not miss the last post from @steemitboard:

Carnival Challenge - Collect badge and win 5 STEEM
Vote for @Steemitboard as a witness and get one more award and increased upvotes!

Congratulations @pieasant! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!