SURAT CINTA KEPADA STEEM ~ MAN JADDA WAJADA STEEM

Sahabat Steemian, semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin sehingga kita semua termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung.

Sahabat, menuliskan sebuah postingan berupa surat cinta kepada steem anggapan dari sahabat kita @bahagia-arbi ini tidak sulit. Namun anggapan itu mungkin menurut saya agak sedikit keliru dikarenakan, kita harus membayangkan “Steem” itu seperti wanita atau pria yang sangat di kagumi. Steem itu kita ibaratkan sebagai idola yang sangat kita puja. Mungkin inilah kontes yang perlu hayalan tingkat tinggi untuk menjadikan sebuah postingan yang berkelas yang akan di nilai oleh @razack-pulo. Semoga hasil mendekati kesempurnaan yang akan kita raih keberhasilan. Semoga.

Nah kontes ini saya beri judul
“Surat Cinta kepada Steem - Man Jadda wa Jada Steem”.

Buat kekasihku Steem,

Ingatkan dikau sangat bersama mendengarkan sebuah lagu di taman. Satu ujung speaker di teligamu, satu ujungnya lagi di teligaku. Betapa syair yang dialunkan menerawang jauh ke sebuah surga duniawi. Di saat penyair melantunkan “engkau bagai air yang jernih, di dalam bekas yang berdebu jahirnya kotoran itu terlihat, kesucian terlindung jua”.
Sungguh kebahagian dunia ini hanya milik kita berdua.

Namun perjuangan untuk meraih dirimu bukan hal yang mudah. Setiap jengkal hati mu yang menjelma menjadi cahaya banyak yang menyilaukan mata para pencuri cintamu. Namun aku salah satu lelaki yang mampu membaca setiap gerak bibirmu dan mampu memahami bahasa tubuhmu.
Betapa pergorbanan yang aku lakukan bagaikan seorang petani yang memotong kayu yang besar dengan mengunakan sebuah pedang yang berkarat. Berulang-ulang kali sang petani berusaha memotong kayu hingga kayu itupun terbelah dua. Begitulah usaha yang aku lakukan demi dirimu “steem”, aku tak akan menyerah dan berbalik arah untuk mencari lain? tidak, tidak akan.
Kesungguhan yang menempel pada diriku menjadikan kita tetap bersama. Aku akan tetap bertahan disini dan tetap setia merangkai kata menjadikan sebuah syair tentang indahnya mimpi bersama dengan mu sampai akhir hayatku.

Steem,
Ingatkan dirimu saat pertama kali diriku, engkau terima menjadi kekasihmu, 13 Semptber 2017. Sungguh aku tak dapat mengungkap kata-kata, satu kampung aku umumkan bahwa engkau telah menjadi pacarku, sungguh nafas ini terasa sesak, dunia terasa hampa dan badan bagaikan tanpa nyawa saat diriku jadikan pasangan dunia akhiratmu.

Steem.
Ketulusan dan keikhlasan membangun hubungan denganmu bukan karena berpura-pura menawarkan hal yang mewah-mewah, bukan pula hal yang manis-manis dan juga bukan pula hal yang indah-indah. Namun menjalani hubungan denganmu akan melahirkan komitmen selanjutnya dalam ikatan yang pasti. Aku tidak akan berpura-pura membangun keseriusan denganmu steem. Tidak akan mengolah sebuah rakitan perasaan perilaku yang bisa memukau mata dan teligamu sehingga mampu terpesona dan pada akhirnya engkau serahkan segalanya buat diriku.

Steem,
Jangan pernah mempermainkan cintaku padamu, aku akan sepatutnya dan bersedia untuk belajar menerima dan menghargai dirimu secara utuh dalam kehidupan sehari-hari. Aku akan berjanji begitu sayang, manja dan romantis untuk merangkul hatimu sepanjang hayat sebagaimana semangat awal berjumpa dengan dirimu yang sangat berapi-api dan tak akan pernah menunjukkan tanda-tanda penurunan kecintaanku bahkan rasa kebosanan pada periode-periode berikutnya.

Semoga kesungguhan pergulatan batin ini masuk dan merayap ke dalam bilik-bilik perasaaan yang indah di dalam sanubarimu hingga ajal menjemputku.

Salam peluk cium dari terkasih
@sazaliza
Lhokseumawe, 14 Maret 2018
image

image

Sort:  

Ini baru unik. Kalau saja steemit itu perempuan, bakalan klepek2 dia @sazaliza

Hehehehehe iya @lamkote,
Ini kita ngak tau ntah anak siapa en jenisnya apa
Yang tahu orang yang buat kontes, mungkin?
Hehehehehhehe

Nice... terimakasih telah berbagi
Salam
@iskandarawe