Mempermainkan

in #kubukutubuku6 years ago

coffee-flowers-notebook-work-desk-163123.jpeg

Aku sekarang sedang bermain main, tapi aku tidak sedang mempermainkan mu. Aku hanya terlalu terbawa perasaan dan kurang menjaga hati ku. Pada sisi dimana aku ingin memiliki seseorang namun aku tak mampu, karena ketidak siapan ku akan menghadap pada kehidupan yang ingin ku lalui bersama mu.

Masih menunggu, dalam sabar dan doa. Masih mengusahakan meski masih dalam pencapaian yang belum tertulis jelas akan hasilnya. Tidak ada saling keterikatan, karena yang mengisi hanya ruang waktu yang akan berterus terang akan takdir mungkin saja sejalan atau malah bertentangan.

Saling melepaskan, meski rasanya masih saling ingin mengikat. Saling memiliki, meski rasanya tak ada yang berhak untuk dimiliki. Masih mempersiapkan diri, karena kamu adalah salah satu bagian dari pencapaian setiap impi nya. Yang mungkin saja menjadi bagian dari doa doa nya dalam munajat nya. Bisa saja, karena ia sangat mengerti bahwa didunia ini tidak pernah ada yang pasti kecuali apa yang sudah dilalui. Maka biarkan, impian itu tertanam sambil mengupayakan sambil berserah diri. Karena ia pun tahu dan memahami betul, bahwa semua yang dirasanya kini bisa saja nantinya tiada lagi. Karena hati manusia mudah sekali berubah, mudah sekali berbolak balik. Bisa saja ia merasa begitu saat ini, dan mungkin saja esok ia tak lagi begitu.

Biar waktu memberi jeda, biar hidup memberi pengajaran, biar hati memahami apa yang dirasakan. Semoga takdir mempertemukan kita pada akhir yang memberi bahagia kepada kita berdua, entah bagi mu entah bagi ku. Entah bersama entah tidak. Karena aku hanya tidak ingin mempermainkan kehidupan yang memang sudah memang sering kali mempermainkan kehidupan.

(Terimakasih karena telah mengizinkan ku mendengarkan sedikit dari kisah mu)