RITEL IN 2015

in #lifestyle7 years ago

Waktu itu cepat sekali berlalu…. Sekarang sudah Desember, sebentar lagi tahun 2014 berakhir. Mungkin tahun ini bukan tahun yang cantik buat ditutup karena nilai tukar rupiah terhadap sejumlah mata uang asing masih tinggi. Saya selalu memandang semua hal positif dan optimis karena saya selalu diajarkan bahwa di setiap setiap situasi, seburuk apapun pasti ada peluang, sambil berharap dan berdoa kondisi Indonesia di 2015 akan jauh lebih baik.

Jika saya lagi berkumpul sama sahabat-sahabat dan ngobrol , pastinya, saya selalu merasa kadang orang asing, atau pelaku bisnis Internasional, terutama pelaku bisnis retail, jauh lebih optimis dari orang Indonesia itu sendiri. Kemarin saya dihubungi salah satu media yang mempertanyakan pendapat saya tentang dibukanya sebuah department store asal Thailand di Grand Indonesia dan mempertanyakan apakah department store itu bisa ‘’survive’’ atau tidak. Menurut saya pribadi …. Jumlah penduduk Indonesia dan kelas menengah ke atas yang sangat besar, rasanya masih menyisakan ruang bagi pelaku bisnis ritel lokal dan internasional untuk berekspansi di Indonesia. Kalau ada modal , apalagi jika memasukkan modal dari luar negeri ke Indonesia, rasanya kita patut mengapresiasi… paling tidak, semakin banyaknya pelaku bisnis ritel Indonesia yang masuk ke Indonesia, maka pasar jadi semakin kompetitif, harga semakin bersaing dan semakin barang yang ditawarkan akan semakin bervariatif.Pada akhirnya, yang akan diuntungkan itu , masyarakat. Itu hukum pasar.

Saya melihat ritel Indonesia 2015, pasti lebih ramai dan lebih seru dari 2014 karena beberapa brand baru, department store internasional akan segera buka di Indonesia, terutama di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Mungkin atau bisa dipastikan harganya lebih mahal dari di negara tetangga… tapi itu masih ebih munguntungkan dari pada berbelanja langsung di negara asal atau di negara tetangga, karena tidak semua orang Indonesia punya kesempatan berpergian keluar negeri dengan leluasa.

Kebijakan penghematan besar-besaran yang didengungkan pemerintah, pasti akan membuat masyarakat dengan sendirinya akan mengendalikan pola konsumsinya… becandaan saya nih, kalau kemarin jadi ganasnya berbelanja bak ikan piranha betina, ya sekarang jadi ikan tongkol yang manis dulu lah, sementara.

Tidak seperti teman-teman saya yang memandang himbauan itu secara sinis, buat sayasSituasi seperti ini mungkin ada sisi positifnya, loh, jadi jangan dipikirkan secara negative dulu. Hal ini pasti mau tidak mau membuat produsen jadi lebih berkreatif dalam berproduksi dan berusaha memberikan harga yang sangat bersahabat… dan retailer pasti jadi semakin kreatif dalam berpromosi atau membuat program-program promosi satu paket dengan ‘’ sweetener’’ nya.

Tahun 2015 kita akan banyak melihat produk-produk yang di bundling sebagai ‘’ paket hemat ‘’. Kita juga akan semakin sering melihat program-program cicilan yang semakin ringan dengan suku bunga yang semakin kompetitif . Jadi jangan heran jika kita akan semakin sering di sms bank penyelenggara kartu kredit dengan segala macam program cicilan tanpa bunga atau paket-paket cantik seperti ‘’ buy one get one for free ‘’. Program sale, midnight sale akan semakin sering, karena memang tahun 2014 adalah tahun yang tidak ‘’ manis ‘’ buat pelaku ritel, sehingga pasti banyak barang sisa untuk di sale. Dari pada barang-barang itu menumpuk di gudang dan biaya gudang juga sekarang mahal banget, jadi mending barang-barang itu diobral habis-habisan. Percaya deh, tahun 2015 anda akan melihat acara-acara sale yang fantastis, jadi buat yang maniak mengejar sale... siap-siap antre 5 lantai buat membeli sendal berkebun, atau bantal guling terkenal... kidding !!!...
Ayo berani taruhan sama saya ?????

Tahun 2015, situasi politik juga semakin tenang ( saya berharap, sigggghhhh !!!! ), masa sih mau berantem terus ? jadi perusahaan-perusahaan ritel juga mulai berpromosi lagi secara gencar ... berhubung tahun 2014, budget promosi mereka kebanyakan hanya 50 % dari tahun-tahun sebelumnya,dan itupun banyak yang tidak terpakai seluruhnya. Hal ini sering dikaitkan dengan hubungan adanya rasa ketakutan akan tidak kepastian situasi politik tahun 2014. Jadi tahun 2015, pasti lebih seru karena akan ada acara-acara launching produk baru, acara-acara seru, gathering dengan client setia dan road show ke daerah-daerah. Sudah rahasia umum, ada beberapa high end fashion brand dan high end jeweller yang pendapatannya jauh lebih besar saat mereka road show daripada pendapatannya mereka di ‘’ flagship ‘’ storenya.

Berkembangnya perekonomian dan peningkatan daya beli di daerah – daerah, berhasil menggoda pelaku ritel untuk berekspansi ke daerah-daerah tersebut , sejalan dengan menjamurnya pembangunan mal-mal di daerah. Jakarta yang katanya’’ high density ‘’ dan ketatnya persaingan, membuat pelaku bisnis ritel berlomba-lomba masuk duluan ke daerah-daerah , terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan. Orang-orang daerah juga akan semakin terbuka dengan trend mode dan gaya hidup terkini dan mereka adalah konsumen yang manis banget karena duitnya cash dan tidak rewel !!!!.... Berhubung hiburan itu kurang, di daerah ( bahkan di Jakarta pun selalu terasa kurangnya hiburan, terutama outdoor ), shopping , baik shopping beneran atau hanya sekedar window shopping, duduk-duduk cantik , adalah hiburan tersendiri bagi masyarakat urban.

Saya kan pernah tinggal di Jambi 7 tahun, saya tahu banget rasanya jadi orang daerah yang kekurangan hiburan, apalagi jika anda tadinya tinggal di Jakarta dan harus pindah ke daerah... Melihat mal itu, walaupun mal nya ‘’ oh so last season ‘’ , rasanya senang sekali.... hiburan banget… bisa makan di restaurant franchise tuh, rasanya terhibur banget. Beli pakaian dengan harga yang jauh lebih mahal, dan ketinggalan mode pulak, rasanya pasrah-pasrah saja… karena memang tidak ada pilihan. Orang daerah itu pasrah saja tidak menuntut terlalu banyak dalam berkonsumsi, terbukti selama puluhan tahun mereka tidak pernah protes membeli BBM dengan harga dua bahkan tiga kali lipat. Berapapun harga tetap mereka beli dan mereka tidak pernah unjuk rasa. Beda banget sama orang Jakarta kan ?

Saya selalu memberikan advis kepada pelaku ritel yang bekerja sama dengan saya, jika anda fokus hanya ke konsumen di Jakarta… wahhh itu sudah strategi yang sangat ketinggalan jaman. Kebanyakan urbanite Jakarta, the Jakartan, hidup dari gaji yang buat banyak orang hanya aman tuju hari pertama, hari ke delapan dan selanjutnya, mereka banyak tergantung bantuan pernafasan CPR dari kartu kredit, mengandalkan program-program cicilan dalam membeli barang atau program –program diskon kalau ingin makan di restaurant terkemuka. Untuk itu semua, ada loh orang-orang yang rela sampai saling bertukar kartu kredit dengan sahabat-sahabatnya…

Jika anda ingin data base konsumen yang cash oriented, masih polos dan seleranya bisa dibentuk, tidak rewel , anda harus berekspansi ke daerah. Sudah rahasia umum, kota-kota seperti Palembang, Jambi, Samarinda, Balikpapan, Palangkaraya, adalah kota-kota yang menggiurkan buat para pelaku ritel. Selain konsumen yang baik hati, biaya sewa ruangan ritel, biaya UMR dan biaya promosi di daerah pasti juga lebih ringan dibandingkan di Jakarta. Kalaupun ada yang terasa lebih mahal hanyalah biaya transportasi cargo ke daerah, terutama ke Indonesia timur.

Jadi buat teman-teman di daerah, sebentar lagi hidup akan jadi lebih menyenangkan, karena shopping akan jadi hiburan yang asyik, tanpa harus terbang khusus ke Jakarta. Banyak loh teman saya di daerah yang khusus ke Jakarta hanya untuk shopping barang-barang brand ternama yang lagi sale atau hanya untuk sekedar kangen ngupi-ngupi di kedai kopi internasional yang hits. Keren banget deh rasanya, apalagi sekarang musimnya semua harus di unggah ke sosial media. Antri sale di depan butik terkenal saja tuh bangga bangetttttt dan barang belanjaan beserta ‘’ price tag’’ dan sertifikatnya… dan harus segera diunggah di sosial media. Arggggghhh…

post in koran sindo 2014 dec

photo buku.jpg

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://lifestyle.sindonews.com/read/933279/160/ritel-indonesia-2015-1417742547

thanks, i am the one who wrote this in koran sindo

Congratulations @missjinjing! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!