Bahasa sebagai jati diri dan identitas

Bahasa adalah suatu bunyi yang didukung dengan gerakan bibir atau suatu tulisan, coretan yang digunakan untuk mengerti maksud dan tujuan apa yang dibicaran orang atau seseorang sedang dijelaskan atau dilihat sehingga terjadinya komunikasi maupun pemahaman terhadap pertanda. Bahasa sebangai jati diri maksudnya disini untuk membuktikan siapa, dari mana dan sebangainya . Dikarenakan bahasa sangat berkaitan erat dengan kebudayaan dimana kita bisa mengetahui watak, seseorang dari bahasa yang digunakan, serta kebudayaan disuatu wilayah berbeda-beda baik itu bahasa, adat-istiadat, norma-norma sehingga setiap wilayah memiliki keunikan tersendiri dan ini menjadi indentitas tersendiri bagi setiap wilayah. Contohnya orang batak dikenal dengan watak jika berbicara menggunakan volume suara yang keras, logat yang kental. Berbeda dengan orang jawa yang dikenal mengunkan bahasa yang ramah, sopan dan juga lembut didalam kehidupan seharai-hari. Penggunaan bahasa ibu ini lah yang membedakan kita semua dan mengakui bahwa Indonesia memiliki banyak bahasa ibu tetapi dengan perbedaan bahasa ini pula yang akan membangun rasa bahwa kita masih tetap satu yaitu Indonesia.
Screenshot_2017-10-15-16-14-14-1.png bahasa aceh sebagai jati diri dan identitas masyarakat aceh
Screenshot_2017-10-15-16-14-40-1.png
Namun dewasa ini tidak jarang kita temukan banyak diantara kita masyarakat dikalangan kita yang masih malu menggunakan bahasa ibu berbagai alasan pun muncul yaitu,tidak percaya diri, dikarenakan kurang gaul , atau mayoritas suatu suku sangat minim. Bahasa juga merukan alat untuk memberi aturan contohnya memberi perintah kepada seorang anak kecil bahwa tidak boleh merokok, cabut dari sekolah, lalai dari tugas sekolah, memberi pembatasan mengunakan media sosial dan lain-lain, sehingga dengan peratutan ini dia tidak akan melakukan kemudian hari. Ilmu antropolinguistik hadir untuk membahas kebudayaan manusia, dan juga bahasanya. Dari artikel yang dipaparkann oleh dosen saya bapak @teukukemalfasya bahwa antropolinguistik secara sederhana disebut sebangai kajian tentang manusia dan kebudayaan yang terkait dengan fungsi keabsahan dan dinamika yang ada didalamnya. Selain itu antropolinguistik adalah disiplin baru yang berkembang dengan mandiri, serta dengan bahasa ini lah kita bisa melihat tanda-tanda kebudayaan disuatu wilayah, maka kita tidak akan mengerti hal sekecil apapun tanpa bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari saya sebangai mahasiswa yang tinggal dikampung orang juga harus mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan didalam kampong. Aceh dengan masyarakat gayo memang dekat tetapi bahasa kedua masyarat ini sangat bertentangan bahkan minim kesamaannya begitu pula cara penyebutan, istilah-istilah, bahkan penamaan pun harus dipahami sehingga kita tidak salah dalam menyimpulkan. Karena dalam banyak kasus ada persamaan penamaan beda artinya contohnya di Gayo kata Boh digunakan untuk mengatakan iya sedangakan jika diAceh mengatakan kata Boh saja itu adalah pantang bagi masyarakat aceh.
Nama :Selpia arwida tanjung
Nim :150230004
Kelas :A

Sort:  

Woow keren kamu @selpiartanjung
sangai baik sekali ulasan dan penekanan bahasa tulisan yang di sampaikan

Makasih bg sadra munawar semoga saya bisa seperti anda dalam menulis hehehe

Sama sama belajar kita @selpiaartanjung hehe