Perkaranya bukanlah mencintai.tapi apakah engkau di cintai

in #live6 years ago

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

ليس الشأن أن تحب ولكن الشأن أن تحب

"Perkaranya bukanlah bagaimana engkau mencintai allah,tetapi perkaranya apakah engkau di cintai allah(Rawdhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin 266)

Berapa banyak yang mencintai Tuhan, tetapi belum tentu Tuhan mengasihi dia ..

Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman:

قل ان كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم

"Katakanlah (O Muhammad) jika kamu mencintai Allah, ikuti aku, Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosamu." (Qs Ali 'Imran 31)

Ibn Katsir rahimahullahu Ta'ala berkata tentang ayat di atas:
"Ayat mulia ini adalah hakim dari orang-orang yang mengaku mencintai Tuhan tetapi dia tidak berjalan di atas sunnah Nabi-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa alaihi wasallam. Dia memang berbohong dalam pengakuannya, kecuali dia memang mengikuti syari'ah dan agama Muhammad Shallallahu 'alaihi wa alaihi wasallam dalam semua kata-katanya dan kondisinya. "(Tafsir Ibnu Katsir, Surat Ali Imran Ayat 31)

Beliau rahimahullah juga berkata:
"Itu sebabnya Tuhan berkata," Katakanlah (O Muhammad), jika kamu (benar) mencintai Tuhan maka ikuti aku, Allah akan mencintaimu .. "bahwa kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang kamu inginkan dari cintamu kepada Rabb-mu, itu adalah (dalam bentuk) cinta Allah Ta'ala kepadamu, dan ini lebih tinggi dari yang pertama. "(Tafsir Ibnu Katsir, Surat Ali Imran Ayat 31)

Dalam Tafsir Ibn Katsir tentang Surat Ali Imran Ayat 31, ia rahimahullah menyebutkan bahwa Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah dan Salaf salaf mengatakan:
"Ada orang yang mereka klaim untuk mencintai Tuhan, sehingga Allah Ta'ala menguji mereka dengan ayat ini, Allah berfirman:" Katakanlah (O Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Tuhan maka ikut aku, Allah akan mencintaimu. "

Semoga bermanfaat untuk kita semua
By @adi92