Rapa-i, a traditional musical instrument of the Aceh-Indonesia

in #music7 years ago (edited)

seinii.jpg
one action dabus (poke the knife into the mouth)

ACEH, a province on the island of Sumatra, the western most tip position Indonesia. Aceh is very thick with customs and traditional culture.

Call it rapa-i, one of the tools percussion. Rapa-i divided to several types, such as rapa-i geleng, rapa-i pase, and rapa-i dabus. Rapa-i this small shape geleng and is usually played as a musical instrument for a dance typical of Aceh and could also collaborated with modern instruments.

While the rapa-i pase is rapai originated from Pase Kingdom Islam (now Aceh Utara Regency). Played bulk at a particular festival or the race. Great shape and bound on the cross in order to beat.

buleee.jpg
Rapa-i pase a percussion

Then the rapa-i pase shape over rapa-i geleng and played similar to rapa-i pase. But the more distinctive because of the known the dabus (piercing with sharp weapons). As if not valid, if the rapa-i has voiced no dabus in it.

Rapa-i two of them namely rapa-i pase and rapa-i dabus is favored by guests outside Aceh. Government officials sometimes were greeted with two rapa-i. Even though foreign tourists admire her.

For example when there are still refugees, Myanmar Rohingya immigrants in Shelters Blang Adoe , North Aceh, several years ago, activists of humanity from abroad do not hesitate ask organizers of rapa-i pase to hit him

Of a sudden, the action of two foreign activists caught the attention of local communities and immigrants Rohingya. Foreign citizens that took part enjoyed it at the time for playing the rapa-i. It appears the face of their semringah while playing the skins of percussion.

Bulee.jpg
Rapa-i pase a percussion

======================================

ACEH salah satu provinsi di pulau Sumatera posisinya paling ujung sebelah barat Indonesia. Aceh sangat kental dengan adat dan kebudayaan tradisional.

Sebut saja rapa-i, salah satu alat tabuh seni. Rapa-i terbagi kepada beberapa jenis, seperti rapa-i geleng, rapa-i pase, dan rapa-i dabus. Rapa-i geleng ini bentuknya kecil dan biasanya dimainkan sebagai alat musik untuk tarian khas Aceh dan bisa juga dikolaborasi dengan alat musik modern.

Sementara rapa-i pase adalah rapai berasal dari kejaraan Islam Samudera Pase (sekarang Aceh Utara). Dimainkan secara massal pada festival atau perlombaan tertentu. Bentuknya besar dan diikat pada palang agar bisa ditabuh

Lalu rapa-i pase bentuknya lebih besar dari rapa-i geleng dan dimainkan hampir sama dengan rapa-i pase. Namun lebih khas karena dikenal dabusnya. Seakan tidak sah, bila rapa-i ini telah bersuara tidak ada dabus di dalamnya.

Dua rapa-i di antaranya yaitu rapa-i pase dan rapa-i debus lebih disukai oleh tamu luar Aceh. Pejabat pemerintah terkadang disambut dengan dua rapa-i tersebut. Bahkan para turis mancanegara sekalipun mengaguminya.

Sebagai contoh ketika masih ada pengungsi imigran Rohingya, Myanmar di Shelter Blang Adoe, Aceh Utara beberapa tahun lalu, para aktivis kemanusian dari luar negeri tidak sungkan-sungkan meminta kepada panitia rapa-i pase untuk menabuhnya.

Sontak saja, aksi dua aktivis asing itu menarik perhatian masyarakat setempat dan imigran Rohingya. Warga asing itupun ikut menikmatinya pada saat menabuh rapa-i tersebut. Nampak wajah semringah mereka saat memainkan alat tabuh dari kulit binatang tersebut.

Ayo kita lestarikan rapa-i sebagai alat musik tradisional Aceh.
Saleum aneuk nanggroe dari @mushthafakamal, bek teuweu bi sue, sipreuk, dan seutot long...

Sort:  

Nice post
Upvote and follow me @raziadlani

Kadang tidak logika rapa'i geleng. Orang bisa melalukan berbagai macam atraksi melalukai badannya, tapi tidak terluka, bahkan tergores pun tidak. Inilah peninggalan Endatu kita yang patut dijaga dan diwariskan

Benar sekali bang @jaff, seperti kuda lumping di daerah pulau Jawa. Bahkan rapa-i lebih menakjubkan..