Hargaku Semakin Mahal

in #peotry6 years ago (edited)

image.png
photo pixabay

Aku kembali kasih. Aku kembali setelah menguras habis keringat amis yang hinggap di tubuh anggunku. Melalui sungai merah yang mengalir, telah kuhantar butir-butir keringat amis itu menyapa kota-kota, desa-desa, tanah gersang dan pegunungan. Pun, bau amis yang mengapung-apung akan sirna terbawa udara ke angkasa. Tenanglah kasihku, jangan kau gundah hati.

Aku tahu, dari balik ranjang kesayanganmu kau membayangkan masa depan nan indah bersamaku. Sungguh, aku tahu, siang malam kau bergaduh kesana-sini memikirkan cara tuk memikat hatiku. Dengan istimewa kau persiapkan pernak-pernik berlian untuk menyambutku. Tak lupa, kau pilihkan gaun berwarna-warni sebagai kado pemanis bagiku. Biar pun beribu cercaan tertuju padaku, bertumpuk-tumpuk hingga merupa gunung, rela kau panjat hingga sampai ke puncak.

Duhai kasihku, kini hargaku kian bertambah mahal. Jangan kau berharap akan ku hirau jika hanya mengandalkan berlian dan gaun-gaun berwarna sebagai kado, apalagi isi kepalamu. Memang aku kembali sama seperti kala dulu, aku tetap membawa jiwa sejahtera, tentu kau tahu itu kasihku. Aku memudahkanmu agar kau bisa menelanjangi aku dengan segenap keahlianmu.

Kasihku, jangan kecewakan aku setelah lima tahun lamanya aku berselancar melawan deras arus ombak yang menghantam.
Kasihku, jangan kecewakan ragaku yang tanpa letih menguras habis keringat-keringat amis saudaramu.

(catatan haus kuasa)