The Pigeon Dancing in the Fatahillah Park | Merpati Menari di Taman Fatahillah |

in #poetry6 years ago

Fatahillah Park_01.jpg


the friendly sun adds to the list of gifts to be grateful for
become a horse carrying memories
decades ago
when we pretended to learn to read
about the love a friend for his friend's brother
chanting mantras as the night ages

but the memories do not come alone
he is present with a fresh sin
sculpted on stone monuments
tucked away in a memorable museum
congested in a black museum

regret hovering in the sky
the promise statue collapsed by a similar gust
which come and go in different colors
from his fragile master
collapsed by the breeze of the base

in the fatahillah park
pigeon dancing build a new monument in the sky
painting blue skies with rhythmic critters
then perched on the old building
waiting for regret to peak

but the pigeons will not fly to the horizon
like sin, he will land on the ground
back to its origin
to peck the bait
until the time comes
dreaming on earth

Kota Tua, Jakarta, June 23, 2018


Fatahillah Park_02.jpg

Fatahillah Park_03.jpg

Photos by @ayijufridar


Merpati Menari di Taman Fatahillah

matahari bersahabat menambah daftar karunia yang harus disyukuri
menjadi kuda pengangkut kenangan
puluhan tahun silam
saat kami pura-pura belajar membaca
tentang cinta seorang kawan untuk adik kawannya
merapal mantra saat malam menua

tapi kenangan tak datang sendiri
ia hadir bersama dosa yang masih segar
terpahat pada tugu-tugu batu
tersimpan dalam museum kenangan
sesak dalam museum hitam

sesal melayang-layang di angkasa
tugu janji rubuh oleh embusan senada
yang datang dan pergi dengan berbagai warna
dari tuannya yang rapuh
rubuh oleh angin sepoi-sepoi basa

di taman fatahillah
merpati menari membangun tugu baru di angkasa
melukis langit biru dengan kepak-kepak berirama
lalu bertengger di gedung tua
menunggu sesal sampai puncaknya

tapi merpati takkan terbang ke batas cakrawala
seperti dosa, ia akan hinggap di tanah
kembali ke asalnya
untuk mematuk umpan
sampai saatnya tiba
bermimpi di bumi

Kota Tua, Jakarta, 23 Juni 2018


59a26e14-7294-4279-ac70-86a7bc75201a.JPG


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Sebuah syair/puisi yang penuh makna sehingga membuat saya sulit untuk mengartikan makna yang tersirat di dalamnya..., hanya penulis handal yang mampu memahaminya...hehehe 😅🤔

Makna sebuah puisi bisa diartikan sesuai pengalaman masing-masing pembacanya @faisaltaib. Kalau sudah dipublish, maka makna sebuah puisi yang diintepretasikan pembaca bisa berbeda dengan maksud penulis dan itu sah-sah saja. Saleum.

Semoga dosa tak ikut menari di udara karena belum tenggelam menelusup ke tanah.

Nice poem.

Dosa seperti kepak sayap merpati, ada kalanya lelah mengepak lalu diam dalam sunyi @anggreklestari.

It's lovely memory to remember, isn't it??
Great poem, as always, bg @ayijufridar!

That's just a poetry @city29. Thanks a lot for your comment.

sang suah na kesempatan untuk tajak keunan @ayijfridar