Dear Indonesian Steemians,
Kajian Opini Publik Indonesia (KOPI)
Keberhasilan Mereka Ada di Tangan Kita Walaupun Posisi Presiden
Pada kesempatan kali ini kita mencoba membaca gerak elit menuju orang nomor satu di indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita harus mampu membaca "cara komunikasi elit menuju tahta RI-1" baik itu nama- nama yang baru bermunculan maupun yang sedang menjabat.
Siapa saja bakal calon presiden 2019-2024???
Ada beberapa nama yang akan maju sebagai calon presiden 2019-2024 diantaranya:
JOKOWI
Seperti yang kita ketahui beberapa hari yang lalu, Jokowi, Presiden Indonesia yang ke-6 yang saat ini yang masih menjabat RI-1 periode 2014-2019 kembali diusung oleh PDI dan beberapa partai koalisi diantaranya sudah ada delapan partai yang mendukung Jokowi maju,yakni PDIP, Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Golkar, PPP, Hanura, Perindo dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)..
Prabowo Subianto
Probowo Subianto, peserta pilpres yang menjadi satu-satunya lawan politik Jokowi-JK 4 tahun yang lalu, kemungkinan akan kembali mencalonkan diri sebagai "capres" melalui partai yang diketuainya yaitu Gerindra. Apakah Prabowo akan maju bersama koalisi KMP seperti saat PILPRES 2014 lalu??? patut ditunggu.
AHY
Partai Demokrat kemungkinan mengusung AHY, partai yang diketuai SBY, presiden Indonesia ke-5 periode 2004-2009 dan 2009-2014, yang kemungkinan akan menjadi poros ketiga dalam bursa pilpres 2019.
Lalu siapa Bakal calon wakil presiden 2019-2024 ???
Ada beberapa nama yang bermunculan bakal jadi calon wakil presiden di pilpres 2019 diantaranya :
Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB)
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Nama beliau tentu tidak asing lagi di panggung politik khususnya warga NTB. Siapa sebenarnya TGB??? TGB, Gubernur NTB yang sudah dan masih menjabat di dua periode terakhir.
Din Syamsuddin
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, dinilai cocok mendampingi Jokowi di pilpres mendatang. koalisi pengusung Jokowi ingin sosok yang Agamis yang menjadi cawapres (Jokowi- Din Syamsuddin).
Gatot Nurmantyo
Purnawirawan TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diprediksi bakal calon Wakil Presiden tetapi siapa bakal meminangnya, JOKOWI atau Prabowo Subianto??? patut ditunggu!!!
Pilpres 2019 diprediksi akan sama dengan pilpres tahun 2014 yang lalu. Pasangan yang bertarung hanya dua yaitu Jokowi VS Prabowo Subianto. Akan tetapi menurut pendapat beberapa pengamat politik, Demokrat akan mengusung calon presiden dari kalangan internalnya sendiri. Ini artinya, Partai Demokrat menjadi poros ketiga dalam pertarungan pilpres mendatang.
Key point:
Jokowi diusung oleh beberapa partai yaitu : PDIP, Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Golkar, PPP, Hanura, Perindo dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
Prabowo diprediksi akan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai yang berbasis Islam yaitu : PKS, PAN, dan PBB ( Nasionalis-Agamis) sesuai dengan usulan alumni 212.
Resorce:
http://www.republika.co.id/kanal/news/politik
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/02/20/p4eqc4440-jokowi-prabowo-dan-poros-politik-pilpres-2019
http://www.tribunnews.com/nasional
https://www.viva.co.id/tag/pilpres-2019
https://www.merdeka.com/politik
Best Regard
@ziyadhelmi
Politik, bicara mengenai politik tidak akan pernah ada habisnya.
Karena sendi kehidupan ini telah di penuhi dengan permainan politik.
Dan sialnya agama telah di jadikan alat politik di negeri ini, sungguh menyedihkan dan mengerikan.
Allah yang maha suci di ajak ikut politik oleh mereka- mereka yang haus kekuasaan.
Melihat analisa para pakar ilmu politik, tahun ini akan kembali gaduh dan seru.
Pertarungan 2 tokoh besar beserta pengikutnya, koalisi KMP minus Golkar yang tidak mendukung KMP, tapi berpindah arah ke Indonesia Hebat.
Ini permainan dan manuver yang luar biasa.
Arah politik bergerak cepat dan berputar dalam hitungan detik.
AHY adalah kuda hitam, setelah kalah di pilgub DKI, kembali akan mengais peruntungan di pilpres.
Perjudian yang sangat mahal untuk menarik daya tawar bargaining politik di pesta demokrasi.
Bila kalah di pilpres setidaknya dapat berkoalisi dengan tokoh besar HI dan KMP dan meminta jatah posisi menteri untuk putra SBY.
Kita akan melihat perebutan kekuasaan yang sengit dan licik.
Butuh kecerdasan dan kemampuan mental kedewasan emosi para pengikut dan pendukung calon pilpres.
Dan akhirnya hanya rakyat yang menjadi korban.
Ini pilihan demokrasi yang biayanya sangat mahal, padahal kita membutuhkan dana untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Dan demokrasi adalah tujuan sucinya untuk memujudkan kesejahteraan rakyat.
Bukan untuk keserakahan merampok dan menguras harta bumi pertiwi untuk di simpan di bank luar negeri!
Miris dan ironis.
Semoga para pendukung dapat menahan emosi dan bersikap kesatria dan menerina hasilnya.
Yang terpilih siapapun mereka, adalah putra terbaik negeri ini.
Demokrasi hanya tinggal nama tetapi Semua memaksa kehendak dengan berbagai macam cara termasuk memfitnah dengan pencemaran nama baik lawan politik.
KOPI "politik" yang menarik. Berharap akan hadir hasi KOPI politik berikutnya
kopi anak bangsa,,,hehe
good try
Tnks so much,,
I just analyse my country politic in next general election
You got a 10.98% upvote from @postpromoter courtesy of @ziyadhelmi!
Want to promote your posts too? Check out the Steem Bot Tracker website for more info. If you would like to support the development of @postpromoter and the bot tracker please vote for @yabapmatt for witness!
presiden tanpa adanya rakyat takan bisa berbuat apa. jika rakyat tidak ada presiden tak tahu apa yang dipimpinnya.
Tahta mereka ada ditangan kita (kita yang menetukan)
Bicara tentang calon presiden tidak bisa melepaskan pembahasan Presidential Threshold atau ambang batas pencalonan pasangan presiden dan wakil presiden.
Banyak analisa yang memunculkan dua atau tiga poros. Tetapi, dengan ketentuan Presidential Threshold yang sudah masuk ke regulasi di Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umun. Kita bisa membaca satu calon presiden yang sudah pasti, yaitu Jokowi.
Tidak menutup kemungkinan ada poros Prabowo atau poros tambahan dari pihak SBY. Mungkin kita menunggu saja konstalasi politik dalam mempersiapkan calon sesuai dengan rekaya politik hukum.
Banyak pengamat mengatakan bhw kemungkinan kali ini pihak Demokrat akan menjadi poros ketiga dengan AHY atau TGB Dari kadernya sendiri. Apabila TGB tidak juga dicalonkan dengan demokrat bsr kemungkinan akan dilamar partai lain.
Iya sih. Semoga aja bener. Agar ada tiga poros. Sudah capek kalau yang tarung cuma dua. Lebih baik tiga daripada dua.
Tp ada UUD presidential treshold,,, entah ada apa lagi kedepan.
Yg penting kepentingan sendiri bukan kepentingan bangsa
UUD itu ada pihak yang diuntungkan, kita tunggu saja apa perkembangannya. Bagi kita anak bangsa cuma menginginkan yg terbaik. Jangan sampai negara Merdeka tapi masyarakatnya sama nasibnya seperti masa penjajahan.
CERDAS bana kang.. Ini bisa referensi perpolitikan Indonesia. Salut
Politik itu kejam katanya. Sy gak mau ikutan sm org kjam... Haha
Wah rame nih, pada jadi politkus... Tapi sebenarnya jadi politikus itu baik, daripada orang yang tidak baik jadi yang jadi politikus, berabe kan
Di politik memang semakin rame pak @atalontuan...
Artis, kontraktor dan sebagainya maju menjadi wakil rakyat,,,
Hana mampu hom dih inan,,, sogok pih jadeh,,, aleh pue hom,,, haha
Selamat! Artikel anda masuk peringkat 7 kategori Tulisan Dengan Bayaran Terbanyak, di 10 Besar Tulisan Hari Ini di https://steemit.com/peringkat/@puncakbukit/10-besar-tulisan-hari-ini-senin-26-maret-2018 ..
nice post, berbicara calon presiden indonesia tahun 2019 tentu tidak terlepas akan sosok jokowi dan prabowo, sekarang tinggal mencari calon pendamping keduanya atau membentuk poros ketiga, nama yang muncul cukup familiar contoh AHY, TGB dan Gatot Nurmantyo...
namun saya prediksikan Jokowi akan berduet dengan salah satu partai koalisi, sedangkan prabowo akan didampingi oleh gatot atau TGB....
Yang sangat disesalkan adalah munculnya UUD threeshold presidential, ini condong mmmihak suatu kelompok. Dengan begitu demokrasi semakin sempit, mgkn akan tggl nama