Saban jum'at malam, asrama mahasiswa Sabena jalan Taman Siswa, Yogyakarta diramaikan oleh kehadiran anak-anak muda. Mereka adalah para aktivis Gerakan Surah Buku (GSB). Mengenai GSB ini, silahkan cek postinganku sebelumnya. Ini adalah gerakan yang membuatku harus mengacungkan 6 jempol. 4 jempolku, dua lagi pinjam punyamu.
Malam itu, suasa GSB agak sedikit berbeda. Selain karena udara yang basah karena hujan sore harinya, presiden GSB @kitablempap juga menyuguhkan hidangan yang meski alakadarnya tapi bagiku sangat istimewa. Sayur labu kuah lada dan asam kelapa parut malam itu benar-benar sempurna di lidahku yang lama tak mengecap citarasa masakan rumahan. Selama hampir seminggu di Bandung di tambah beberapa hari di Jogja, praktis menu makanku selalu berganti-ganti. Tak jarang, meski kurang ramah di lidah itu makanan kupaksa telan sekedar untuk mengganjal perut yang kelaparan.
Kenikmatan menu sederhana racikan @kitablempap itu bertambah nikmat dengan beberapa potong ikan asin yang digoreng kering. "Ini baru makan", begitu kata yang keluar dari mulutku saat suapan nasi terakhir tuntas kutelan. Sekalian hadirin juga kupastikan juga sangat menikmati makan malam sederhana itu. Buktinya semua orang sumringah saat isi piring masing-masing tandas dikunyah.
Malam kian larut saat para peserta GSB selesai membahas bab liberalisme dalam buku Sejarah Intelektual. Giliran @fooart diminta unjuk gigi. maksudku ia tidak benar-benar menunjukkan giginya dan nyengir-nyengir serupa kuda. Mungkin lebih tepatnya unjuk suara menyanyikan sebuah lagu. Ia juga sempat membacakan sebuah hikayat di sana. Sesi hiburan juga di isi oleh aksi deklamasi puisi. Soal ini, kiranya tak usah kuceritakan lagi. Kau baca saja di postingan @zeds soal GSB tempo hari. Di postingan @fooart juga ada. Cocok kam rasa?
Nah, di penghujung acara Tu-Ngang dengan lempapnya membelokkan acara. Surah buku malam itu dilanjutkan dengan Surah Steemit. Pasukan USSR @kanotbu yang baru pulang dari meet up di Bandung di todong untuk mempromosikan steemit di kelas GSB tersebut. @kitablempap meminta @zeds menyampaikan sepatah dua kata, @zeds dengan serta merta memintaku bicara, lah aku mau sorong ke siapa? Tak mungkin kuminta fuady karena ia sudah bernyanyi. Juga berhikayat. Dan melucu dengan gayanya tentu saja.
Dan oleh karena itu aku langsung saja menjelaskan beberapa hal tentang platform yang luar biasa ini. Sejak awal, niat kami ke Jogja selain untuk plesiran dan silaturrahmi adalah bukan untuk merayakan kelulusan @kitablempap dari studi esdua. Tujuan utama kami adalah untuk Ad-dakwaatus Steemit di bumi Mataram. Soalnya banyak lempap-lempap kecil di sini yang telah di bai'at menjadi steemian dan mereka perlu pencerahan. Dan demi mencerahkan mereka, sang presiden Lempap rela memelas-melas dan bertekuk lutut memohon kami datang kesana. Begitu kata @zeds dalam postingannya. Soal kebenaran hal tersebut, silahkan cari tahu sendiri. Yang jelas tahunya bulet dan digoreng dadakan. Di Bandung, itu ada lagunya.
Lupakan tahu, kita kembali ke Cuanki. Maksudku ke kelas GSB. Aku dan @zeds malam itu secara bergantian menjelaskan juga menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta yang hadir. Sesekali penjelasan kami ditimpali lelucon Bang Muhar yang menunjuk dirinya sendiri sebagai moderator. Antusiasme para hadirin untuk mengenal steemit malam itu cukup luar biasa. Beberapa dari mereka juga menyatakan akan segera membuat akun selepas acara.
Sesi #promo-steemit malam itu juga di abadikan oleh salah satu aktivis GSB. Dia adalah Muhammad Hendri, pemilik akun @kemul. Kemul adalah mahasiswa asal kota Sigli yang sedang studi jurusan perfilman di ISI Jogja. Ia juga adalah Finalis Eagle Junior Documentary Camp (EJDC) tahun 2015. Saat itu timnya berhasil menyisihkan lebih dari 350 proposal film se Indonesia dan bergabung dengan empat tim lainnya sebagai finalis. @kemul dan temannya, Rizal, saat itu menjadi satu-satunya perwakilan Aceh dalam kompetisi film dokumenter yang dihelat salah satu stasiun televisi swasta terbesar di Indonesia.
Simak postingan @kemul untuk melihat video promo steemit di kelas GSB Yogyakarta
Yogyakarta sebagai salah satu pusat kota kreatif di Indonesia, kurasa sangat penting untuk di-steemit-kan dengan segera. Kehadiran orang-orang kreatif di steemit tentu saja akan berdampak positif kepada jumlah konten berkualitas yang akan beredar di platform ini. Lagipula, sebagai kota pelajar yang menjadi destinasi studi pelbagai pemuda se Indonesia, Yogyakarta bisa menjadi titik awal penyebaran steemit di Nusantara. Sebab disini, kita dengan gampang menemukan bermacam orang dari suku dan budaya. Bisa dikatakan Yogyakarta ini adalah miniaturnya Indonesia.
Misalnya jika kita ingin mempromosikan steemit ke tanah Papua, kita cukup menemui mahasiswa asal papua yang kuliah di Jogjakarta. Kita tak perlu susah-susah pergi ke sana sebab mereka pasti akan pulang ke kampungnya dan promo steemit di Papua akan menjadi tugas mereka sebagai warga asli Papua. Inilah yang menjadi pertimbangan kami mengapa #promo-steemit di jogja kami anggap penting.
Dan kesempatan mempromosikan steemit di kelas GSB malam itu kuanggap sebagai titik tolak penyebaran steemit secara merata di seluruh persada Nusantara. Dan semoga saja apa yang kami lakukan bisa berguna bagi perkembangan komunitas steemit di Indonesia. Semoga!
Simak Juga Cerita Sebelumnya:
SteemiTrip #1 : Get Lost In Pulo Aceh
Part 1: DAY 1: Hari Keberangkatan
Part 2: DAY 2: Lapeng: Sekeping Surga Yang Tercecer Kedunia
Part 3: DAY 2: Berburu Gerhana Di Ujung Paling Barat Indonesia
Part 4: DAY 3: Demi Sotong: Pulang Untuk Kembali!
Part 5: DAY 4: Max, Beer, Dan Terduga Ganja
Part 6: 5 Persiapan Penting Sebelum Traveling
SteemiTrip #2 : 1st KSI National Meet Up
Part 1: Halo-Halo Bandung!
Part 2 : Bahar Malaka; Seniman Cimahi Yang Rendah Hati
Part 3 : Karena Sesungguhnya Kita Semua Adalah Kampungan
Part 4 : Viral! Protes Bangkai Tank di Jalan Aceh, Pemuda Ini Digelandang Ke Rumah Sakit Jiwa Bandung
SteemiTrip #3 : Jogjakarta: Habis Meet Up Terbitlah Meet Pap
Part 1 : Jugijagijugijagijug! Malam di Lodaya
Part 2: GSB; Lempapisme, Dialektika, dan Nutrisi Bagi Kepala
Hey @senja.jingga, great post! I enjoyed your content. Keep up the good work! It's always nice to see good content here on Steemit! :)
Thank you for visiting my blog, dude!
han abeh-abeh cerita meet up yaaa heheheheh hayeu that, jak sabe aneuk muda,,
Ka abeh meet up, jinoe meet pap bersama para lempap. Hehehe
Mainan baru hehe
Mainkaaaaan
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by senja.jingga from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.