Buku yang Baik untuk Belajar Jurnalisme Investigasi

in #realityhubs5 years ago

Bacalah buku “Jurnalisme Ivestigasi” buku yang cocok dan sangat baik untuk mendalami ilmu jurnalistik, khususnya untuk langkah dan trik melakukan investigasi.

Buku ini ditulis oleh Septiawan Santana Kurnia, cetakan kedua diterbitkan pada tahun 2004 atas kerja sama Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Tifa. Buku setebal 357 halamannya ini kata pengantarnya ditulis oleh Bondan Winarno, legenda wartawan investigasi Indonesia yang mengungkap kasus kematian Manejer Bre-X melalui tulisannya, Bre-X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi sebuah karya investigasi tetang skandal emas Busang.

buku_jurnalisme_investigasi.jpg
Buku Jurnalisme Investigasi karya Septiawan Santana Kurnia sumber

Pengantar dari Bondan Winarno itu diberi judul: Daya Bertanya, Pertanyaan Berdaya. Memnaca pengantarnya saja sudah membuat kita kepincut untuk melanjutkan ke isi dalamnya. Ia menjelaskan tentang professional skepticsm dalam melakukan investigasi. Ia mencontohkan tentang investigasi yang dilakukannya tentang kematian Manejer Bre-X, Michael de Guzman.

Buku ini juga mendapat apresiasi dari mantan Ketua Dewan Pers, Atmakusumah, wartawan senior dan mantan wartawan Indonesia Raya Katanya, “Satu hal saja yang dapat dikemukakan tentang manfaat peliputan penyidikan (investigative reporting): Banyak pemberitaan yang dapat diselamatkan dari tuntunan hukum anggota masyarakat, yang mereka nama baiknya dicemarkan atau dirugikan oleh pemberitaan itu, jika wartawan lebih dulu melakukan penyelidikan sebelum menurunkan berita yang mengandung sangkaan, prasangka atau tuduhan.”

Apresiasi juga diberikan oleh pengamat media, penulis buku-buku ilmu komunikasi dan pengajar ilmu komunikasi, DR Deddy Mulyana, yang menulis: “Jurnalisme investigasi merupakan suatu bidang garapan pers Indonesia yang kini tengah diuji-coba. Melalui investigasi, pers kini mulai melaporkan hal-hal yang sengaja disembunyikan dari amanat masyarakat. Pers diminta untuk mencari fakta-faktanya. Riset menjadi alat penting pers untuk mempertanggungjawabkan penyelidikannya. Sebab dalam pelaporan investigasi berbagai pihak dapat menuntut media karena, antara lain, pencemaran nama baik (libel). Buku ini memaparkan bagaimana kegiatan investigasi media itu memiliki banyak aturan yang mesti diikuti.”

Sementara Andreas Harsono, anggota Investigative Reporters and Editor Inc (IRE) yang juga membubuhkan komentarnya pada buku ini menjelaskan bahwa, “Investigas membutuhkan wartawan khusus. Tak semua wartawan bisa melakukan investigasi. Tetapi suka tak suka, wartawan yang bisa bikin investigasi, memang punya kemampuan khusus. Mereka lebih gigih, mereka lebih tak mudah menyerah, lebih bisa bekerja dalam diam, daya tembusnya lebih tinggi, punya kemampuan khusus misalnya akuntansi forensi, mobilitansya lebih tinggi, kerjanya luar biasa keras, kebanyakan bujangan sehingga punya waktu banyak, dan punya nasib baik (good luck).”

Buku Jurnalisme Investigasi ini disusun dalam sembilan bab yang saling terkait. Bab pertama dimulai dengan Jurnalisme Investigasi di Indonesia, yang berisi empat pokok kajian, yang dikemas dalam judul: Pengaruh Politik, Indonesia Raya, Orde Baru, dan Dept Lebih Dikenal.

Kemudian bab kedua membahas tentang Sejarah Investigasi. Bab ini mengambil dua ulasan: Dari Investigasi sampai Muckraking di Amerika, dan Era Muckraking. Berlanjut ke bab kegita tentang Investigative dengan Depth, yang juga berisi dua sub judul di dalamnya berupa: The Long Stories dan Depth Reporting.

Bab keempat baru masuk pada penjelasan lebih rinci tentang jurnalisme investgasi. Bab ini membahas tentang Ciri Jurnalisme Investigasi. Ada delapan hal yang dibahas di sini, mulai dari mengendus berita investigative, jurnalisme investigative, komponen moral, mengembangkan fakta dangerous projects, sebuah area tersembunyi, antara paper dan people trails, penelusuran dokumentatif, dan penelusuran narasumber.

Bab keempat ini juga membahas tentang karakteristik lain dari investigasi, seperti subjek investigasi, hipotesis riset, sumber sekunder, pikiran dokumentatif, narasumber, teknik riset, mengorganisir informasi dan menulis ulang, berpikir wisdom, serta dimensi lain seperti teknologi dan alat bantu.

investigative-journalism.jpg

Penjelasan yang lebih mendalam tentang jurnalisme investigasi terdapat pada bagian kelima (bab V) buku ini. Pembahasannya dimulai dari pengertian reportase investigasi, reporter investigatif, penyamaran (going undercover), proses kerja investigasi, dan sebelas langkah investigasi yang pernah dilakukan oleh Paul Williams, cerita di balik berita investigasi Tempo hingga berbagai tips investigative reporting.

Buku ini pada bagian keeman juga dilengkapi dengan penjelasan tentang Riset Investigasi, mulai dari presicion journalism, hipotesis investigasi, survey, hingga berbagai sumber informasi yang bisa gunakan untuk sebuah laporan investigasi.

Sementara pada bagian ketujuh dan kedelapan buku Jurnalisme Investigasi ini membahas tentang wawancara investigasi beserta penulisan dan etika investigasi. Ada banyak contoh dan penjelasan tentang tekhnik menulis sebuah laporan investigasi dalam bagian kedelapan tersebut. Kemudian bagian terakhir, yakni bagian kesembilan buku ini membahas tentang Perkembangan Jurnalisme Investigasi. Ada kasus Jay Harris dan agenda goblal dalam penjelasannya.

Septiawan Santana Kurnia yang menulis buku ini merupakan seorang pengajar (dosen) pada Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba). Buku ini diperkuat dengan berbagai referensi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Diperkuat juga dengan rujukan artikel-artikel tentang jurnalisme investigasi dari orang-orang yang berkompeten.

Buku ini layak dibaca oleh semua kalangan, terutama para jurnalis yang tertarik untuk belajar ilmu jurnalisme investigasi, serta sangat cocok menjadi bacaan bagi para mahasiswa ilmu komunikasi dan jurnalistik.


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers
Sort:  

Review yang menarik seperti biasanya.

Thanks for your contribution.

Regards,
[Realityhubs Curator]


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers

Terimasih @anggrellestra.rhb