Why is Steemit so Quiet? | Mengapa Steemit Begitu Sepi? |

in #steemit6 years ago



In the past few months, online and offline activities in Steemit have been very quiet. Not only in Indonesia, in many countries as well, at least that's how it looks from the post after posting. Is this a temporary situation or will it be permanent?

Out there now are a variety of new platforms with various conveniences. I have at least two accounts on two new platforms and are not interested in adding them. Even posts on two existing platforms are rare because I haven't found anything interesting, other than a very limited time to manage them. So, so far I have only been active in Steemit, however, the situation is now.

Does the system change in Steemit after hardfork have an impact on account users? Or is the price of Steem and Steem Dollar now falling following most other cryptocurrencies, or is it just the saturation that is being hit after two more years of Steemit's journey? Or are there other reasons that are very personal for every Steemian?

If the reason is only the price of Steem and SBD, I think when I just had a Steemit account in May 2017, the price of SBD has been far below the current price. When converted into rupiah, the price of SBD at the time of writing is Rp. 14,161 and Steem Rp. 12,366 (position on August 17, 2018 at 03.44). Not too bad because I once enjoyed SBD at IDR 10,000. I have conveyed this argument several times and also often delivered other Steemians. But many of the Steemians who came later, immediately felt the price of SBD in a position above Rp100,000 so that the current situation was very bad.

Is saturation happening because Steemit is so monotonous and without innovation in various things, not just technology? In my opinion, there are some recent and positive changes in Steemit. Change is necessary, but sometimes it makes some people uncomfortable because they have to adjust themselves again.

The presence of third-party applications that offer a variety of conveniences and some of which are related to Steemit, also makes changes to Steemians activities. Finding money in Steemit is no longer done the same way as before by making interesting content and giving mutual appreciation through upvote. Now all of them are left to a system that demands minimal human attention so personal communication also decreases.

I am interested in the commentary @mariska.lubis in a previous post about the current situation in Steemit. According to him, the situation for the situation that occurs becomes natural selection who remains and who will go away. There were also previous @gulistan posts that did not question who came and who left. @gulistan, the one who survived, yup, stay and go, please go away...

For me, treating Steemit is not only a medium for making money (although still hoping that SBD and Steem prices will skyrocket again because they are now living from cryptocurrency and writing), the existence of this platform is still relevant to support authorship careers and broaden insight into cryptocurrency and blockchain. In short, Steemit is still enjoy even though it's quiet. If it can be crowded again as before, then that enjoyment will be double.[]





Mengapa Steemit Begitu Sepi?

Dalam beberapa bulan terakhir, kegiatan online dan offline di Steemit sangat sepi. Tidak hanya di Indonesia, di berbagai negara juga demikian, setidaknya begitulah yang terlihat dari postingan demi postingan. Apakah ini situasi sementara atau akan menjadi permanen?

Di luar sana sekarang ini muncul berbagai platform baru dengan berbagai kemudahan. Saya memiliki setidaknya dua akun di dua platform baru dan belum tertarik menambahnya. Bahkan postingan di dua platform yang sudah ada pun sudah jarang karena saya belum menemukan sesuatu yang menarik, selain waktu yang sangat terbatas untuk mengelolanya. Jadi, sejauh ini saya hanya aktif di Steemit, bagaimana pun situasinya saat ini.

Apakah perubahan sistem di Steemit setelah hardfork memberi dampak terhadap pengguna akun? Atau harga Steem dan Steem Dollar yang kini sedang jatuh mengikuti sebagian besar cryptocurrency lainnya, atau hanya kejenuhan yang sedang melanda setelah dua tahun lebih perjalanan Steemit? Atau ada sebab lain yang sifatnya sangat personal bagi setiap Steemian?

Kalau alasannya hanya harga Steem dan SBD, saya pikir ketika baru memiliki akun Steemit pada Mei 2017 silam, harganya SBD pernah jauh di bawah harga sekarang. Kalau dikonversikan dalam rupiah, harga SBD pada saat artikel ini ditulis adalah Rp14.161 dan Steem Rp12.366 (posisi pada 17 Agustus 2018 pukul 03.44). Tidak terlalu buruk sebab saya pernah menikmati SBD di harga Rp10.000. Argumentasi ini sudah beberapa kali saya sampaikan dan juga sering disampaikan Steemians lain. Tapi banyak Steemians yang datang belakangan, langsung merasakan harga SBD pada posisi di atas Rp100.000 sehingga menganggap situasi sekarang sudah sangat buruk.

Apakah kejenuhan melanda karena Steemit begitu monoton dan tanpa inovasi dalam berbagai hal, bukan hanya teknologi? Menurut saya, ada beberapa perubahan terbaru dan positif di Steemit. Perubahan itu memang perlu, tetapi terkadang malah membuat beberapa orang menjadi tidak nyaman karena harus menyesuaikan diri kembali.

Kehadiran aplikasi pihak ketiga yang menawarkan berbagai kemudahan dan di antaranya ada yang terkait dengan Steemit, juga membuat adanya perubahan aktivitas Steemians. Mencari uang di Steemit tidak lagi dilakukan dengan cara sama seperti dulu dengan membuat konten menarik dan saling memberikan apresiasi melalui upvote. Kini semunya diserahkan pada sistem yang menuntut perhatian manusia secara minimalis sehingga komunikasi personal juga berkurang.

Saya tertarik dengan komentar @mariska.lubis dalam sebuah postingan saya sebelumnya mengenai situasi sekarang di Steemit. Menurutnya, situasi demi situasi yang terjadi menjadi seleksi alam siapa yang tetap bertahan dan siapa yang akan pergi. Ada juga postingan @gulistan sebelumnya yang tidak mempersoalkan siapa yang datang dan siapa yang pergi. Kata @gulistan, yang bertahan, ya bertahanlah dan yang pergi, pergilah…

Bagi saya yang memperlakukan Steemit tidak hanya media mencari uang (meski tetap berharap harga SBD dan Steem kembali melambung tinggi karena sekarang hidup dari cryptocurrency dan menulis), keberadaan platform ini masih relevan untuk mendukung karier kepenulisan dan memperluas wawasan tentang cryptocurrency serta blockchain. Singkatnya, Steemit masih tetap nikmat meski sudah sepi. Kalau bisa ramai kembali seperti dulu, maka kenikmatan itu akan berlipat ganda.[]
***




Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Saya suka paragraf ini bg: Kehadiran aplikasi pihak ketiga yang menawarkan berbagai kemudahan dan di antaranya ada yang terkait dengan Steemit, juga membuat adanya perubahan aktivitas Steemians. Mencari uang di Steemit tidak lagi dilakukan dengan cara sama seperti dulu dengan membuat konten menarik dan saling memberikan apresiasi melalui upvote. Kini semunya diserahkan pada sistem yang menuntut perhatian manusia secara minimalis sehingga komunikasi personal juga berkurang.

Saya juga suka @boynashruddin, hehehehehe.

It's probably a case of the low crypto prices plus the weariness of waiting on Steemit's ongoing development. We have lost people, but we've kept many of the best ones. Others will return in time and bring more. At least we got an expected date for the SMTs yesterday, so over the coming months, we can plan for those. :)

I am happy to hear this good news. I think, all the Steemians are hoping for a better change, as before. But Steemians also have to be more creative in managing accounts in Steemit to give multiple impacts both for various things, including for improving welfare such as people living from cryptocurrency like me.

Thank you Tom for being here. I am more excited in Steemit.

I agrre about you opinion but this situation can give our information who be creative and be stop post in steemit

Merdeka... Please follow my post on the lombok earthquake. They really need our support.
https://steemit.com/indonesia/@fiftyshadesofguy/l9gzj75v!
Thanks to Rubik for the photo
xKemerdekaan.jpg.pagespeed.ic.8XZ-TQxDIU.jpg

Sebagai orang yang baru beberapa waktu (bulan) di steemit saya menikmati platform ini.

Setidaknya masih terpancing untuk melahirkan beberapa tulisan yang berkenaan dengan kegiatan lingkungan.

Terimakasi @ayijufridar yang telah memaparkan beberapa kondisi saat ini serta sikap yang diwacanakan.

Salam KSI
Irman Syah | @mpugondrong

Saya senang sekali @mpugondrong bisa menikmati platform ini untuk membudayakan literasi di jaringan blockchain, mendoron generasi muda untuk kreatif dalam menulis. Setiap Steemian memiliki alasan tersendiri dalam mengelola blog Steemit, jadi motivasi itu terkadang menentukan semangat ketika situasi di Steemit berubah. Saleum literasi @mpugondrong.

Sepertinya bakal ada kejutan yang tak terduga bang, semoga memang kenikmatan itu benar adanya, ha ha ha..

Kita tunggu saja kejutannya seperti komentar @donkeypong di atas. Semoga kita termasuk dalam daftar orang-orang yang bisa merasakan kejutan yang nikmat dan nikmat yang tak terduga @dilimunanzar, sebab kita adalah orang-orang yang bertahan di kala susah dan orang bersyukur. Saleum.

Susah senang sudah biasa itu bang, saat awal di platform lebih parah, kita adalah steemian 0,001, ha ha ha..

Tapi kita tidak pernah mengeluh @dilimunanzar. Itulah yang membedakan kita dengan Steemian yang lain. Dan itulah yang membuat kita terus bertahan.

Kalau dulu 0,001, sekarang 0,030 alhamdulillah, enjoy aja bang :D

hana semangat le bang ta posting di steemit, SBD lemoh tat wkwkwwk

Jameun leubeh leumoh @azwarrangkuti, cuma Rp10 satu anak. Yang mulai meuen Steemit Desember 2016 malah pernah hana di bi peunayah.

I liked reading your commentary. It is a shame the the 3rd party app may reduce peer to peer connections. I thin the downturn as you mentioned will weed out those who aren't committed. I'm not sure where Steemit is headed, but I'm hopeful. Thanks for sharing.

Third party applications always have positive and negative impacts. on the one hand, they provide convenience for Steemians, but on the other hand make Steemian not creative. I think, we must take the positive side of third party applications and from Steemit. Thanks so much for your comment @mountainjewel.

Untuk merdeka butuh perjuangan, begitu juga untuk sukses, apalagi di blockchain. Di sjnilah ujian soal kreativitas, konsistensi, kesabaran, dan kesungguhan. Blockhain butuh inovasi terus menerus dari tiap pribadi untuk bisa sukses. Jadi, kalau tak mau atau merasa tak sanggup dengan berbagai alasannya, ya itu pilihan. Tidak perlu dipaksakan, buat saya ini memang seleksi alam saja.

Benar sekali Sista @mariska.lubis. Saya selalu ingat pesan itu. Sejak mulai di Steemit, saya tidak memulainya untuk kepentingan uang semata. Saya menemukan sesuatu yang menarik di Steemit dengan menulis dan memperlajari blockchain, sebuah teknologi yang sangat membantu di berbagai bidang di masa mendatang.

Saya malah gk ngaruh,,gk merasa kecewa apalagi senang..wong belum pernah ngerasain 'bonus' nya jadi steemian sich..hehehehehe..untuk sekarang, saya masih memanfaatkan Steemit untuk berlatih menulis, belajar B.Inggris, dan berkenalan dg orang2 (red-penulis) hebat di dunia nyata lewat dunia maya ini. Semoga saya pun bisa bertahan trus dan kejenuhan jangan sampai menghampiri. heheheheheh

Memang lebih baik membangun motivasi untuk belajar daripada mencari uang @city29. Kalau mootivasinya hanya mencari uang, maka kita akan kecewa ketika uang yang kita harapkan ternyata sedikit. Tapi kalau belajar, kita maka yang lain-lain, termasuk uang, akan kita dapatkan. @city29 simpan saja Steem dan SBD-nya, nanti ketika harga naik, langsung dijual.

Hahahahaha..'simpan saja Steem and SBD-nya', gk kan hilang tiba-tiba atau lari kmn2 dia bg kan..?? kalau 'iya', khawatir juga..hehehehehe.
Semoga motivasi nya dapat bertahan lama, gk naik turun kayak harga SBD, tapi kalau nanti suatu saat sampai juga ke titik jenuh, itu juga manusiawi kan.

Ini gara-gara harga steem dan sbd, saya sendiri justru menikmati hal ini, jadi lebih termotivasi untuk menulis, laman feed memang tidak ramai, tapi lebih damai, saya yakin ini bisa jadi semacam seleksi, yang terbaik akan tinggal

Benar sekali Bunda @rayfa. Berbagai situasi yang terjadi sekarang membuktikan siapa yang menjadi Steemians sejati dan siapa yang hanya memanfaatkan momentum saja ketika Steem dan SBD naik. Tidak ada yang salah dengan prinsip beberapa Steemians, masing-masing memiliki prinsip sendiri.

Saya juga tetap aktif di Steemit meski harga sedang turun. Toh, masih banyak aspek lain yang bisa kita nikmati.