You are viewing a single comment's thread from:

RE: Bertemu Ibu yang baik dan anaknya yang cantik di Yogyakarta

in #steemit6 years ago

Sayang sekali memang. Padahal dengan 'kode' si ibu yang begitu rupa, @kitablempap tinggal angguk kepala. Sekali angguk saja. Lantas, semuanya akan tuntas sebagaimana mestinya. Si ibu senang dan tentu saja seorang Tungang juga tak kalah senang dengan senyum semurni Fia, kecuali dia mau berkilah ini itu, dan kita tahu benar itu hanyalah bualan belaka.

Benar adanya, menolak tawaran perjodohan dari seorang yang telah menganggap kita sebagai anaknya di perantauan adalah suatu hal yang membuat pencapaian adi kodrati seorang perantau buyar dalam seketika. Padahal kalau ia mengangguk--sekali angguk saja, semua bisa diatur pada waktunya. Bahwa ada waktunya ia pamit sebentar pulang kampung, sowan ke orang tua sekaligus mempersunting si buah hati yang telah lama menunggu. Lalu, punya sepasang gandenganlah kau nantinya. Antara Kutaraja dan Ngayogyakarta.

Sort:  

Runyuuuuuussssss...

Hhhhhh... That geupap, @bookrak tidak tahu bahwa kesempurnaan seorang perantau adalah ketika bisa mempersunting gadis kampung halamannya, dan bukan gadis kampung orang. Bahwa poligami itu enak, tapi lebih enak lagi bisa mempertahankan seorang gadis yang lama kita cintai, agar hidup kita tidak buyar dan runyuss nantinya..hhhhh

Untuk orang yang biasanya-tak-mudah-terduga, ini pernyataan yang normatif. Terlalu textbook. Lempap telah berubah menjadi Lemahkali...
:P

Dalam hai nyoe wah tabaca kitabpolem yang ka terbukti le yang runyus meunyo hana taikuti. Tidak boleh beurangkaho..hhhhh