Filmnya Donnie Yen yang judulnya Big Brother, mengisahkan Donnie Yen sebagai seorang mantan marinir USA, yang pulang ke tanah airnya, lalu mengabdikan dirinya menjadi guru, di sekolahnya zaman dulu. Di sekolah itu, banyak banget anak bandel, "merokok, kecanduan miras, berkelahi", dan sebagainya. Karena parahnya keadaan, sekolah itu, terancam ditutup tahun depan.
Donnie Yen, sebagai guru baru, tidak menyerah. Di kelas yang dia handle, ada 5 siswa terbandel, dia selidiki latar belakang keluarganya. Ternyata, semua 5 siswa itu, latar belakangnya menyedihkan. Ada yang ibunya selingkuh dan pergi. Ada yang ayahnya kecanduan mabuk. Ada yang yatim piatu karena kecelakaan, dan sebagainya.
Donnie Yen, masuk ke area privat mereka, dan menyelesaikan masalah keluarga mereka. Dan ternyata, seiring itu, anak-anak itu tidak lagi bandel. Mereka berubah 180 derajat. Gaya mengajar dan mendidik Donnie Yen, membuat penasaran para guru lain, di sekolah itu. Sambil nonton film itu, saya menganguk-angguk. Iya, memang bener. Yang bermasalah di sekolah, biasanya, di keluarganya ada masalah.
Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia, tidak memberikan ruang kepada para guru, untuk melakukan, apa yang Donnie Yen lakukan. Guru focus mengejar target selesainya kurikulum. Ya bagaimana lagi? Oh ya, sebenarnya dalam film Big Brother, kasusnya sama saja. Sistem pendidikan HongKong, juga demikian. Donnie Yen lah, yang nekat melawannya. Donnie Yen, sama sekali tidak takut dipecat. Apakah ada guru yang model begini di Indonesia?
Mari kita perluas wacananya. Dari observasi saya. Dari curhatan-curhatan. Dari kasus-kasus nyata di lapangan, problem ini, tidak hanya dalam konteks sekolah. Saya ambil contoh, ada beberapa orang, yang stuck dalam bisnisnya. Apakah karena sedemikian sulit menjalankan bisnis itu? Ternyata tidak. Ternyata keluarganya bermasalah. Ada juga yang, rumah tangganya bermasalah. Sama khan? Masalah hidup, berawal dari rumah.
Ya, jika kita hanya melihat dalam aspek ini. Maka, yang namanya prestasi dalam hidup, apapun wujudnya. Pencapaian dalam bidang yang kita jalani. Hanyalah akibat, dari selesainya persoalan di rumah. Saat apapun yang kita lakukan di luar sana bermasalah. Sadarlah. Ada sesuatu hal di rumah, yang perlu berbenah. Ada sesuatu dalam keluarga, perlu dibuat lega. Saat di rumah selesai, bidang di luar sana, juga akan selesai.
Posted from my blog with SteemPress : http://edysteemian.epizy.com/2018/10/21/kehidupan-yang-bermasalah-akarnya-adalah-keluarga-yang-bermasalah/
Source
Plagiarism is the copying & pasting of others work without giving credit to the original author or artist. Plagiarized posts are considered spam.
Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.
More information and tips on sharing content.
If you believe this comment is in error, please contact us in #disputes on Discord