Empat Babak Matinya Tanya

in #story6 years ago

566915988_ce460e3bb3_b.jpg

Di perempatan jalan ramai dikerubuni manusia. Semua berdecak menatap pusat, di mana seonggok raga terkapar tanpa busana. Mayat seorang perempuan berparas cantik.

Semua berceloteh beri dugaan akan mayat bersimbah darah yang telah kering menutup lubang di badan. Sampai kerumunan pecah oleh sirene dan bentakan aparat berwajah sangar.


images(29).jpg

"Kamu enggak bisa ngelakuin ini ke aku!" Danu membentak penuh luapan amarah.

"Apa yang enggak aku bisa, Mas? Selama hal itu menguntungkan, aku bisa melakukannya." Dara menatap lelaki berperut buncit yang selama ini menjadi kekasihnya.

"Gila kamu, pelacur jalang! Setelah semua yang aku berikan, ini balasanmu, hah!?"

"Hei .. seperti yang kamu bilang, aku ini cuma pelacur, tidak lebih, yang menjual menjual diri kepada penawar tertinggi. Dalam hal ini, mereka yang membayarku lebih tinggi daripada recehan yang kau berikan, Mas Danu Sayang."

"Sialan! Aku bunuh kau, pelacur!" Danu yang kalap hendak menerjang Dara yang memiliki ukuran badan jauh lebih kecil darinya.

Dara berkelit dan mendorong tubuh tambun Danu hingga terjungkal, lalu dia tertawa terbahak-bahak sambil berlalu tanpa beban.


images(30).jpg

Wanita setengah baya menangis sesenggukan dalam dekapan anak lelakinya yang bermata nanar.

"Tenanglah, ibu. Simpan tangis berhargamu demi haru kasih sayang, bukan untuk bandot tua sialan itu!"

"Jangan .. jangan berkata seperti itu, Nak. Bagaimanapun juga dia tetap ayahmu."

Si remaja berjingit lalu meludah jijik, seakan membuang kotoran yang menggenang di rongga mulut. Terlihat benar tidak senang dengan kenyataan garis darah yang dimilikinya.

Remaja itu beranjak cepat setelah mengecup khidmat kening ibunya yang terlelap dalam haru.

Di dalam lemari ditariknya sepucuk badik yang terselip di bawah tumpukan baju. Mengkilap logam yang mengintip dari sarung kayu membias bengisnya ekspresi dendam si remaja.

"Datuk, izinkan aku tumpahkan darah dengan Si Larang warisanmu, demi harga diri ibuku. Anakmu yang paling kau sayang."


_a5791082-6614-11e6-b372-5e31f535a023.jpg

Sebutir pil laknat ditelan dengan bantuan tenggakan cairan jahanam. Membawa Codet dalam delusi keberanian demi persetujuan berdarah bernilai tujuh digit.

Pisau lipat setajam silet terselip dalam di dasar saku. Alat wajib untuk menjalankan kontrak setannya.

"Hanya seorang perempuan lemah, kemudian aku dapat bebas dari hutang sialan!"

Codet berjalan tegap dan menyusup dalam bayang-bayang. Menyatu di gelap malam jalan tak bertuan. Menunggu mangsa yang telah ditargetkan oleh nyonya gemuk beruang banyak. Demi reputasi katanya.

Dan Codet pun bersiap menjadi algojo bagi nyawa yang dibayarkan.

Re-Kun
Bandar Lampung, 23 Juli 2018

Sort:  

Seremm ..@re-kun

Masa sih serem?

Congratulations @re-kun! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Duuh pisaunya bikin serem

Posted using Partiko Android

Hahahaha... enggak phobia pisau kan?

Hehe.. enggakk, cz kl masak selalu ketemu pisau, kl sampai phobia pisau bisa2 lapar g Ada obatnya 😂😂

Posted using Partiko Android

Alhamdulillah... Ok.. nanti kalo masakannya udah jadi, kirim kirim ya... 😊

Kirim foto doang 😁

Aish... Gak bisa dicicipin kayak gitu mah... 😫

Hahaha

Posted using Partiko Android