Mubarak Travel : Gayo Lues, the State of a thousand hills [ENG-IND] #07

in #travel6 years ago


Hallo steemian!!! dimanapun kalian berada semoga hari ini menyenangkan dan dipenuhi dengan rahmat tuhan yang maha esa dan tidak lupa kita selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan dan kita patut bersyukur dan tidak pernah bosan memuja dan memuji kebesarannya. kembali lagi bersama saya @tanzilalmubarak dan di sini saya akan menceritakan perjalanan saya yang kebetulan saya dan rekan saya berlibur ke salah satu kabupaten yaitu kabupaten gayo lues, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas secara mendalam apa saja yang terdapat di gayo lues dan memberikan info yang semoga bermanfaat bagi kita semua.

Hallo steemian!!! wherever you guys are hopefully today was fun and filled with the grace of God Almighty and don't forget we are always grateful for what has been given and we should be grateful and never tired of worship and praise his greatness. back again with me @tanzilalmubarak and here I will tell my trip who happened to me and my colleagues on vacation to one of counties gayo lues Regency, namely, on this occasion I will review in depth about anything gayo lues Regency is in and provide info that may be useful for all of us. 


Pengenalan kabupaten gayo lues, Kabupaten Gayo Lues adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tenggara dengan Dasar Hukum UU No.4 Tahun 2002 pada tanggal 10 April 2002. Kabupaten ini berada di gugusan pegunungan Bukit Barisan. Sebagian besar wilayahnya merupakan areal Taman Nasional Gunung Leuser yang telah dicanangkan sebagai warisan dunia. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang paling terisolasi di Aceh. Selain itu, daerah ini merupakan asal Tari Saman yang pada Desember 2012 telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO di Bali.

 Gayo lues Regency introduction, Gayo Lues Regency is a Regency in the Aceh province of Indonesia and is the result of the expansion of the Southeast Aceh Regency with the basic Legal Act No. 4 of the year 2002 on April 10, 2002. The County is located in the cluster of Barisan mountains. Most of its territory was the area of Gunung Leuser National Park which has been declared world heritage. It is the most isolateddistricts in Aceh. In addition, this region is the origin of the Saman Dance of December 2012 has been designated as a world heritage by UNESCO objects not in Bali. 


Pada mulanya daerah Gayo dan Alas membentuk pemerintahan sendiri terpisah dari Kabupaten Aceh Tengah. Oleh karena itu terbentuklah Kabupaten Aceh Tenggara (UU No. 4/1974). Namun karena daerah Gayo mengalami kesulitan, mereka pun membentuk kabupaten tersendiri yang dinamakan Kabupaten Gayo Lues (UU No. 4/2002). Pusat pemerintahan dari kabupaten ini dikendalikan dari Desa Cinta Maju sedangkan pusat perekonomian tetap di ibukota Blangkejeren. 

 Originally the area of the base and forming Gayo self-rule apart from Central Aceh Regency. Therefore resulting in Southeast Aceh Regency (UU No. 4/1974). However, because the area of Gayo have trouble, they formed a separate County named Gayo Lues Regency (UU No. 4/2002). The administrative center of the district is controlled from the village of Love Forward while the economy remains in the capital Blangkejeren. 


Gayo Lues memilki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT. Kabupaten ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:

  • Utara: Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Timur  
  • Selatan: Kabupaten Aceh Tenggara 
  • Timur: Kabupaten Aceh Tamiang dan Sumatera Utara 
  • Barat: Kabupaten Aceh Barat Daya
Gayo Lues Regency has an area of 5,719 km2 and is located at coordinates 3 ° 40 ' 46,13 "-4 ° 16 ' 50,45" N 96 ° 43 ' 15.65 "-97 ° 55 ' 24,29" BT. it has territorial boundaries as follows:
North: Central Aceh and East Aceh Regency
South: Southeast Aceh Regency
East: Aceh Tamiang Regency and North Sumatra
West: Southwest Aceh Regency

Gayo berasal dari bahasa aceh kuno yang di adopsi dari bahasa sansekerta yang arti nya Gunung dan Lues berarti Luas dalam bahasa setempat. Maka dapat di simpulkan Gayo Lues berarti gunung luas atau pegunungan yang luas yang terletak di gugusan bukit barisan. Daerah Gayo Lues mencakup 57 persen dari wilayah lama Aceh Tenggara, dan dibagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan dengan perincian sebagai berikut: 

  • Blang Kejeren  
  • Kuta Panjang 
  • Pining 
  • Rikit Gaib 
  • Terangon 
  • Putri Betung 
  • Blang Pegayon 
  • Debun Gelang 
  • Blang Jerango 
  • Tripe Jaya 
  • Pantan Cuaca
Gayo is derived from the ancient aceh adopted from Sanskrit meaning mountain and its Broad meaning Lues Regency in the local language. Then the Gayo Lues Regency can deduce meaning mountain or mountainous area located in the cluster of bukit barisan. Gayo Lues Regency area covers 57 percent of area of Southeast Aceh, long and divided into 11 (eleven) Sub with details as follows:
Blang Kejeren  
Kuta Panjang
Pining
Rikit Gaib
Terangon
Putri Betung
Blang Pegayon
Debun Gelang
Blang Jerango
Tripe Jaya
Pantan Cuaca

penduduk kabupaten Gayo Lues berasal dari berbagai etnik dan suku. suku Gayo, Aceh, Melayu, Tionghoa, Alas, Minang, Batak Toba, Mandailing, Karo, Sunda, Singkil, Pakpak, Devayan dan Jawa dll. Kabupaten yang berpenduduk multi etnis ini sedang berbenah diri untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi prioritas utama pengembangan. Beberapa komoditas potensial yang dimiliki kabupaten ini adalah:  

  • Cabe merah besar di kecamatan Blang Pegayon dan Puteri Betung 
  • Serai Wangi, yang dikembangkan di sela-sela pepohonan pinus di hampir seluruh wilayah Gayo Lues 
  • Nilam, yang banyak ditanam di daerah Terangun 
  • Tembakau Virginia di Kecamatan Pantan Cuaca 
  • Kakao di kecamatan Puteri Betung 
  • Kopi Gayo di Kecamatan Pantan Cuaca 
  • Durian di Kecamatan Pining 
  • jagung di kecamatan blang kejeren
Gayo Lues Regency residents coming from various ethnic and tribal. Gayo, Aceh, Malay, Chinese, Alas, Minang, Batak Toba, Mandailing, Batak, Sundanese, Singkil, Pakpak Devayan, and Java etc. The district has a population of multi ethnicity is being first settled themselves for the pursuit of ketertinggalannya in development. Agricultural potential become top priority development. Some potential commodities owned bythe County are:
Cabe merah besar di kecamatan Blang Pegayon dan Puteri Betung
Serai Wangi, yang dikembangkan di sela-sela pepohonan pinus di hampir seluruh wilayah Gayo Lues
Nilam, yang banyak ditanam di daerah Terangun
Tembakau Virginia di Kecamatan Pantan Cuaca
Kakao di kecamatan Puteri Betung
Kopi Gayo di Kecamatan Pantan Cuaca
Durian di Kecamatan Pining
jagung di kecamatan blang kejeren


selain menghasilkan banyak potensi di bidang pertanian gayo lues tidak kalah dengan potensi wisata alam nya, wisata alam dapat kita nikmati bagi kita traveler yang suka dengan keadaan alam yang masih sangat asli, berikut potensi alam yang dapat di nikmati para traveler :

  • Pintu utama pendakian Gunung Leuser di Kedah, Penosan, Kecamatan Blang Jerango 
  • Pemandian air panas di Kecamatan Puteri Betung 
  • Air terjun Akang Siwah di Kecamatan Blang Pegayon 
  • Wisata Ekosistem Leuser di Kecamatan Puteri Betung 
  • Genting di kecamatan pining  
  • Air terjun rerebe di kecamatan terangon 
  • Kampung Inggris di Agusen  
 In addition to generating a lot of potential in agriculture gayo lues Regency not inferior to her natural tourism potential, we can enjoy nature tours for us traveler who likes natural state with a highly original, following the natural potential that can enjoyin the Traveler:
The main door of the ascent of Mount Leuser in Kedah, Penosan, Kecamatan Blang Jerango
Thermal baths in Princess Betung
Waterfall Biroe21 Siwah in Blang Pegayon
Tour the Leuser ecosystem in Princess Betung
Genting pining sub-district
Rerebe waterfall in terangon
Kampung Agusen in the United Kingdom


Selain memiliki semua yang ada di atas gayo lues masih sangat kental dengan adat dan budaya, seperti yang kita ketahui gayo lues adalah tempat asal usul nya terbentuk tari saman yang berada di aceh dan tidak lama silam gayo lues mengadakan tari saman akbar yang di ikuti oleh seluruh pemuda aceh yang di perkirakan mencapai 12.000 peserta yang terkumpul dalam satu hari untuk memeriahkan tari saman serentak dan teramai yang ada di dunia. Berikut adat dan budaya yang ada di gayo lues : 

  • Tari Saman 
  • Tari Bines 
  • Didong
In addition to having all the gayo lues Regency is on top is still very lumpy with custom and culture, as we know gayo lues Regency is where its origins are formed dance saman who is in aceh and gayo lues Regency not long ago held tari saman akbar in follow by all youth in aceh that estimate to reach 12,000 participants collected in one day to tone up and simultaneously by saman dance of the world. The following Customs and cultures in gayo lues Regency:
Tari Saman
Tari Bines
Didong

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Pertambangan di gayo lues cukup populer sebagai mata pencaharian warga setempat dan memanfaatkan hasil alam yang begitu melimpah dan tidak luput dari pemeratian alam agar alam tetap asli dan terlindungi. Berikut adalah hasil tambang yang ada di gayo lues :

  • Timah di Kecamatan Pining  
  • Emas di Kecamatan Putri Betung dan Kecamatan Pantan Cuaca  
  • Tambang pasir keramik di Kecamatan Rikit Gaib
Mining is a series of activities in the framework of search efforts, mining (extracting), processing, utilization and sale of minerals (minerals, coal, geothermal, oil & gas). Gayo lues Regency in mining is quite popular as the livelihoods of local people and make use of the abundant natural results and did not escape from the pemeratian nature in order to keep the original and protected nature. Following are the results of existing mines in the gayo lues Regency:
Tin Pining sub-district
Golden Princess in Betung and Sub Pantan Weather
Ceramic sand quarries in Occult Rikit


Rencana pembangunan Jalur Ladia Galaska (Samudera Indonesia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka) yang menghubungkan Samudera Indonesia dengan Selat Malaka sangat diharapkan dapat memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat Gayo Lues. Saat ini, lalu lintas dari Blangkejeren, pusat pemerintahan kabupaten, ke Banda Aceh harus melalui Medan, Sumatera Utara. Meskipun demikian, rencana ini banyak ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup karena memotong zona utama taman nasional.

Ladia Galaska Line development plan (Samudera Indonesia, Gayo, Alas, and the Strait of Malacca) connecting the Strait of Malacca Indonesia Ocean with highly expected to improve the level of the community's economy Gayo Lues Regency. Currently, traffic from Blangkejeren, the Central Government District, to Banda Aceh must be via Medan, North Sumatra. However, this plan was opposed by many among the environmental conservationist because it cuts the main zone of the National Park.


Gayo Lues kemudian dikenal dengan nama Negeri Seribu Bukit. Nama ini ditabalkan dan dipopulerkan oleh Mohsa El Ramadan, wartawan senior, Pemimpin Redaksi Koran Rajapost Banda Aceh, dan editor buku Memadamkan Bara di atas Ladia Galaska. Buku yang ditulis oleh Muhammad Alikasim Kemaladerna ini adalah sebuah solusi penyelesaian konflik pembangunan jalan Ladia Galaska antara pemerintah dan pemerhati lingkungan di Aceh.

 Gayo Lues Regency became known as the land of a thousand hills. This name was enthroned and popularized by Mohsa El Ramadan, a senior journalist, Chief Editor of the newspaper Rajapost of Banda Aceh, and the editor of the book put out Coals on top of the Ladia Galaska. A book written by Muhammad Alikasim Kemaladerna this is a solution of conflict resolution Ladia Galaska road construction between the Government and environmentalists in Aceh.


berikut adalah pengenalan dari daerah gayo lues pada kesempatan lainnya saya akan mengulas secara mendalam adat dan budaya yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah gayo lues sebagai agenda tahunan dan budaya lokal yang begitu mempesona dan memanjakan bagi para penikmatnya, demikian lah ulasan hari ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan para traveller yang hoby dengan keaslian alam dan cuaca yang sejuk.

the following is the introduction of gayo lues Regency area on other occasions I willreview in depth custom and culture organized by the gayo lues Regency Government as the annual agenda and local culture that is so enchanting and spoiling for consumer demand, as one reviews these days may be useful for all of us and the traveller the hoby with authenticity nature and the cool weather. 

 Thank You I Speak to the Steemit Community of Indonesia Specifically to Curator @aiqabrago and @levycore,  who has supported me to be able to channel my hobby to my friends Steemian in Indonesia.


Follow@tanzilalmubarak 

ORIGINAL WRITING BY ME @tanzilalmubarak

KEEP STEEM ON ME @tanzilalmubarak  

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA