I LOVE SABANG

in #traveling6 years ago

IMG_20180103_163139.jpg
Relaxation to Sabang does not seem right if I do not indulge myself to the beach Iboih. Waves are very smooth, the breeze and with our naked eyes can see the fish tickling feet while swimming jand only say . "Fabiayyiaalaairabbikukukukzibaan"
"Then the favors of the Lord which you rejoice".
Time and time again I say a verse of Arrahman in my heart.


Relaksasi ke Sabang sepertinya gak pas kalau tidak memanjakan diri ke pantai Iboih. Riak ombak sangat halus, angin sepoi-sepoi dan dengan mata telanjang kita bisa melihat ikan menggelitik kaki saat berenang dibibir pantai saja. "Fabiayyiaalaairabbikumatukadzibaan"
"Maka nikmat Tuhan mana lagikah yang engkau dustakan".
Berkali-kali Aku mengucapkan sepenggal ayat Arrahman didalam hati.


From Sabang city we can follow the winding road of Malahayati. I with the family had several times holding my breath because the road to the beach Iboih very slippery and somewhat narrow. Some cars had to hit the brakes when they passed us. Or our car had to stop for the car we were facing for the road. More or less time we spent on the road to Iboih beach from Sabang Cuma city only 35 minutes, with speed 60km. My brother in law, Vera had to take out his bowels because the road curve made him nauseous. While we all can only be silent while beristighfar in the heart.
2 days ago the road to the beach Iboih avalanche. Some electric poles were broken by the wind and torrential rain. But all the fear disappeared as my feet stepped on the white sand of Iboih and the wind gently stroked our hair.
Welcome Iboih beach, Sabang

Dari kota sabang kita bisa mengikuti jalan Malahayati yang berkelok-kelok. Aku bersama keluarga sempat beberapa kali menahan napas karena jalanan menuju ke pantai Iboih sangat licin dan agak sempit. Beberapa mobil harus menginjak rem saat berpapasan dengan kami. Atau mobil kami yang harus berhenti demi menunggu mobil yang berhadapan dengan kami untuk jalan. Lebih kurang waktu yang kita habiskan dijalan untuk menuju pantai Iboih dari kota Sabang Cuma 35 menit saja, dengan kecepatan 60km. Kakak Ipar ku, Vera harus mengeluarkan isi perutnya karena kelokan jalan membuatnya mual. Sedangkan kami semua hanya bisa diam sambil beristighfar didalam hati.
2 hari yang lalu jalan menuju ke pantai Iboih longsor. Beberapa tiang listrik patah diterjang angin dan derasnya hujan. Tapi semua rasa takut itu hilang saat kaki menginjak pasir putih Iboih dan angin mengelus lembut rambut kami.
Welcome Iboih beach, Sabang


IMG_20180103_174047-1.jpg