Akankah Bitcoin Mengulang Sejarah Tulip dan Giok ?

in #tulip6 years ago

Bicara bunga tulip sudah pasti di identikkan dengan belanda. kenapa belanda, padahal bunga tersebut berasal dari Turki. pada masa kekaisaran Ottoman atau Turki Usmani pada tahun 1080 mereka sudah mulai membudidayakannya, karena keindahan bunga tersebut mampu memikat hati kerajaan.

Kemudian bunga tulip tersebut masuk ke Belanda pada abad keenam belas. setelah pernah berjaya diturki, karena bunga tersebut dilarang oleh kerajaan untuk dibawa keluar daerah sehingga bunga tulip susah untuk didapatkan, oleh karena demikian menyebabkan harga bunga tulip meningkat tajam saat itu.

imageFoto kuyahejo.com

pada tahun 1592, seiring dengan berkembangnya zaman keemasan Belanda, saat itu bunga tulip menjadi objek lukisan dan festival yang gemari oleh masyarakat dunia. awal tahun inilah bunga yang bulat dan berwarni warni ini bangkit kembali mencapai keemasannya. di pertengahan abad ketujuh belas ini, bunga tulip menjadi sangat populer seperti populernya giok didaerah kita pada Tahun 2014 lalu, dan seperti populernya harga Bitcoin saat ini. sampai-sampai pada saat itu menyebabkan kegoncangan ekonomi untuk pertama kalinya, yang dikenal sebagai Demam Tulip. sehinnga banyaknya masyarakat yang memborong tulip telah menyebabkan harga tulip menjadi sangat mahal. sampai sampai bunga tulip berfungsi sebagai uang ataupun alat tukar saat itu, hingga pada akhirnya pasar bunga tulip mengalami kejatuhan.

Puncak kemerosotan jatuhnya harga bunga tulip terjadi pada musim dingin di tahun 1636 sampai 1637. saat itu bunga tulip mampu berpindah tangan sebanyak 10 kali dalam waktu satu hari. ribuan masyarakat belanda kala itu, mulai dari tukang bangunan, tukang becak, tukang pangkas, sampai masyarakat biasa lainnya terlibat dalam intensnya jual beli tulip. sehinnga, suatu ketika di awal Februari 1637, harga tulip di pasaran runtuh. Permintaan seketika menghilang dan nilai tawar jatuh begitu dalam. tidak sedikit pula pada tahun 1637 ini masyarakat merugi bahkan ada yang kehilangan rumahnya karena menjadi jaminan saat proses transaksi bunga tulip.

imageFoto caraunik.com

Begitu juga dengan Giok Aceh. pada tahun 2014 lalu, benda ini sudah pernah tembus ke pasar dunia, keindahan dan kelebihannya mampu menarik perhatian masyarakat indonesia dan negara - negara tetangga. sehingga dapat kita lihat waktu itu, festival giok di selengarakan dimana-mana dan komunitas Giok juga tersebar dimana-dimana. seingat saya ketua asosiasi batu giok Aceh saat itu adalah Abu Usman, begitulah sapaan akrab Muhammad usman.

Karena mahalnya harga giok pada saat itu, disebabkan permintaan yang tinggi, hingga akhirnya banyak masyarakat kita yang berinvestasi dan menggeleguti bisnis ini. mulai dari pejabat hingga masyarakat biasa pun ikut-ikutan. betapa tidak, giok seukuran jari kelingking saja harganya tembus jutaan rupiah. pada penghujung tahun 2014 harga Giok menurun drastis, banyak pelaku bisnis ini yang merugi. parahnya lagi setelahnya langsung dicerai istri.

Melihat dua fenomena diatas, akankah BITCOIN mengulang sejarah Tulip dan Giok ? Sekarang, berapa harga tulip di pasaran, begitu juga dengan harga giok, masih beranikah anda membeli dengan harga tinngi. selamat berspekulasi

Peter M. Garber : Famous First Bubbles (1990)

Sort:  

pembahsan yang sangat menarik, namun walau demikian saya tetap berinvestasi dalam bentuk koin, rapor merah btc bisa jadi hal yang buruk tapi juga tetap baik untuk yang inginmembeli koin dengan harga murah

Ya, bereh pembahasan. Masalah breuh dijak peubloe u luwa nanggroe, na rencana tuleh? he he

mantap kajiannya @bobramsey

upvote back dan follow back ya bg