Salam sejahtera selalu untuk sahabat ulogger/Steemian. 30 September, seluruh anak sekolah di Taiwan memulai rutinitasnya, setelah 2 bulan libur. Mei-mei pun sangat antusias. Bersyukur dia menjadi anak yang mandiri dan tidak ada kata malas untuk ke sekolah. Bagiannya guru adalah oksigen penyulut api semangat.
Keadaan fisik yang memerlukan terapi dan peralatan khusus, tak mengendorkan hati untuk maju. Beruntung mei-mei terlahir di negara yang sangat peduli pada masyarakatnya yang berkebutuhan khusus. Dari asuransi, sekolah, bahkan transportasi.
Pagi masih tampak ceria, sampai tepat pukul 9:30 saat aku memegang dahinya, terasa panas. Akupun segera meminta Ibu guru untuk memeriksa dengan alat thermometer. Ternyata 37,6.
Aku ingin membawa mei-mei ke dokter tapi ia menolak. "Aku ingin sekolah," katanya.
Ia masih menari, menyanyi, bermain , mengikuti semua kegiatan dengan riang, bahkan banyak memakan irisan buah apel yang disediakan gurunya.
Aku membantunya setiap ke kamar kecil. Karena ia harus menggunakan besi beroda untuk menopang tubuhnya saat berjalan. Bahagia sekali melihat kegigihannya. Hingga saat tidur siang, akupun mendampinginya. Setiap kali aku memegang kening dan tengkuknya, panasnya terasa semakin tinggi. Sekali lagi aku meminta ibu guru menggunakan thermometer. Benar saja angka 38,2 tertera di alat itu.
Setelah ibu guru menelepon Majikanku, akhirnya mei-mei mau di bawa ke dokter. Masih belum jelas penyebab panasnya. Dokter pun tidak sepenuhnya yakin, apakah ini karena virus flu. Karena tidak ada tanda khusus pada area THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan).
Apakah ini efek dari suntik anti flu beberapa hari lalu?
Kasihan Mei-mei, terpaksa harus istirahat lagi di rumah. Takut juga bila virusnya menular. Alhamdulillah, sekarang (1 September 2018) sudah tidak panas lagi. Semoga tetap sehat. Senin harus menjadi hari yang menyenangkan hati Mei-mei.
#keepspirit
My regards
@bundaumy
Posted using Partiko Android