Menunggu dan Ini Pembelajarannya

in #writing6 years ago

Siang sahabat steemian semua. Kembali lagi saya, #PejuangKeluarga dengan sedikit oretan-oretan kecil untuk menambah arsip di blog steemit saya.

Oia, hari ini saya akan pulang balik lagi ke Banda Aceh setelah 3 hari di Kota Padang bersama pegiat antikorupsi se-Sumatera. Saat tulisan ini saya tulis, saya sedang berada di atas awan.

image

Seperti biasa, kalau menggunakan transport udara kita harus menunggu jadwal penerbangan. Berbeda jikalau menggunakan transport darat, "jeut ta stop moto yang teungoh jak bak jalan".

Sesuai dengan tiket, jadwal penerbangannya pukul 11.10 WIB. Dan kebetulan saya datang lebih cepat. Pukul 10.00 tepat saya sudah di Bandara dan setelah check in langsung menuju ruang tunggu.

Jarum jam terus berputar, dari 5 menit berganti ke 10 menit dan seterusnya. Sahabat steemian kan pada tau, pekerjaan yang paling membosankan adalah menunggu.

Kalau menunggu yang pasti, okelah ga jadi soal. Nah, bagaimana kalau menunggu yang tak pasti, hadeeuuhhh.. Sama hal seperti seorang cewek yang tak ada kepastian kapan akan dilamar oleh pacarnya. Bosan ga?

Oke lah, itu mungkin lain bab. Kita kembali lagi ke pembahasan awal. Karena uda bosan menunggu, saya ambil android jepret sana jepret sini. Berikut beberapa foto yang saya ambil.

image

image

image

Setelah jepret-jepretan saya berfikir sendiri tentang menunggu dan mengambil satu pembelajaran. Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan, tapi ada satu hal yang dapat diambil.

Apa pembelajarannya? "Sabar". Menunggu dapat melatih kita untuk bisa bersabar. Kalau tidak sabar, pastinya kita akan angkat kaki dan bahkan ada yang menggurutu sendiri.

Kesimpulannya apa? Kalau kita masih sanggup menunggu, apalagi menunggu yang tak pasti berarti kesabaran itu masih tertanam dalam jiwa kita. Semoga semua kita masih diberikan rasa sabar yang melimpah. Semoga!!!

Mari tanamkan saling bantu membantu untuk kebaikan bersama. Follow saya di @akubaihaqi, vote dan resteem tulisan ini

Sort:  

Sudah sampek Banda Aceh lagi pak boi?